Rabu, 01 Juli 2009

Bacaan Alkitab Minggu 12 Juli 2009: Mazmur 148 : 3 - 14

AKU MEMUJI TUHAN



Kidung Jemaat, No. 64:1-2.

Segala makhluk memuji kemuliaan dan kebesaran Allah. Tumbuh-tumbuhan, dari semak-semak belukar sampai pohon besar, dari hewan melata sampai binatang buas, turut serta memuji Tuhan. Segala yang hidup yang ada di darat, di laut dan di udara selalu bersorak-sorai memuliakan kebesaran Allah. Semua ciptaan Allah, makhluk hidup atau benda mati, yang kecil dan yang besar, yang kelihatan dan tidak kelihatan turut serta memuji Tuhan.
Manusia tentu tidak ketinggalan. Manusia sebagai makhota ciptaan Tuhan, yang paling berharga dan paling mulia dari segala ciptaan, mengambil prakarsa terdepan bagaimana cara memuji Tuhan. Untuk itu manusia membentuk ritus, tatacara memuji dan memuliakan Tuhan. Untuk itu manusia memnyusun acara ibadah, sebagaimana dimiliki semua agama, sebagai cara menyembah dan memuliakan Tuhan.
Bagaimana tumbuh-tumbahn memuji dan memulikan Tuhan? Bagaimana binatang-binatang memuji dan memulikan kebesaran Tuhan? Mungkin karena kita kurang familier, kurang dekat dan kurang bersahabat dengan alam, dengan tumbuh-tumbuhan dan binatang, maka kita kurang paham bagaimana mereka memuji Tuhan. Mungkin kita kurang menyadari bahwa cara manusia manusia memuji dan memuliakan Tuhan berbeda dengan cara hewan dan tumbuhan-tumbuhan. Mungkin kita memang tidak tahu bagaimana cara tumbuh-tumbuhan memuji Tuhan. Kita memang tidak tahu sama sekali bagaimana cara hewan memuji dan memuliakan Tuhan. Akan tetapi bukan karena kita tahu lantas kita boleh katakan bahwa hewan dan tumbuh-tumbuhan sama sekalai tiak memuji dan memuliakan Tuhan. Firman Tuhan yang kita renungkan sekarang ini merupakan bukti bahwa segala hewan dan tumbuh-tumuhan turut serta, ambil bagian dan berprakarsa memuji dan memuliakan Tuhan. Tentunya dengan caranya masing-masing.
Akan tetapi daripada mempersoalkan bagaimana hewan dan tumbuh-tumbuhan memuji dan memuliakan Tuhan, lebih baik kita renungkan kita manusia, diri kita sendiri. Sudah bagaimana manusia sekarang ini memuji dan memuliakan Tuhan. Apakah cara kita sudah tepat memuji dan memuliakan Tuhan? Apakah ibadah kita, sebagaimana selama ini kita lasakanakan, sudah benar di hadapan Tuhan? Pernahkan kita bertanya, kepada sesama terlebih kepada Tuhan sendiri, apakah ibadah kita berkenan di hadapan Tuhan?
Kita sebagai manusia, makhkota ciptaan Tuhan, tentu tidak mau kalah dengan hewan, binatang dan ciptaan lainnya dalam memuji Tuhan. Sebagai manusia, yang adalah gambar dan memiliki citra Allah, manusia seharus memegang kendali dalam mengarahkan semua ciptaan Allah untuk memuji dan memuliakan nama-Nya. Raja-raja dan manusia biasa, pembesar-pembesar pemerintah dunia dan rakyat jelata, yang sudah tua bangka dan masih muda belia, teruna maupun anak dara, anak kecil, orok yang masih dipangkuan, bahkan bayi di dalam kandungan, semuanya turut serta memuji dan memuliakan Tuhan. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab nama-Nya saja yang luhur, keagungan-Nya mengatasi semua yang ada di langit, di bumi maupun yang ada di bawahnya.
Lalu bagaimana kita memuji Tuhan? Bagaimana kita memuliakan nama-Nya? Tuhan menciptakan mulut bagi kita untuk kita pakai memuji nama-Nya. Dengan mulut kita dapat memuliakan Tuhan dengan kidung nyanyian, mengucapkan kata dengan pujian. Tuhan mencipatakan tangan bagi kita. Dengan tangan, kita dapat melayani Tuhan melalui perbuatan. Tuhan juga menciptakan kaki bagi kita. Dengan kaki kita dapat berjalan dan pergi ke suatu tujuan dalam melakukan Firman Tuhan. Terlebih, Tuhan menciptakan pikiran dan hati bagi kita. Dengan hati dan pikiran, kita dapat menimbang-nimbang mana yang berkenan di hati Tuhan dan yang tidak berkenan kepada-Nya, mana yang disukai Tuhan dan mana yang tidak disukai-Nya. Apabila semua pemberian Tuhan itu kita pakai untuk memuliakan Dia, maka hati dan pikiran kita akan menjadi tempat Tuhan tinggal dan bersemayam. Tuhan akan selalu hidup bersama kita. Dengan demikian, semua keberadaan kita, hati, pikiran dan kekuatan yang ada pada kita menjadi alat dan tempat memuji dan memuliakan Tuhan.
Oleh karena itu, sebenarnya Tuhan sendiri telah menciptakan kita dan menciptakan segala yang ada pada kita, tubuh kita, tangan, kaki, hati dan pikiran kita untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Itu berarti tidak ada lagi pertanyaan sebenarnya, bagaimana memuji Tuhan? Tidak perlu ada pertanyaan, dengan apa aku memuji Dia? Sebab hidup kita, segala sesuatu yang kita miliki secara total adalah untuk Dia dan untuk kemuliaan nama-Nya.

1 komentar:

  1. on pe boi hita pajumpang di blog ni amang pandita. firman Tuhan yang diuraikan sungguh memberi pengharapan. selamat melayani amang pandita.

    sekalian parmisi hu-link ma blogmuna on di http://lapotimus.wordpress.com

    selamat melayani! horas...

    BalasHapus