BLOG INI BERSIFAT TERBUKA UNTUK DIKOMENTARI DAN DIKRITISI DEMI KEMAJUAN WAWASAN BERPIKIR, DAN BERTEOLOGI MASA KINI
Kamis, 12 Maret 2015
Khotbah Minggu, 31 Mei 2015: Yesaya 6:1-8
Bacaan Alkitab Senin, 25 Mei 2015: Mazmur 51:12-13
PENDAHULUAN
Bagaikan
bejana siap dibentuk
demikian hidupku di tanganMu
bentuklah sturut kehendakMu…
ni adalah penggalan lagu rohani yang berisi tentang kesiapan anak Tuhan
yang siap dibentuk olehNya. Hidupnya dipasrahkan kepada Tuhan untuk dibentuk
bagaikan bejana. Tentunya ini terjadi jikalau anak Tuhan memasrahkan segala
hidupnya akan kuasa Tuhan.
Demikian halnya dengan seorang Daud. Nats ini menunjukkan bagaimana ia
memasrahkan hidupnya hanya di dalam nama Tuhan. Ia bahkan membawa segala
dosanya kepada Tuhan dan berharap bahwa Tuhan akan membentuk dia sebagai
pribadi yang tahir dan dipenuhi Roh Tuhan.
Ayat 12:
Ini adalah penggalan doa yang sangat terkenal yang juga dipanjatkan
oleh orang yang sangat terkenal yaitu Daud. Ia sangat meengerti tentang
pentingnya sebuah pengampunan dosa. Dia sadar bahwa pengampunan itu hanya bisa
diperoleh dari Tuhan. Pengampunan bukan saja membuat hatinya bersih dan bebas
dari tuduhan hati nurani yang sangat menyiksanya, namun pengampunan dari Tuhan
juga akan memperbaharui kehidupannya. Daud sadar betul akan Tuhan yang
pengampun karena hidup Daud sendiri pun dipenuhi pengampunan. Ia mengampuni
Saul yang memburunya, juga terhadap Abner dan seluruh keturunan Saul, juga
mengampuni Absalom anaknya yang mengkudeta Daud.
Pemazmur merasakan bahwa
hidupnya kini telah dilumuri oleh dosa. Yang pertama dimohonkannya kepada Tuhan
sebagai orang yang dipenuhi oleh dosa adalah:
1.
Pentahiran.
Menjadi tahir berarti menjadi bersih dan kudus. Tahir
berhubungan dengan dosa. Pentahiran berarti pengudusan kembali. Untuk menjadi
tahir ada beberapa syarat yang harus dilakukan yakni: Melalui Nabi. Nabi Elisa
menyatakan seseorang telah menjadi tahir (2 Raja-raja 5:10), dengan Hisop.
Hisop adalah daunan yang harum yang dijadikan untuk memercik dalam ritual
pentahiran (51:9), dll. Pemazmur memohon pentahiran hati, karena dosa
berawal dari kecendrungan hati yang jahat.
Hati di sini menggambarkan pusat dari emosi, kehendak, dan hidup
seseorang. Hati yang telah menyimpang dari jalan Tuhan harus diperbaharui
supaya bisa kembali melangkah di jalan yang benar.
2.
Pembaharuan
bathin
Hal kedua yang dimohonkan
Daud dalam ayat 12 ini setelah dia meminta pentahiran, adalah supaya Tuhan
memperbaharui bathinnya. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia sangat
sulit untuk mengakui kesalahan karena selalu ingin mencari pembenaran, dan
cenderung menyalahkan orang lain. Diperlukan kerendahan hati untuk mau mengakui
dosa dan bertobat. Dengan rendah hati pemazmur memohon ampun kepada Tuhan
setelah mengakui dosanya, dan akhirnya dia memohon pembaharuan hatinya yang
telah hancur karena dosa. Ini menunjukkan perbuatan Allah, karena Allah yang
menjadikan. Menjadikan (bara’) ini mengacu pada tindakan Allah yang
menciptakan dan menjadikan sesuatu yang baru. Kata ini dipakai untuk
menekankan suatu permohonan perubahan hidup yang hanya bisa dilakukan oleh
kuasa Allah. Jadi, hanya Allah yang bisa memperbaharui hati manusia.
Daud terbuka kepada Tuhan
atas dosanya, dan inilah kunci sehingga bathinnya diperbaharui. Yakobus 5:16
katakan:” Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,
supaya kamu sembuh…”
Ayat 13: Roh yang berdiam dalam dirinya.
Pemazmur memohon roh yang teguh, roh yang rela dan siap sedia melakukan
kehendak Allah, jangan diambil darinya supaya dapat hidup sepenuhnya bagi Allah
, roh yang membahagiakan hidupnya.
Daud sungguh-sungguh memohon supaya Allah mengampuni dan memulihkan dirinya
sehingga ia bisa terus merasakan hadirat Allah dan ia bisa kembali berjalan di
jalan kebenaran.
Daud memohon supaya Allah
tidak membuang dia dari hadirat-Nya dan juga mengambil Roh Kudus dari
padanya. Dalam konsep PL, Roh Kudus hanya diberikan kepada orang-orang
yang mempunyai jabatan khusus, misalnya hakim-hakim, raja, atau nabi. Hal
ini menunjukkan bahwa Roh Kudus yang akan memampukan orang tersebut untuk
melaksanakan tugas tertentu.
PANUTUP
Setiap manusia dipenuhi
dengan dosa akibat pemberontakannya kepada Tuhan. Dalam proses pengudusan yang
terus berlangsung seumur hidup, kita masih bisa jatuh ke dalam dosa. Kita
masih bisa melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Kalaupun kita jatuh ke
dalam dosa, marilah kita datang dengan hati yang hancur dan berduka di hadapan
Tuhan serta mengakuinya dengan jujur. Marilah kita memohon pengampunan
Tuhan. Tuhan yang penuh pengasihan akan mengampuni dan menyucikan kita
dari segala dosa kita. Hanya dengan hati yang terus menerus diperbaharui
dan dimurnikan oleh Tuhan kita bisa hidup di jalan Tuhan dan tidak menyimpang
dalam dosa. Kalaupun kita jatuh ke dalam dosa, kita harus ingat bahwa
tangan Tuhan selalu terbuka untuk memberikan pengampunan dan pemulihan bagi
kita. Dengan demikian kita dapat hidup sebagai anak-anak Tuhan yang
terampuni. Marilah kita memohon pengampunan Tuhan atas segala dosa kita
sehingga hidup kita menjadi tahir.
Salam
dari PSP Tenggara
Pdt. R. Siregar, M.Min | |
Langganan:
Postingan (Atom)