Jumat, 09 September 2011

Khotbah Minggu, 11 September 2011: Yesaya 29:17-24

widgeo.net
Minggu,  11 September 2011
Minggu 12 Setelah Trinitatis

Khotbah: Yesaya 29:17-24                                Bacaan: Mazmur 117:1-19

KESELAMATAN UMAT ISRAEL

1.      Keselamatan, adalah istilah yang kelihatannya eksklusif agama. Betapa tidak, tatkala orang Kristen berbicara tentang keselamatan, maka pikirannya terarah kepada “penebusan dari dosa” yang  dilakukan oleh Yesus Kritus, di mana Firman Allah menegaskan, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya  kita dapat diselamatkan” (Kis. 4:12). Kebenaran Alkitab menegaskan bahwa TUHAN Allah mengaruniakan keselamatan kepada “mereka yang dipilih-Nya dari semula, mereka yang ditentukan-Nya, mereka yang dipanggil-Nya, mereka yang dibenarkan-Nya, mereka yang dimuliakan-Nya (Rm. 8:29-30). Mereka yang diselamatkan inilah yang dikaruniai Allah hak istimewa untuk menjadi Umat Kesayangan-Nya serta memiliki hidup yang kekal pemberian-Nya (1Ptr. 2:9-10; Yoh. 3:27; Ef. 2:8-10).
2.      Pada sisi lain, “keselamatan”  dari TUHAN Allah ini sesungguhnya bersifat inklusif. Keselamatan Allah adalah untuk semua orang yang penjabarannya menyentuh dua sisi penting.  Pertama, keselamatan sebagai anugerah umum untuk semua. Keselamatan dari Allah yang diuntukkan bagi semua ciptaan-Nya adalah bersifat inklusif. Keselamatan inkusif ini dapat disebut anugerah umum atau common grace. Keselamatan yang inklusif ini meliputi tindakan TUHAN Allah yang mencipta, mengelola, memelihara dan mengendalikan jagad ciptaan-Nya. Keselamatan inklusif ini didasarkan atas hakikat (esse, asensi) yang berdaulat, sifat khas (attibutes) yang “maha …..” dan tindakan (actum) sempurna dari TUHAN Allah yang “Maha Agung dan Maha Sempurna.” Keselamatan inklusif ini menjelaskan bahwa TUHAN Allah Mahakasih, karena “Ia adalah kasih” (1Yoh. 4:8b), maka Ia mengaruniakan panas dan hujan kepada “orang yang benar” dan “orang berdosa/ orang jahat” (Mat. 5:45). Ia juga menentukan “musim” untuk dinikmati oleh semua anak manusia (Mzm.104:19-20). TUHAN Allah bahkan memberikan tempat khusus bagi “manusia sebagai makluk ciptaan-Nya yang mulia” dengan mengindahkannya serta memberikan otoritas serta peran khusus baginya (Mzm. 8:4-7). Melalui penghargaan dan otoritas dari TUHAN Allah ini, manusia dikaruniai hak untuk berkuasa atas semua ciptaan-Nya yang lain (Mzm. 8:8-9). Dalam kaitan ini, dapatlah dikatakan bahwa keselamatan yang inklusif ini menjelaskan tentang kepedulian TUHAN Allah kepada manusia dan semua makhluk, yang diwujudkannya dengan mencipta, mengelola, memelihara dan mengendalikan seluruh jagad ciptaan-Nya. Keselamatan inklusif ini memberikan tempat bagi semua manusia, untuk mengambil peran dalam karya ciptaan Allah. Kebenaran yang dapat ditegaskan di sini ialah bahwa TUHAN Allah oleh kedaulatan dan kasih-Nya yang kekal “menyelamatkan” semua makhluk ciptaan-Nya dengan menyediakan semua yang dibutuhkan bagi kelangsungan kehidupan manusia serta jagad secara teratur serta bersinambung.
3.      Kedua, keselamatan sebagai anugerah khusus. Kebenaran tentang keselamatan sebagai “anugerah khusus” atau special grace menjelaskan tentang rancangan kekal serta tindakan TUHAN Allah menyelamatkan manusia berdosa melalui Yesus Kristus (Ef. 1:4-14). Istilah anugerah yang diangkat dari Alkitab seperti yang dipercakapkan di atas, pada dasarnya menunjuk kepada kebenaran yaitu bahwa anugerah adalah atribut Allah, dan hanya ada pada-Nya satu anugerah yang sempurna sebagai bahagian dari hakikat, sifat khas dan tindakan-Nya yang maha sempurna. Dilihat dari hubungan Allah dengan segenap ciptaan-Nya secara khusus maka dapat dikatakan bahwa anugerah adalah “berkat-berkat yang dicurahkan Allah secara melimpah dan diberikan secara cuma-cuma kepada manusia berdosa tanpa memperhitungkan jasa apa pun atau kondisi mereka.” Di sini, anugerah tetap merupakan bahagian dari hakikat, sifat khas dan tindakan Allah yang sempurna, yang dinyatakan-Nya kepada segenap ciptaan-Nya. Dari sisi ini, anugerah dapat dikatakan sebagai “penyataan Allah yang maha sempurna dan maha kasih kepada segenap ciptaan-Nya, umat manusia secara umum dan umat Allah secara khusus.” Di sini dapat ditegaskan bahwa keselamatan pemberian anugerah Allah itu membawa manusia berdosa kepada pertobatan.  Keselamatan pemberian Allah ini begitu khas, yang memberikan pengalaman subjektif bagi orang percaya, yaitu ada kelahiran baru (Yoh. 3:3-8; 2Kor. 5:17), pembenaran (Kel. 23:7; Ul. 25:1; Mat. 12:37;), pengangkatan (Yoh. 1:12; Gal. 4:1-5; 3:29), pengudusan (Kel. 15:11; Yes. 5:24), persatuan dengan Kristus (Yoh. 16:14), ketekunan (Flp. 2:12-13), dan pemuliaan di dalam Kristus (1Tim. 3:6).
4.      Teks hari ini lebih menekankan keselamatan sebagai anugerah khusus bagi Israel. Mengapa? Pertama, karena umat Israel yang selalu memberontak dan berbuat jahat di mata Tuhan tetap mendapat keselamatan dari Allah. Ayat 17-21 menggambarkan suatu suasana ketidakmampuan dan ketidakadilan diubahkan menjadi sesuatu yang baik. Libanon (suatu tanah yang tidak digarap seperti padang belantara) akan berubah menjadi tanah yang baik, sedangkan tanah yang baik akan dianggap sebagai hutan bila dibandingkan dengan kesuburan yang baru.  Libanon merupakan gambaran orang yang penuh dengan kesombongannya. Orang sombong akan ditebang jatuh, tetapi setelah mereka direndahkan maka muncul pertobatan yang akan membuat tanah yang sudah dibersihkan menjadi kebun buah-buahan (karmel). Umat Israel diselematkan bukan karena mereka berbuat baik di mata Tuhan, tetapi mereka mendapatkan keselamatan itu karena anugerah Allah semata. Bukan hanya keselamatan yang diberikan Allah bagi umatIsrael, Allah juga menjanjikan kebangunan rohani di Israel, yang berpusat pada orang-orang yang sengsara dan orang-orang yang miskin di antara kawanan domba Tuhan. Orang-orang yang tuli dan buta rohani akan menjadi umat percaya yang menyanyikan nyanyian rohani dengan sukaria. Orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab menandakan bahwa orang yang tidak mau mendengar pengajaran Kitab Suci akan membuka hatinya mendengar kebenaran firman Tuhan. Bahkan orang yang gagah sombong akan berakhir dan orang pencemooh akan habis, dan semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan. Hal menunjukkan bahwa keselamatan khusus akan semakin nyata dalam kehidupan umat Israel. Dalam rangka memperlihatkan keseriusan Allah dalam membebaskan umat Israel dari segala ketertindasan orang jahat, maka kaum materialistis yang bengis, tak bermoral dan mendominasi kehidupan perekonomian dan politik Israel mendapat hukuman yang adil dan disingkirkan dari persemakmuran Allah.
5.      Kedua, umat Israel menjadi suatu bangsa yang memuliakan Allah (ay. 22-24). Bagaimanakah umat Israel memuliakan Allah? Umat Israel yang telah mendapatkan keselamatan khusus itu akan menguduskan nama Allah; mereka akan menguduskan Yang Kudus pemberi keselamatan itu bagi mereka. Yakub secara pribadi tidak lagi malu karena perilaku keturunannya. Karena umat Israel akan menguduskan Allah dalam setiap kehidupan mereka. Kemudian dalam rangkan memuliakan Allah, maka umat Israel akan hormat dan takut akan Allah. Umat Israel yang telah bertobat dan membuka hati bagi kebenaran Allah maka mereka semakin menaruh hormat bagi Allah Penyelamat dan Pembebas bangsa Israel.
6.      Apakah yang menjadi renungan kita dari teks ini? Pertama, Allah akan selalu memberikan keselamatan di tengah situasi perekonomian, situasi politik yang tidak baik kepada setiap orang yang mengandalkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, keselamatan khusus itu akan mengubahkan seluruh kehidupan orang pecaya. Dari kehidupan yang tertindas menjadi kehidupan yang bersukaria. Dan ketiga, muliakanlah Allah dalam segala kehidupanmu. Sebagai orang yang telah mendapatkan keselamatan dari Allah sudah sepantasnya kita memberikan rasa hormat, dan takut kepada Tuhan. Menjadikan Tuhan sebagai sandaran kehidupan ini.




Padangsidimpuan, Akhir Agustus 2010





                                                                                   
Pdt.Tuty Zastini Hutabarat,S.Th.
Ketua P3P GKPA/Anggota MP GKPA
HP 0813 18 200055
                                                                                                                        fidei-gladys


Tidak ada komentar:

Posting Komentar