Kamis, 06 Juni 2024

Renungan hari ini: “PENTINGNYA KEHIDUPAN, RASA SYUKUR DAN KESETIAAN TUHAN” (Yesaya 38:19)

Renungan hari ini:

 

“PENTINGNYA KEHIDUPAN, RASA SYUKUR DAN KESETIAAN TUHAN”


 

Yesaya 38:19 (TB2) "Akan tetapi, orang yang hidup, ya hanya orang yang hiduplah yang dapat bersyukur kepada-Mu, seperti aku pada hari ini; kesetiaan-Mu diberitahukan bapak kepada anak-anaknya" 

 

Isaiah 38:19 (NET) "The living person, the living person, he gives you thanks, as I do today. A father tells his sons about your faithfulness"

 

Nas hari ini mengandung pesan yang mendalam tentang pentingnya kehidupan, rasa syukur, dan kesetiaan Tuhan yang harus diwariskan dari generasi ke generasi. Hidup adalah kesempatan untuk bersyukur. "Akan tetapi, orang yang hidup, ya hanya orang yang hiduplah yang dapat bersyukur kepada-Mu..." Hidup adalah anugerah yang harus kita syukuri. Hanya mereka yang hidup yang memiliki kesempatan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Oleh karena itu, setiap hari yang kita jalani adalah peluang untuk menghargai dan mengakui kasih karunia-Nya dalam hidup kita. Bagaimana kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan hari ini?

 

Pentingnya kesaksian hidup. "...seperti aku pada hari ini;" Yesaya mengakui bahwa ia bersyukur kepada Tuhan hari ini, saat ini. Kesaksian hidup kita adalah bukti nyata dari kebaikan Tuhan. Setiap hari adalah kesempatan untuk memberikan kesaksian tentang kasih dan kesetiaan-Nya. Apakah hidup kita mencerminkan rasa syukur dan kesaksian atas kebaikan Tuhan?

 

Warisan kesetiaan. "...kesetiaan-Mu diberitahukan bapak kepada anak-anaknya." Kesetiaan Tuhan harus diceritakan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak mereka dalam pengenalan dan penghargaan akan kesetiaan Tuhan. Ini adalah panggilan untuk membangun dasar iman yang kuat dalam keluarga. Bagaimana kita dapat lebih efektif dalam mengajarkan kesetiaan Tuhan kepada generasi berikutnya?

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas ini mengandung beberapa aspek penting yang dapat kita renungkan. 

 

Pertama, nilai kehidupan dan kesempatan untuk bersyukur. "Akan tetapi, orang yang hidup, ya hanya orang yang hiduplah yang dapat bersyukur kepada-Mu..." Hidup adalah sebuah anugerah besar dari Tuhan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa hanya mereka yang hidup yang memiliki kesempatan untuk bersyukur dan memuliakan Tuhan. Setiap napas yang kita ambil adalah kesempatan untuk mengakui dan menghargai kasih karunia-Nya dalam hidup kita.

 

Kedua, momen sekarang untuk mengungkapkan syukur. "...seperti aku pada hari ini;" Penekanan pada "hari ini" menunjukkan pentingnya mengungkapkan syukur di saat ini, bukan menundanya. Setiap hari adalah kesempatan yang baru untuk menunjukkan rasa syukur kita.

 

Ketiga, wariskan kesetiaan Tuhan. "...kesetiaan-Mu diberitahukan bapak kepada anak-anaknya." Ayat ini menekankan pentingnya mewariskan pengalaman dan pengakuan akan kesetiaan Tuhan kepada generasi berikutnya. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan anak-anak mereka tentang kasih dan kesetiaan Tuhan.

 

Keempat, kesaksian hidup yang berkelanjutan. Kesetiaan Tuhan yang diberitahukan dari bapak kepada anak-anak menunjukkan sebuah rantai kesaksian yang berkelanjutan. Ini mengajak kita untuk melihat hidup kita sebagai bagian dari cerita yang lebih besar, di mana kita menjadi saksi bagi generasi berikutnya. Karena itu, marilah kita merenungkan betapa berharganya hidup yang Tuhan berikan dan pentingnya menunjukkan rasa syukur kita setiap hari. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar