Rabu, 02 Maret 2011

BERKAT ALLAH YANG PASTI (Mazmur 67:1-8)

widgeo.net
BERKAT ALLAH YANG PASTI
(Mazmur 67:1-8)




Memasuki tahun yang baru, beberapa ahli politik dan ekonomi meramalkan bahwa di tahun 2009 kondisi politik dan ekonomi akan semakin menakutkan baik untuk kondisi dalam negeri maupun masa depan dunia. Inti dari ramalan itu berbicara tentang kekhawatiran, ketakutan dan masalah besar yang akan melanda dunia.
Apapun ramalan dari para ahli, Alkitab berkata bahwa Allah kita tetap Tuhan yang memberikan kepastian kepada mereka yang berharap kepadaNya.
Dalam Kitab Mazmur 67:1-8, Pemazmur berbicara tentang berkat Allah, bahkan ayat 7-8 memberikan penekanan sebanyak 2 kali bahwa Allah memberkati kita.
Ketika pemazmur berbicara tentang berkat bukan berarti pemazmur berbicara bahwa hidupnya tidak ada tantangan, hidup di depannya tidak ada masalah dan tekanan, bukan karena dia tidak mengerti bahwa orang percaya harus melewati pergumulan yang berat, tetapi ketika berbicara tentang berkat ini pemazmur ingin menjelaskan bahwa ditengah tantangan, masalah dan pergumulan yang berat, Allah tidak pernah bergoyang dan kasih setiaNya tetap memberkati orang yang berharap kepadaNya.
Itu sebabnya saya terlalu yakin bahwa tahun 2009 bagi orang percaya adalah tahun berkat, tahun kemenangan, tahun kelimpahan dan tahun penuh mujizat yang Allah sediakan bagi orang yang senantiasa berharap padaNya. Banyak orang yang tadinya menolak Kristus akan percaya dan menerima Kristus, karena mereka melihat melalui tekanan dan tantangan yang dihadapi orang percaya, Allah justru membuat banyak mujizat dan perkara besar sehingga merekapun memuliakan Allah dan mengakui bahwa Allah kita penuh kuasa.
Dimana tantangan semakin besar maka di situ akan terjadi penuaian besar-besaran. Di tengah tantangan dan tekanan, justru Allah tempatkan kita untuk menjadi kesaksian yang besar bagi dunia ini, oleh karena itu jangan lemah sebab orang yang berharap kepada Tuhan tidak pernah jatuh.
Ingat peristiwa Daniel, ketika muncul larangan berdoa, Daniel tetap berdoa seperti yang biasa diakukannya dan Alkitab berkata bahwa pada saat dia dibuang ke lubang singa, justru menjadi sebuah kesaksian.
Ada 4 hal yang penting tentang berkat Allah yang pasti:

I. Berkat Allah bagi kita pasti jika kita sadar bahwa wajah Allah senantiasa memandang kita (ayat 2).

Mungkin timbul pemikiran dalam benak kita, jika berkat Tuhan bagi saya pasti mengapa di tahun 2008 banyak permasalahan saya yang belum selesai dan saya menghadapi banyak persoalan dan kegagalan? Ingat, wajah Allah senantiasa memandang kita. Kita punya Allah yang hidup. Allah kita bukan hanya Allah yang bertahta di surga tetapi Allah kita adalah Allah yang memandang wajah kita dan menyinari wajah kita.
Kalau kita menyadari Allah memandang wajah kita, maka:

1. Kita tidak perlu takut dan khawatir
Dia tahu persis ketika air mata mengalir di pipi kita; ketika kita berada di tengah masalah. Seorang ibu dapat mengetahui anaknya sedang bersukacita atau menghadapi masalah hanya dengan menatap wajah anaknya. Demikian juga Allah kita, kalau Dia memandang wajah kita maka kita tidak perlu khawatir karena Dia mengerti segala perkara yang terjadi dalam hidup kita. Dia adalah Allah yang bertindak dan membela anak-anakNya.

2. Kita tidak bisa hidup munafik.
Ada banyak berkat yang seharusnya kita terima di tahun 2008 tetapi kita belum  menerimanya, karena hidup kita yang munafik. Banyak rumah tangga tidak bisa bahagia karena suami berlaku munafik terhadap isteri, demikian pula sebaliknya.
Ada banyak orang Kristen tidak bisa meraih berkat dan mujizat-Nya serta tidak dapat mengalami kemenangan yang Tuhan janjikan karena mereka telah berlaku munafik. Yang paling dibenci oleh Kristus ketika hidup di dunia adalah orang-orang yang munafik, bukan orang yang berdosa, karena Kristus mengasihi orang-orang yang berdosa.   
Berkali-kali Yesus berkata kepada orang-orang munafik: “celakalah kamu, hai kamu yang munafik”; “kamu hanya seperti kuburan, luarmu terlabur putih bersih dalammu penuh dengan tulang belulang yang busuk”; “hai kamu keturunan ular beludak”.
Berarti waktu kita menyadari bahwa Allah memandang wajah kita, tidak perlu kita mengenakan topeng-topeng lagi, tidak ada yang bisa kita sembunyikan dihadapanNya. Kemunafikan telah menghambat berkat kita, mengganjal banyak persoalan dalam hidup kita, membuat kita gagal dalam banyak hal.
Tetapi jika kita mau membereskan hidup kita dan berani berkata “Tuhan, aku mau hidup bersih dihadapan-Mu, aku mau terbuka dan jujur dihadapan-Mu” maka sebagai hamba Allah, saya yakinkan bahwa Saudara akan mengalami berkat Allah di tahun 2009.

3. Kita harus hidup di jalan kebenaran.
Banyak orang berjalan di jalan kesenangan tetapi yang Tuhan inginkan kita harus berjalan di jalan kebenaran. Jalan kesenangan belum tentu benar, apa yang kita anggap menyenangkan belum tentu benar, tetapi sebaliknya apa yang kita anggap jalan kebenaran itu juga belum tentu menyenangkan. Kadangkala berjalan di jalan kebenaran harus menghadapi tantangan yang besar.
Kalau kita pelajari tokoh Alkitab, Saulus, seorang yang berjalan di jalan kesenangan karena dia menyakiti dan membunuh orang-orang yang percaya kepada Kristus. Dan justru di jalan itu dia didukung penuh oleh pemerintah dan penguasa pada waktu itu. Tetapi ketika dia pindah dari jalan kesenangan ke jalan kebenaran justru dia harus menghadapi lebih banyak tantangan. Dia mengalami karam kapal, dicambuk, menghadapi situasi yang sukar, menghadapi bayang maut sepanjang hari, dipenjara tetapi dia berani berkata aku kenal kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan segala sesuatunya yang sudah dipercayakan kepadaku.
Jalan kebenaran tidak selalu menyenangkan tetapi di jalan kebenaran kita dapat bersyukur kepada Allah karena kegirangan kita adalah berdiri dalam kebenaran Allah dan kebenaran itulah yang akan memerdekakan hidup kita.

II.     Berkat Allah bagi kita pasti jika kita punya kerinduan berbuat sesuatu untuk Tuhan  (ayat 3)

Alasan Allah memberkati kita bukan supaya kita menjadi sombong, tetapi supaya jalanNya dikenal di bumi.  Mencintai Tuhan belum cukup sebagai alasan agar Tuhan memberkati kita, karena dengan hanya mencintai Tuhan saja belum berarti kita telah berbuat sesuatu untuk Tuhan.
Contoh: suami yang mencintai isterinya bukan berarti bahwa dia cukup mengatakan I love you setiap hari tanpa harus bekerja untuk menghidupi keluarganya.
Kadangkala kita berkata I love You, Lord tetapi kita tidak pernah berbuat sesuatu untuk Tuhan. Ini yang saya sebut tidak seimbang. Ingat, kalau Tuhan berkati kita tetapi kita tidak berbuat sesuatu untuk Tuhan berarti Tuhan sedang mendidik kita menjadi pemalas. Allah baru bisa memberkati kita ketika kita bekerja keras buat Tuhan. Berkat Tuhan adalah bonus yang Allah sediakan karena kita bekerja keras untukNya.
Seorang pekerja akan memperoleh bonus jika dia telah bekerja dengan keras dan memperoleh nilai yang bagus dari atasannya. Itulah Allah kita, semakin kita bekerja keras semakin luar biasa berkat-Nya. Allah tidak pernah berhutang kepada anak-anak-Nya. Bekerja keraslah untuk Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh dan bersaksilah tentang kasih Tuhan kepada banyak orang di tahun 2009. Jangan takut berkeringat atau malu untuk Tuhan, asalkan hati kita tulus dan benar, kerjakan sesuatu untuk Tuhan dan kita akan menerima segala kebaikan yang Tuhan sediakan bagi kita.

III.   Berkat Allah bagi kita pasti jika kita berjalan dalam tuntunan Allah (ayat 4 & 5)

Di taman Getsemani, Yesus mengajarkan pelajaran yang sangat luar biasa, Yesus berdoa dan berkata “Bapa biar bukan kehendak-Ku yang jadi melainkan kehendakMu-lah yang terjadi”. Disini Yesus mengajarkan agar kita berjalan dalam tuntunan Allah.
Orang-orang yang berjalan dalam tuntunan Allah pasti akan melihat Firman Allah digenapi dalam hidupnya. Jika Saudara belum melihat dan mengalami berkat dan mujizat Allah, periksalah jalanmu, jangan-jangan engkau sedang tidak berjalan dalam tuntunan Allah. Sebab saya percaya janji Allah itu Ya dan Amin. Jangan marah kepada Tuhan karena Tuhan tidak pernah berbuat salah, tetapi kalau Saudara berjalan dalam tuntunan Tuhan maka Saudara akan melihat pertolonganNya.
Berjalan dalam tuntunan Tuhan berarti:

1. Kita berani menundukkan diri
Persoalan banyak orang bukannya menundukkan diri tetapi “menandukkan” diri! Dunia ini penuh dengan orang-orang yang egois dan emosional, yang mau menang sendiri dan keras kepala. Banyak rumah tangga yang sudah tidak bisa bicara manis lagi, penuh dengan kata-kata keras dan emosional.
Dunia ini membutuhkan orang-orang Kristen yang mau belajar menundukkan diri, yang mau belajar maksud Tuhan sekalipun dalam masa sukar dan tidak bersungut-sungut.  Kalau kita mau menundukkan diri dalam segala perkara maka Allah-lah yang akan mengangkat kita dan memuliakan nama-Nya dalam hidup kita.
2. Hati kita senantiasa bersyukur dan bersukacita (ayat 5)
Orang yang belajar menundukkan diri hatinya tidak mudah panas, tidak mudah kecewa dan tidak mudah memberontak. Kalau kita pelajari tentang Musa, Alkitab mengatakan tidak ada seorangpun di muka bumi yang hatinya lembut seperti Musa. Ketika Allah menghukum saudaranya, Harun dan Miriam, dialah yang datang dan berdoa kepada Allah memohon pengampunan untuk mereka dan Alkitab berkata maka kemudian Allah memberkati        Musa. Ini mengajarkan kepada kita, bahwa orang-orang yang berjalan dalam tuntunan Allah hatinya selalu dapat bersyukur dan bersukacita dalam segala perkara,  tidak perlu bersungut-sungut karena dia percaya Allah tidak akan memberikan batu kepada anak-anak-Nya yang meminta roti, bahkan seutas rambutpun tidak akan jatuh tanpa seijin Allah.

IV.    Berkat Allah bagi kita pasti tanpa terpengaruh kondisi (ayat 7-8)

Berkat Allah untuk kita tidak tergantung pada situasi dan kondisi yang ada, dan itu juga bukan berarti kalau situasi ekonomi memburuk maka Tuhan tidak bisa memberkati kita.
Contoh: Disaat situasi perekonomian Indonesia tidak stabil seperti sekarang ini, maka Duta Besar Amerika, misalnya, tidak ikut terkena krisis seperti rakyat Indonesia umumnya, karena gajinya di-supply dari negaranya. Begitulah halnya dengan orang percaya, dia memang hidup di bumi yang bergoncang tetapi kita tidak perlu terkena goncangannya karena segala kebutuhan kita di-supply dan datangnya dari Allah Bapa kita yang di surga.
Kalau kita mengharapkan dari negeri ini, di tengah ketidak pastian situasi politik, ekonomi dan keamanan, apa yang bisa kita harapkan dan andalkan? Bodohlah kalau kita masih mengandalkan kekayaan dan kekuatan kita sendiri! Banyak peristiwa yang sudah kita alami, sebagai orang percaya, di tahun-tahun yang lalu, gejolak muncul dimana-mana, tetapi ingatlah janji Allah tidak tergantung pada situasi dan kondisi. Kita memang hidup dan berjalan di dunia ini tetapi Allah sendiri yang akan mencukupkan segala kebutuhan kita.
Saudara sekalian, walaupun tahun 2009 penuh dengan tanda tanya dan ketidakpastian, tegarkan hatimu, ingatlah berkat Allah itu pasti!  Jangan pernah mengandalkan kekuatan sendiri yang membuat engkau semakin goyah, tanggalkan kemunafikan, masuki tahun 2009 dengan berjalan dalam jalan kebenaran.  Jadikan tahun 2009 sebagai tahun berkat, tahun mujizat dan tahun kemenangan asalkan Saudara senantiasa memandang wajah Allah, senantiasa berjalan dalam tuntunanNya, senantiasa bergantung pada Tuhan dan asalkan Saudara mau bekerja keras buat Tuhan maka Saudara akan melihat perkara besar dalam hidupmu.  Jangan pernah menyerah, maju terus dalam Tuhan, Tuhan Yesus memberkati Saudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar