Sabtu, 22 Oktober 2011

Jamita Minggu, 31 Desember 2011: Lukas 12 : 35-40

  
widgeo.net
SiseanNa na Gabe Sioloi Kristus
 
                                                                                    Akhir Tahun
                                                                                    31 Desember 2011


Jamita : Lukas 12 : 35-40
Sibasaon : Haruruar 13 : 20-22

I. Patujolo :
Hatiha i marribu halak na marlagut giot mambege pangajaran ni Tuhan Jesus (12:1). Marragam do angka pangajaran na sian Tuhan Jesus tu halak na bahat i: dipaingot do halahi anso marmanat tu halak Parise, pangalancap i (12:1-2); ulang mabiar tu sibunu pamatang (12:4-7); ringkot ni namangoku Jesus diadopan ni halak (12:8-12),dna.

II. Hatorangan ni Turpuk :

Turpunkta khusus pangajaran tu angka anak sisean ni Jesus (12:1-53) jana bisa do turpukta on tapahombar tu na tarsurat di Mateus 25:1-13 laho mangastuisa. Didok Jesus tu angka sisean anso marjago-jago halahi mangadopi sanga aha na ro (na martujuan laho manyego-nyengo haporsayaan) jana angkon totop markohos gonting ni halahi (songon na martanding dohot marporang) dohot tongtong gara palito ni halahi (laho mamorangi hagolapan). Ia parngoluon ni halahi diportibi on, tudosma i tu halak na painteintehon hamumulak ni tuanna na sian horja haroan boru : Ia naposo na burju, na sai painteintehon tuanna, hatiha ditektek tuanna i pintu i, manigor bukaonna ma pintu i (muda panangko, inda diboto nampuna bagas harorona). Arga situtu do sinadongan ni tuan i harani i porlu tongtong diradoti naposona i angka i, ulang nayang sanga na jais rohana disi. Didok Jesus, songon i ma naposo na burju. Martua ma naposo na burju sisongon i angke  dipajuguk Jesus do ia jana ro do Jesus laho mangoloi ia (bd.Mrk.10:45;Joh.13:4-5).
Songon pangujung ni pangajaran on, didok Jesus tu halahi anso laing hobas halahi, angke di hatiha na so panagaman ni halahi, disi ma ro anak Ni Jolma i. Jesus giot ro songon Anak Ni Jolma na marsangap.

III. Hahonaanna :

1.                   Nang pe inda taboto tingkina (ari dohot jomna), na pasti ro do Tuhan Jesus paduanolihon. Ia harorona na paduahon i ima haroroNa songon Raja na giot manguhumi (laho manyirang sorigala sian biribiri) sandok jolma. Harani i :
a.     Marjago-jago ma hita jana jonggor ma hita  na masa sanga na aha pe dompak di    portibi on dope hita. Tongtong ma hobas hita dibagasan hasobaron, haburjuon laho mangoloi Tuhan jana setia tuSia.
b.     Bahat do na giot magalalaplalapi roha dohot pikiranta di portibi on anso ulang ingot hita tu Tuhan, inda porlu marTuhan jana nayang na marTuhan i. Harani i ulang ra hita tarpodom tapi tongtong ma talatik parngoluon ni partondionta nang pe masa bahat angka tantangan dohot hamaolon.
2.     Songon siihutkon Kristus hita, tama do hita mandok tarimakasih harani holong ni roha ni Debata na marmudumuduhon hita lopus tu ujung ni taon 2011 on. Ta evaluasi ma pangoloionta tu Ibana di taon 2011 on anso i ma na manyungguli roha dohot pikiranta laho padenggankon pangoloionta di taon 2012 na giot ro.
------Amen-----

Pdt. T.S. Simatupang,MTh
Sekjend GKPA

Jamita Minggu, 26 Desember 2011: I Johanes 2 : 21- 28

widgeo.net
Natal adalah bersaksi Untuk  Kristus


Natal II
Tgl.26 Desember 2011
I Johanes 2 : 21- 28

Pengantar
Menemukan sesuatu yang benar dan asli bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Sebab memerlukan pengamatan dan penelitian yang cermat agar tidak tertipu akan sesuatu yang sepertinya asli dan benar namun ternyata hanya menyerupai. Secara kasat  mata memang sukar untuk menentukan sesuatu itu asli  atau sekedar imitasi. Sebab sesuatu yang tidak asli/palsu tampilannya sering  lebih lebih menarik perhatian dan terlihat  lebih menyakinkan sehingga seseorang itu mudah terpengaruh sebab sangat sulit untuk dibedakan. Demikian juga pengajaran yang berkembang pada saat surat Johanes yang pertama ini ditulis kepada Jemaat di Efesus  yang diyakini ditulis oleh Johanes murid Tuhan Yesus. Berkembang suatu ajaran yang menyesatkan orang percaya tentang Hakekat Kristus sebagai Anak Allah yang banyak diragukan dan mempengaruhi kehidupan iman orang percaya yang ada disana. Banyaknya pengajar pengajar-pengajar palsu dengan berbagai pengertian dan hikmat mereka yang tidak mengakui Tuhan Yesus sebagai Mesias/Yang diurapi  dan Juruslamat yang datang dalam rupa manusia. Tentu saja paham ini sangat mudah dipahami dan diterima  karena memang secara akal dan logika  manusia sangat tidak rasional dan berlawanan dengan hukum alam dan keadaan yang ada sehingga membuat pangajaran ini cepat berkembang.

Keterangan Nats
i.  Pemahaman yang benar  tentang hakekat dan pribadi Yesus hanya dapat dipahami dengan pengurapan oleh Roh Kudus. Roh Kudus akan menuntun orang yang percaya uintuk dapat memahami tentang karakter yang ada dalam pribadi Yesus sebagai manusia sekaligus sebagai anak Allah. Tanpa pengurapan dari Roh Allah manusia tidak akan mampu melihat dan menerima kebenaran bahwa Yesus adalah Anak Allah yaitu Firman yang telah menjadi daging namun yang tidak hidup di dalam daging. Hal ini adalah kebenaran mutlak yang telah diketahui orang percaya namun kebenaran itu dapat menjadi sebuah penyangkalan  jika Roh Allah itu tidak tetap diam dan menetap dalam hati orang percaya. ( ay 21-22 )
ii.Allah Bapa dan Anaknya adalah satu “paket” yang tidak terpisahkan dan tidak mungkin dapat dipisahkan dalam keberadaanNya. Yesus Kristus sebagai Anak Allah membawa Missi Bapanya ke tengah tengah dunia. Sehingga siapa yang menerima Kristus berarti juga memiliki Bapa dan siapa yang menyangkal  Kristus maka ia juga tidak memiliki Bapa. Kristus sebagai Anak Allah adalah gelar yang diterimaNya dari BapaNya yang di Sorga bukan dari dunia ataupun dari manusia dan gelar itu sudah ada sejak pada mulanya bahkan sebelum dunia ini diciptakan  (Band Fil 2: 9). Oleh sebab itu apa yang kita terima dari Yesus Kristus merupakan anugerah yang luar biasa yang tidak dapat diukur dengan apapun juga. Jika keselamatan itu kita terima dan diam di dalam diri serta menguasai hidup kita maka kita akan mendapat bagian dalam kerajaanNya. Kita akan diam didalam Anak dan di dalam Bapa di dalam Kerajaan yang kekal (Ngolu na manongtong) sungguh  suatu suka cita yang besar yang tidak dapat dilukiskan dan digambarkan dengan kata kata manusia.(Ay 23-25)

iii.                  Orang2 yang telah menerima dan mengakui  Kristus sebagai juruslamatnya sesungguhnya adalah orang orang yang telah menerima pengurapan/pamiahion dan dikuduskan. Ketika kita dibabtis dengan air sebagai lambang pennyucian dan pengudusan serta dengan firman untuk memateraikan kita sebagai milik Allah. Maka pengurapan dan pengudusan itu telah kita terima sebagai anak anak Allah. Namun pengurapan dan pengudusan tidak akan bermakna apa apa jika tidak dilanjutkan kehidupan yang kudus didalam praktek hidup sebagai bukti bahwa kita adalah anak anak  Allah . Merupakan suatu dusta yang  besar jika kita mengaku sebagai orang2 yang diurapi namun hidup didalam kekotoran dan kecemaran. (ay 26-27)   
iv.                  Akhirnya tinggal bersama Kristus dan menjadi sama dengan Dia menjadi tujuan dan sasaran akhir dari setiap pengharapan orang yang percaya. Tinggal bersama dengan Kristus berarti meneladaniNya di dalam setiap perkataan, pemikiran dan perbuatan kita. Tinggal bersama dengan Kristus berarti kita mempunyai kenyakinan dan keberanian untuk menyaksikanNya ke tengah tengah dunia ini sebagai satu satunya jalan keselamatan . Tinggal bersama dengan Kristus berarti kita mau diubahkannya menjadi serupa dengan Dia dan kita terbeban untuk menjadikan orang lain sama seperti Dia. Tinggal bersama dengan Kristus berarti kita dengan sungguh-sungguh menanti kedatanganNya untuk menyempurnakan keselamatan itu (ay 28)

Aplikasi
1.                   Natal merupakan suatu sukacita besar bagi dunia ini keselamatan telah datang didalam diri Yesus Kristus Anak Alllah yang telah menjadi manusia. Sudah lebih dari ribuan tahun manusia telah merayakannya dengan cara dan seleranya masing-masing. Oleh karena lama dan seringnya sehingga hampir  dapat dikatakan Natal hanya tinggal sebagai tradisi dan rutinitas belaka. Sebenarnya sejarah keselamatan itu tidak hanya  berhenti pada masa Natal saja sebab kelahiran Kristus hanya  merupakan satu episode dari  beberapa opisode lainnya yaitu Kematian, Kebangkitan dan KenaikanNya ke sorga. Natal tidak akan bermakna apa apa tanpa kematianNya di kayu salib sebagai puncak dari keselamatan itu sendiri. Oleh karenanya mari kita maknai Natal bukan dengan perayaan secara lahiriah, dengan pernak pernik dan hiasan-hiasan  Natal  yang indah. Mari kita rayakan Natal dengan satu pertanyaan “ apakah saya sudah mengenal Dia,menerima Dia dan  bersaksi untuk Dia “. Di tengah-tengah dunia yang semakin maju dan persaingan-persaingan kehidupan yang semakin berat apakah saya masih tetap bersaksi untuk Kristus. Atau ikut sibuk dan larut  didalam mengejar segala ambisi dan keinginan yang tiada kunjung habisnya ?

2.                   Sebagai orang-orang yang telah menerima pengurapan gereja (baca org Kristen) terpanggil untuk menyaksikan keselamatan itu di tengah tengah dunia ini. Semakin maju dan canggihnya perkembangan jaman saat ini sekaligus juga membawa ajaran dan doktrin yang baru yang pasti akan mepengaruhi kehidupan spiritual orang percaya. ”Aspek intelektual dan keinginan untuk memahami kehidupan ini dari pandangan logika manusia menjadi bahaya yang mengancam.   Semakin banyak orang yang pintar dan terobosan-terobosan baru dalam teknologi akan mempengaruhi tatanan hidup dan budaya masyarakat.Pola hidup yang konsumtiv – konsumerisme (tidak dapat menahan diri atas segala keinginan),Hedonisme (mencari kenikmatan hidup) dan mengangungkan pengetahuan-hikmat (Gnostisisme) akan membudaya dalam kehidupan. Yang tanpa kita sadari jika kita terlibat dan berada dalam lingkaran paham ini maka kita juga termasuk “antikristus pasif”.  Yang jika berlanjut secara terus menerus di dalam pola hidup kita bukan tidak mungkin kita akan menjadi “antikristus aktif ”. Banyak orang yang dahulu pengikut-pengikut Kristus oleh karena sesuatu hal berubah kiblat menjadi antikristus yang sangat fanatic dan militan thp kenyakinannya yang baru. Atau mungkin ada diantara kita yang mengaku masih penyebut dirinya pengikut Kristus namun dalam kesehariaannya “apatis” terhadap pengajaran Kristus dan tidak mau diubahkanNya? Mudah mudahan tidak ya…

3.                   Mari kita rayakan Natal ke II ini dengan semakin mengasihi Kristus dan bersaksi untuk Kristus agar pada saatNya kita disambut dengan senyum dalam kerajaanNya. Karena Yesus yang kita nantikan bukan lagi Yesus dalam rupa bayi mungil,kecil dan tidak dapat melakukan apa apa selain menangis. Yesus yang kita nantikan sekarang adalah Yesus yang sudah dewasa yang memegang kapak di tanganNya dan sambil tersenyum Dia berkata kepada kita “ Apakah Engkau sudah bersaksi bagiKU wahai AnakKu?”  Amin. Selamat Hari Natal
Medan Akhir Sept 2011
Pdt Darwin Butarbutar

Jamita Minggu, 25 Desember 2011: 1 Johannes 3 : 1 - 6

widgeo.net
NATAL MEMBAWA KEDAMAIAN

 
Tanggal 25 Desember 2011

Jamita : 1 Johannes 3 : 1 -  6
Sibasaon: Mika 5 : 1 – 5

1.Pendahuluan :

Yohanes menuliskan suratnya ini ke jemaat di Efesus, dan saat itu umat Tuhan dianiaya bukan oleh pihak lain tetapi justru dianiaya dari dalam dirinya sendiri. Sebenarnya hal ini jauh sebelumnya sudah diramalkan oleh Tuhan Yesus (lih. mis. Mat 24:11) dan oleh Paulus (Kis 20:29-30), sedangkan Yohanes sendiri menyebutkan hal tsb dalam suratnya (1 Yoh 2:19,26; 4:1). Aniaya yang dimaksud dalam bentuk lain adalah masalah ‘Kemesiasan’ dan ‘inkarnasi’ Yesus diperdebatkan, khususnya datang dari ajaran Gnostik.

2. Penjelasan :

Ada beberapa hal yang mau disampaikan oleh Yohannes :
A.    Ingatlah akan hak istimewamu (ay. 1)
     



Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus memiliki status dan hak yang istimewa di hadapan Allah; mereka adalah anak-anak Allah. Dan sebagai anak-anak Allah, mereka mempunyai hak yang berbeda dari orang lain dan diperlakukan secara istimewa dibandingkan dengan orang lain yang bukan anak-anak Allah. Status sebagai anak-anak Allah bukan mereka memperoleh bukan karena usaha, kerjakeras atau kebaikan mereka, tetapi status itu merupakan anugerah/kasih karunia Allah semata (bd. Rm 8:14-17; 1 Kor 1:9; Gal 3:26-27; 4:6-7). Oleh karena kasih karunia Allah di dalam Tuhan Yesus : mereka masuk ke dalam persekutuan dan kekeluargaan dengan Allah; memiliki hubungan yang mesra dengan Allah; yang dikasihi Allah secara berbeda dari yang lainnya. Hal ini harus tetap diingat dan dilihat oleh anak-anak Allah di dalam hidupnya di dunia ini. Karena statusnya sebagai anak-anak Allah, dunia tidak mengenal mereka, dunia tidak dapat merasakan kehidupan anak-anak Allah, dunia tidak memiliki pengenalan tentang anak-anak Allah sebab mereka tidak mengenal Kristus.

B.    Hidup di dunia ini hanyalah permulaan (ay. 2) :
Anak-anak Allah yang hidup di dunia ini, hidupnya merupakan hidup permulaan. Hidup mereka akan berlanjut kemudian. Saat Yesus datang di dalam kemuliaanNya maka anak-anak Allah menjadi sama seperti Dia (bd. Kej 1:26 menjadi sama seperti Dia’) dan ini merupakan refleksi kemuliaan Allah yang sesungguhnya bagi orang-orang yang percaya; saat Kristus datang, anak-anak Allah akan melihat Dia dan mereka sama dengan Dia sebab menurut Yohanes :

1.     Yesus sudah ada sejak permulaan (1 Yoh 1:1; 2:14). Apabila sesorang diperhadap-mukakan dengan Yesus, maka ia diperhadapkan dengan kekekalan.
2.     Yesus adalah Anak Allah (1 Yoh 4:15; 5:5). Hubungan Yesus dengan Allah adalah unik dan di dalam Dia kita dapat melihat hati Allah yang senantiasa mencari dan mengampuni.

3.     Yesus adalah Kristus, Mesias (1 Yoh 2:22; 5:1). Hal ini memiliki makna sejarah bahwa kedatanganNya sebagai suatu peristiwa yang sedang berjalan ke rencana Allah, yang sedang bekerja di dalam umatNya yang terpilih, yang sedang bergarak.

4.     Yesus adalah sungguh-sungguh manusia sejati dan penuh. Menyangkal bahwa Yesus datang di dalam daging maka itu berarti bahwa kita digerakkan oleh roh anti Kristus (4:2-3).

5.     Kedatangan Yesus, inkarnasiNya, kehidupaNya, kematian dan kebangkitanNya, kenaikanNya ke surga, semuanya itu dilaksanakan untuk menanggulangi dosa manusia. Yesus adalah tanpa dosa (3:5), dan manusia di dalam esensinya berdosa, manusia dapat menyatakan bahwa Yesus tidak berdosa (1:8-10), namun Ia datang untuk menghapus dosa dari manusia berdosa (3:5). Dalam hubungan dengan dosa manusia, Yesus mempunyai 2 peran :
Ia pengantara kita di hadapan Bapa (2:1).
Ia adalah korban pendamaian untuk dosa-dosa kita (2:2; 4:10).

6.     Akibat semuanya ini, melalui Yesus Kristus, manusia yang percaya mempunyai kehidupan (4:9; 5:11-12).

7.     Ia adalah Juruselamat dunia (4:14). 
Oleh karena itu anak-anak Allah yang hidup di dalam dunia ini sedang dalam proses menuju kepada ‘gambar’ Allah.

C. Hiduplah selalu di dalam kesucian
    (ay. 3-6) :

Sebagai anak-anak Allah yang hidup di dunia ini, mereka sedang berada dalam proses untuk melihat Allah dan menjadi sama seperti Dia. Untuk itu mereka diminta untuk hidup di dalam kesucian/kekudusan dan menjauhkan diri dari dosa sebab Yesus tidak berdosa dan dosa adalah pelanggaran terhadap kehendak Bapa. Jika dosa menguasai hidup seseorang, ia tidak akan diselamatkan (bd. Rm 6). Menurut Yohanes, inilah standard hidup orang-orang yang percaya (bd. 1 Yoh 2:6). Jika orang-orang percaya jatuh ke dalam dosa, maka akuilah itu di hadapan Tuhan (1 Yoh 1:9) dan mohonlah pengampunan dari Allah (3:3).

III. Pengenaannya :

     Status orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, membuat mereka : membawa dampak yang luar biasa bagi dunia ini, khususnya dalam kaitan membuat manusia menjadi penurut/ pelaku Firman Tuhan; menjadikan dunia meneladani hidup Yesus; mengajak dunia untuk menjadikan Allah sebagai Bapa mereka; meyakinkan manusia untuk menaruh pengharapan akan kehidupan yang kekal. Dengan Perayaan Natal kali ini kita diingatkan akan kelahiran kedamaian, pengampunan dan kasih Allah yang mengutus Anak-Nya yang Tunggal sebagai Juruselamat dunia.

Penulis :
Pdt.T.S.Simatupang, M.Th