Jika kita memberikan sebuah pujian kepada seseorang, itu berarti kita mengakui sesuatu yang melebihi kemampuan kita. Demikian juga, ketika kita memberi pujian kepada Tuhan. Ada banyak alasan mengapa kita harus memuji TUHAN. Namun hari ini, Daniel memberikan dua alasan memuji Tuhan, yakni: pertama, karena Tuhan adalah sumber hikmat. Hikmat dunia memberikan kita kepuasan sementara, namun hikmat Tuhan memberikan kita kebahagiaan yang tiada taranya. Kedua, karena Tuhan menjadi sumber kekuatan bagi kita semua. Kekuatan manusia terbatas adanya, sementara kekuatan Tuhan tak terbatas. Dengan dua alasan ini patutlah kita memuji DIA sepanjang masa, dari kekal kepada kekal.
Selamat berakhir pekan!
Dung i ro ma alus ni si Daniel, ning ia ma: "Pinuji ma goar ni Debata salolot ni lolotna, angke sian Ia do hapistaran dohot hagogoon!
Daniel 2 : 20
Berkatalah Daniel: "Terpu-jilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!
Biasanya orang selalu berkata, "Bekerja sambil Berdoa" (Ora et Labora). Artinya, sebelum dan sesudah kita melakukan pekerjaan harus dibarengi dengan doa kepada Tuhan. Pendapat ini bagus dan tepat. Mengajari kita bahwa setiap memulai dan mengakhiri sebuah pekerjaan dan aktivitas harus dibarengi dengan doa permohonan dan ucapan syukur kepada Tuhan. Pendapat yang lebih tajam lagi tentang pekerjaan adalah "Kerja adalah Doa" (Ora est Labora). Pendapat ini mau mengatakan bahwa ketika kita melakukan sebuah pekerjaan, pelayanan, dan lain sebagainya, itu merupakan sebuah doa. Ketika kita bekerja pada saat itu juga kita sedang berdoa. Artinya, pekerjaan itu sendiri merupakan sebuah doa. Jika pekerjaan itu sebuah doa, maka kita seharusnya bertanggungjawab atas setiap pekerjaan itu sendiri pada saat itu kepada Tuhan yang memberikan kesempatan bekerja bagi kita.
Dengan kata lain, pekerjaan itu kita kerjakan sebagai sebuah doa yang menuntut keseriusan dan ketekunan. Kita bekerja untuk Tuhan bukan untuk manusia saja, bukan untuk memenuhi standar operasional prosedur saja, bukan memenuhi tugas dan fungsi pekerjaan saja. Dengan memiliki prinsip kerja adalah doa, maka kita tidak harus diatur, dikomandoi lagi dalam bekerja, melainkan kita sendiri menjadi pemimpin atas diri kita untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan hari ini.
Selamat bekerja untuk Tuhan!
Antong, manigor ma pungka karejo i! Sai diurupi TUHAN ma ho da amang!
Kata "korban" sering dipergunakan dalam Alkitab. Kata ini menunjukkan sesuatu yang dipersembahkan kepada Tuhan. Jika kita cemati kata ini lebih dalam, kata korban merujuk pada sesuatu benda atau orang yang mengalami peristiwa. "Kecelakaan itu mengalami banyak korban". Kata "korban" di sini berarti "orang yang luka dan meninggal. Banjir bandang di desa kami menelan banyak korban harta dan nyawa. Kata "korban" di sini berarti kehilangan benda dan atau nyawa. Apakah kata "korban" yang dimaksud secara umum yang dimengerti untuk mempersembahkan "korban" untuk Tuhan? Apakah kita memberi sesuatu yang hilang, sesuatu yang rusak, sesuatu yang mati bagi Tuhan?
Kata ini seharusnya diganti dengan kata "kurban". Kurban berarti sesuatu yang kita berikan kepada Tuhan. Kurban bakaran, kurban nyawa, kurban dana, dan lain sebagainya. Dengan pemahaman itulah kita akan mampu memberikan kurban yang terbaik bagi Tuhan. Mengapa kita memberikan kurban untuk Tuhan? Karena Tuhan baik kepada kita. Kebaikan Tuhan selalu kita rasakan setiap hari. Kebaikan Tuhan selalu baru diberikan-Nya kepada kita. Karena kebaikan Tuhan kepada kita, maka sewajarnyalah kita memberikan kurban bagi Tuhan. Kurban waktu, tenaga, pikiran, dana dan sebagainya.
Semoga kita mampu memberikan kurban yang terbaik bagi Tuhan!
Mardongan jop ni roha huhaulkon haul di Ho, jana mandok tarimakasi tu Ho, angke denggan do rohaMu ale TUHAN.
Masmur 54 : 6
Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-Mu baik, ya TUHAN.