Rabu, 24 Februari 2010

PUISI: “DOA UNTUK ANAKKU SAYANG”


“DOA UNTUK ANAKKU SAYANG”

 Kelak, Suatu saat nanti, Aku akan semakin tua, ingatanku mungkin semakin berkurang, kekuatanku mungkin semakin melemah dan keberadaanku mungkin semakin menyita perhatianmu. Jika kelak saat itu tiba, bukalah kembali surat ini dan bacalah,……….
 Jika banyak makanan yang tercecer di saat aku makan, bersabarlah, ingatlah dulu aku dengan sabar memunguti setiap butir nasi yang kau tumpahkan di saat engkau baru belajar makan.
 Jika aku susah makan, jangan memaksa aku dengan amarahmu, ingatlah dulu aku membujukmu dengan senyum agar engau mau menghabiskan makananmu
 Jika aku enggan mandi, jangan memarahiku, Ingatlah, dulu aku pun bersusah paya menyruh engkau mandi sampai akhirnya kau baru mau mandi asal aku memandikanmu
 Jika aku kesulitan mengancingkan bajuku, janganlah kesal, ingatlah dulu aku yang mengajarimu cara berpakaian yang rapi dan sopan.
 Jika aku mengulang kalimat yang sama sampai berulang-ulang kali, jangan mencemohku, ingatlah, dulu dengan senang hati aku pun membacakan cerita dengan kalimat yang sama berulang-ulang kali agar hatimu: senang dan membuatmu tertidur pulas.
 Jika aku lupa mengucapkan kata-kata untuk mengikuti pembicaraan kita, bersabarlah, ingatlah dulu dengan kesabaranku aku mengajarimu huruf demi huruf hingga menjadi satu kata dan merangkai sebuah kalimat. Dengan bekal itu, kau dapat membaca semua buku yang memperkaya akal budimu dan membuatmu terampil berbicara di kalangan mana saja.
 Jika kedua kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku, bantulah aku, ingatlah dulu kedua tanganku ini selalu merengkuhmu dan menopangmu agar kaki-kaki mungilmu dapat melangkah dan berjalan kelar melihat keindahan dunia
 Jika tubuhku ini melemah dan mulai sakit-sakitan, janganmengumpat aku, Ingatlah, dulu di saat badanmu lemah dan engkau terbaring sakit, dengan setia aku menggendongmu hingga tenang, menemanimu tidur dan merawtamu sampai engkau sembuh dan kau tersenyum kembali
 Jika aku sering menangis, hapuslah air mataku dengan kelembutan kasihmu, mungkin saat itu aku hanya kesepian dan merindukan saat-saat dulu ketika aku membesarkanmu dengan segenap hati dan kasih sayangku.
 Jika aku lupa berdoa dan pergi ke Gereja, jangan bosan untuk mengingatkan, Ingatlah dulu aku tidak akan pernah enggan mengingatkanmu berdoa dan menemanimu pergi ke gereja, karena aku tahu dari situlah engkau mendapat sumber kekuatan dan kebahagiaan bagi hidupmu.
 Jika segala kekuatanku dulu telah berubah menjadi kekuranganku kini, Janganlah engkau membuang aku dari hadapanmu dan melupakan aku dari ingatanmu. Namun bentuklah dan dukunglah aku senantiasa dengan kasih sayangmu dan doa-doamu, agar aku dapat memiliki arti dan meninggalkan arti bagi hdupmu.
 Satu hal yang tidak akan berubah dalam hidupku, adalah syukurku telah memilikimu sebagai anakku, anugerah terindah yang diberikan Tuhan dalam hidupku. Dan jika aku tidak sempat mengatakannya, simpanlah ini dalam hatimu, bahagiamu itulah selalu doaku

Papa dan Mama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar