Kamis, 18 Februari 2010

PEMBINAAN PEMUDA GKPA: ”BERTUMBUH DI DALAM KASIH”


”BERTUMBUH DI DALAM KASIH”
( Filipi 1 : 9 - 10 )

Berbicara tentang pertumbuhan akan selalu dikaitkan dengan pertambahan atau perkembangan menuju ke arah sesuatu entah itu ke arah baik (sempurna) atau bahkan ke arah buruk. Teks yang akan menjadi bahan penelaahan kita malam ini akan mengulas petumbuhan kasih seseorang ke arah yang lebih baik. Setelah Paulus meyakinkan anggota-aggota jemaat di Filipi akan kasihnya kepada mereka dan akan persekutuan mereka dalam kasih-karunia Allah (ay.7-8), Paulus sekarang melanjutkan ucapan-syukurnya (ay.3-6) dengan suatu syafaat. “Inilah doaku” (τούτο προσεύχομαι = untuk ini aku berdoa). Apakah isi doa Paulus itu? Isi doanya adalah “semoga kasihmu makin melimpah” (Їνα ή άγάπη ύμών έτι μάλλον καϊ μάλλον περισσεύη = yaitu kasihmu terus-menerus bertambah). Paulus tahu dan akui bahwa mereka mempunyai kasih yang melimpah. Hal itu telah berulang-ulang ia alami. Tetapi kasih itu – terutama satu sama lain – belum sempurna, masih kurang (bd.1:27-30; 2:1-5; 4:2). Mereka masih ada di dunia, di dalam daging, belum mencapai tujuan perjalanan (=tanah air di sorga, 3:20) dan masih di tengah jalan. Karena itu Paulus berdoa, semoga kasih mereka semakin bertambah, makin melimpah secara kwalitatif. Ungkapan Yunani “eti mallon kai mallon perisseuei” lebih menekankan pada “bertambah baik” dalam pengetahuan dan pengertian di segala bidang.
Pertumbuhan yang Paulus minta ialah supaya mereka beroleh pengetahuan yang dalam, penuh dan benar, agar mereka – dengan perasaan dan intuisi yang murni – dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang wajib dilakukan dan mana yang harus ditolak sehingga sikap mereka dalam segala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah. Dan karena itu, menurut Paulus, pertumbuhan itu hanya mungkin oleh kasih – kasih yang mempertajam penglihatan, yang memperterang pengertian, yang memperhalus perasaan – dan kasih mereka itu makin melimpah.
Bertumbuh di dalam kasih akan membuka pengenalan yang lebih mendalam. Apabila kita mengasihi sesuatu, kita ingin semakin banyak belajar mengenalnya; apabila kita mengasihi seseorang, kita ingin semakin banyak mengenalnya; apabila kita mengasihi Yesus, kita ingin belajar mengenal Dia dan kebenaranNya. Kasih selalu peka terhadap pikiran dan hati orang yang dikasihi itu. Apabila kasih secara buta dan serampangan melukai perasaan orang yang dikasihi, itu sama sekali bukan kasih. Apabila kita sungguh-sungguh mengasihi Yesus, maka kita ingin menjadi peka terhadap kehendakNya. Demikian juga apabila kita semakin bertumbuh di dalam kasih kepada Kristus, maka kita juga akan mencintai Gereja (baca: PNGKPA) dan semakin peka terhadap kebutuhan dan kehendak Gereja kita. PNGKPA akan semakin bergiat ambil bagian dalam pelayanan GKPA. Kalau kita mau bertanya mengapa PNGKPA masih kurang memberikan perhatian kepada Gereja? Maka jawabnya sudah jelas karena pertumbuhan kasih Kristus itu belum nyata dan terasa di hati kita masing-masing.
Pertumbuhan kasih ini Paulus makin jelas pada ayat berikutnya yaitu supaya mereka dapat memilih apa yang baik (=yang utama, yang agung), supaya mereka suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus. Hidup yang demikian tidak dapat dihasilkan oleh manusia sendiri. Itu adalah pekerjaan Allah. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pertumbuhan yang diharapkan Paulus adalah pertumbuhan ke arah yang lebih baik. Artinya PNGKPA yang bertumbuh itu mampu memilih apa yang baik dan menjadikan dirinya suci dan tidak ingin menyebabkan orang lain tersandung. Kata yang dipakai untuk “suci” cukup menarik yaitu ϊλικρινείς – eilikrineis (=yang murni). Kata ini berasal dari kata eile, ‘sinar matahari’ dan krinein, ’menghakimi’ yang menggambarkan sesuatu yang mampu bertahan di bawah ujian matahari. Artinya petumbuhan kasih itu memampukan karakter kita bertahan terhadap setiap cahaya yang jatuh di atas kehidupan kita. Jika ada banyak cahaya kehidupan yang menimpa kita, maka kita mampu menghadapinya dan memilih yang terbaik dari cahaya yang kita terima itu.
Pertumbuhan kasih adalah hasil dari kepercayaan kita kepada Yesus Kristus. "Orang yang benar akan hidup dengan iman" (Galatia 3:11). Hidup yang berdasarkan iman akan membolehkan kita semakin mempercayai Tuhan dalam segala hal dan mempraktikkan hal-hal berikut:
T -- Tiap-tiap hari, datang ke hadirat Tuhan melalui doa (Yohanes 15:7).
U -- Usaha dalam membaca Alkitab setiap hari (Kisah 17:11).
M -- Mentaati Tuhan dari waktu ke waktu (Yohanes 14:21).
B -- Bersaksi tentang Kristus melalui percakapan dan cara hidup anda (Matius 4:19, Yohanes 15:8).
U -- Usaha dalam mempercayai Tuhan dalam segala hal kehidupan anda (1 Petrus 5:7).
H -- Hendaklah anda membiarkan Roh Kudus menguasai dan memberi kuasa kepada anda dalam kehidupan seharian dan kesaksian anda (Galatia 5:16, 17; Kisah 1:8).

Alkitab dipenuhi dengan ayat-ayat tentang pertumbuhan dan tentang bertambah besar. Lukas, misalnya, melukiskan keadaan Yesus dan Yohanes sebagai bertambah besar. Yohanes "bertambah besar dan makin kuat di dalam rohnya" (1:80), demikian pula Yesus "makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia" (2:25). "Bertambah besar" merupakan kata terakhir mengenai Yesus maupun Yohanes sebelum pelayanan mereka di muka umum diceritakan. Keduanya bertambah besar dan menjadi sempurna pula dalam pelayanan mereka.
Petrus juga menekankan kepada orang percaya, "bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juru Selamat kita Yesus Kristus" (2 Petrus 3:18). Petrus membandingkan mereka dengan bayi- bayi yang baru lahir, ia menyuruh mereka agar "selalu ingin akan air susu yang murni dan rohani, supaya oleh-Nya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan" (1 Petrus 2:2).
Pertumbuhan merupakan kiasan pokok dalam beberapa perumpamaan yang melibatkan kita untuk berpartisipasi dalam kerajaan Allah. Gambaran pertumbuhan yang dinyatakan secara paling dramatis terdapat dalam Injil Yohanes (12:24). Yesus mengatakan bahwa jikalau biji itu tidak jatuh ke tanah dan mati, benih itu tidak akan bertumbuh. Pertumbuhan merupakan perhatian utama Injil Yohanes-- menjadi dewasa dalam segala sesuatu yang Allah lakukan di dalam Kristus, mengumpulkan semua bagian hidup kita dan semua seluk-beluk kehidupan Yesus menjadi satu keutuhan.
Jikalau kita menjalani kehidupan beriman secara alkitabiah, pertumbuhan merupakan sesuatu yang paling wajar di dunia ini. Jikalau Allah bekerja di dalam kita, dengan sendirinya kita akan bertumbuh. Sebagian besar pertumbuhan itu terjadi secara tidak disadari. Terjadinya pertumbuhan kasih itu tidak bisa kita lihat, pertumbuhan itu hanya kita lihat setelah pertumbuhan itu sudah terjadi--dan mereka yang paling dekat dengannya sering kali menjadi orang yang paling tidak menyadari.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memajukan dan menolong pertumbuhan di dalam diri kita dan diri orang lain. Tetapi pertumbuhan yang sebenarnya berlangsung dengan cara yang misterius, jauh melampaui kemampuan kita untuk menyelidiki dan mengawasinya. Satu hal yang perlu disadari ialah pertumbuhan orang Kristen merupakan pekerjaan Roh; Ia yang memberikan arah dan bentuknya. Kita hanya bisa melihat secara heran pada apa yang telah terjadi. Pertumbuhan kasih yang sehat membutuhkan kehadiran orang lain--saudara seiman, pendeta, dan guru jemaat serta penatua. Dengan hidup secara terpencil dan menyendiri, kita tidak bisa bertumbuh.
Melalui apakah pertumbuhan kasih itu kita lakukan? Tuhan memberikan kita bermacam-macam sarana untuk bertumbuh misalnya: doa dan Alkitab, ibadah, pendalaman Alkitab (Bible Study), latihan kor, aktif dalam kepengurusan PNGKPA, dan atau pelayanan lainnya. Pertumbuhan rohani tidak bisa terjadi dalam keterpencilan. Pertumbuhan kasih bukanlah hal pribadi antara orang Kristen dengan Allah. Misalnya dalam ibadah, kita datang di hadapan Allah yang mengasihi kita di tengah- tengah orang lain yang juga Ia cintai. Dalam ibadah, kita dengan sengaja membuka diri untuk pekerjaan Allah dan untuk kebutuhan sesama kita, kedua-duanya mengharuskan kita untuk tumbuh menjadi sempurna menurut gambar Allah. Ibadah secara teratur dan setia sangat penting bagi pertumbuhan kasih, sama halnya dengan makanan dan tempat bernaung bagi anak yang sedang tumbuh. Ibadah merupakan terang dan udara, yang di dalamnya pertumbuhan kasih berlangsung. Dengan pertumbuhan kasih ini akan memampukan kita berkomunikasi dengan Tuhan, berkomunikasi dengan sesama PNGKPA, berkomunikasi dengan jemaat, berkomunikasi dengan sekitar kita. Semoga kita semakin bertumbuh dalam kasih!!!



Ramli SN Harahap fidei/gladys’07 241107

Tidak ada komentar:

Posting Komentar