BLOG INI BERSIFAT TERBUKA UNTUK DIKOMENTARI DAN DIKRITISI DEMI KEMAJUAN WAWASAN BERPIKIR, DAN BERTEOLOGI MASA KINI
Jumat, 25 Maret 2011
Renungan Harian: Yesaya 50 : 4
LIDAH SEORANG MURID
Diajari Tuhan DEBATA do au mandok hata, anso hupargogoi halak na gale. Ganop manyogot disungguli Ia rohangku laho manangihon pangajaranNia tu au.
Jesaya 50 : 4
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Yesaya 50 : 4
Memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata. Kalimat ini merupakan penggalan syair lagu, namun syarat makna. Lidah memang tak bertulang namun bisa meremukkan tulang manusia. Lidah tak bisa berkata-kata namun bisa mengolah dan mengeluarkan jutaan kata. Lidah bisa menjadi berkat namun juga sekaligus menjadi kutuk bagi pemilik lidah itu sendiri. Ada juga pepatah lain yang mengatakan, "Mulutmu harimaumu". Artinya, apa yang keluar dari mulut kita bisa juga menerkam kita sendiri. Karena itu hati-hatilah dengan lidah dan mulutmu itu.
Apa fungsi lidah bagi kita menurut Tuhan? Tuhan ALLAH telah memberikan kepada kita lidah seorang murid, supaya dengan perkataan kita dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Lidah kita dijadikan Tuhan menjadi lidah murid. Lidah murid berfungsi untuk memberi semangat kepada orang yang letih lesu. Dengan demikian, lidah kita bukan dipakai untuk memfitnah dan menghina orang lain sehingga semangat mereka turun dan putus asa. Lidah kita merupakan berkat bagi orang lain dan sekaligus bagi kita sendiri. Karena itu, marilah kita mempergunakan lidah kita dengan sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar