BLOG INI BERSIFAT TERBUKA UNTUK DIKOMENTARI DAN DIKRITISI DEMI KEMAJUAN WAWASAN BERPIKIR, DAN BERTEOLOGI MASA KINI
Senin, 05 Maret 2012
Minggu Okuli,11 Maret 2012: 1 Korintus 1 : 18-25
KRISTUS ADALAH KEKUATAN DAN HIKMAT ALLAH
Minggu Okuli
Tanggal, 11 Maret 2012
Jamita : 1 Korintus 1 : 18-25
Sibasaon : Masmur 19 : 1-5
Rasul Paulus yang telah melakukan tugas penginjil melalui pengajaran dan khotbah-kotbahnya ingin menguatkan hati dan iman para orang percaya, khususnya yang ada di Korintus melalui tulisannya ini. Hal ini dilakukan oleh rasul Paulus untuk mencegah perpecahan di antara mereka yang sudah menerima Kristus. Potensi perpecahan sudah kelihatan dalam komunitas orang percaya di Korintus, apalagi Korintus adalah kota terbuka dimana ada banyak latar belakang orang-orang yang hidup di kota pelabuhan itu. Sebagai kota terbuka, penguasa Korintus tentu tidak melarang orang datang dengan latar belakang agama dan sukunya. Korintus dapat berkembang justru karena kepelbagaian orang-orang yang datang ke kota itu.
Dalam ayat 17, rasul Paulus mempertegas bahwa tugas utamanya adalah memberitakan Injil. Pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Paulus adalah dengan melakukan pengajaran dan khotbah. Dengan inilah rasul Paulus menyampaikan apa yang dia percayai tentang Tuhan Yesus dan tentang keselamatan yang dibawa oleh Tuhan Yesus. Dalam perikop ini secara terang rasul Paulus menjelaskan tentang apa yang disampaikannya melalui ajaran dan kotbahnya sehingga kotbah itu benar-benar adalah berisi kebenaran yang tidak dapat digantikan dengan ajaran yang mengandalkan pikiran dan keinginan manusia.
Jika kita bicara tentang salib, akan ada beberapa penafsiran yang muncul. Dalam kehidupan orang Yahudi salib adalah simbol dari kekalahan, symbolyang memalukan karena hanya orang yang ditolak masyarakat karena ulahnya yang akan mati di kayu salib. Dalam perikop ini digambarkan bahwa salib bagi orang Yahudi adalah batu sandungan dan bagi orang bukan Yahudi itu adalah suatu kebodohan. Dengan mengangkat tema salib ini rasul Paulus ingin mengatakan bahwa ada perbedaan yang sangat mendasar antara orang beriman dan tidak beriman. Ketika orang tidak beriman mendengar pemberitaan tentang sahb maka hal memalukan yang akan menjadi kesimpulan baginya. Sementara bagi orang beriman, pemberitaan tentang salib akan membawa hati dan pikirannya kepada keselamatan yang disediakan oleh Allah melalui kematian Tuhan Yesus di kayu salib. Dengan pemahaman itulah orang Kristen tidak merasa terhina dengan pemberitaan tentang salib. Orang Kristen tidak melihat hal kebodohan dalam pemberitaan tentang salib itu.
Hal yang mendasari orang Kristen meyakini bahwa apa yang mereka percaya adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan adalah sebagai berikut. Sesuai dengan pernyataan nabi Yesaya, bahwa hikmat orang yang berhikmat dan kearifan orang bijak yang ada di dunia ini tidaklah lebih berkuasa dari Allah. Kuasa Allah mampu melenyapkan kemampuan intelektual manusia, kuasa Allah tidak akan dapat dikalahkan oleh kemampuan manusia atau kebijakan manusia. Dalam surat rasul Paulus ini disebutkan beberapa figur yang dianggap oleh komunitas Yahudi dan Yunani sebagai perwakilan dari kaum intelektual yaitu para 'orang berhikmat', ahli Taurat, para pembantah atau pendebat. Mereka ini adalah kelompok yang suka akan permainan kata-kata yang menunjukkan kepada dunia sekitarnya bahwa mereka mempunyai kemampuan lebih dari yang lain. Terhadap keberadaan mereka ini rasul Paulus ingin mengatakan bahwa pemberitaan yang dia sampaikan dan pemberitaan atau pengajaran yang dilakukan oleh para kaum bijak itu sangat berbeda.
Pemberitaan Injil mempunyai kekuatan karena Allah yang berperan atasnya. Allah merupakan pemeran utama dalam tindakan penyelamatanini. Kekuatan yang dari Allah telah dibuktikan dengan kehadiran Tuhan Yesus ke dunia ini. Kristus yang diutus oleh Allah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Perubahan yang dimaksud adalah kehidupan yang tadinya dikuasai oleh keinginan dunia yang membawa kejatuhan dalam dosa, sekarang telah dibaharui dalam suasana yang disebut sebagai keselamatan. Proses keselamatan yang dilakukan oleh Allah merupakan hikmat yang besar yang menunjukkan nilai yang jauh lebih berharga daripada cara atau tindakan yang dilakukan oleh dunia ini, termasuk oleh para bijak yang ada di dunia.
Bagi rasul Paulus, Kristus bukanlah sekedar tokoh pembebas seperti yang dinantikan oleh orang Yahudi selama ini, karena Kristus bukan tampil sebagai panglima perang yang membebaskan orang Yahudi dari jajahan kekaisaran Roma. Lebih dari itu, Kristus adalah kekuatan Allah. Kekuatan yang mampu mengalahkan kuasa yang tidak hanya kelihatan oleh mata tetapi kekuatan lain yang tidak dapat dijangkau oleh kemampuan akal budi manusia. Ini salah satu bukti tentang kekuatan dan hikmat Allah memang lebih dari kuasa dunia ini. Kristus juga adalah hikmat Allah yang memampukan setiap orang percaya mengerti tindakan penyelamatan Allah, mengerti bahwa proses keselamatan itu jauh dari apa yang dipikirkan oleh manusia. Hikmat yang demikianlah yang juga mengantar rasul Paulus bersedia menjadi hambaNya. Rasul Paulus yang secara duniawi tadinya adalah tokoh intelektual Yahudi, ternyata mau membuka hatinya tentang sesuatu yang lebih besar dan bernilai daripada nilai-nilai dunia ini.
Pada bagian akhir perikop kita ini disebutkan bahwa sesungguhnya tidak layak bagi manusia ciptaan Tuhan untuk mengganggap bodoh tindakan Allah, termasuk tentang salib. Karena yang bodoh dari Allah jauh lebih tinggi dan sesungguhnya tidak dapat dibandingkan dengan ukuran hikmat dunia ini. Demikian juga bahwa yang lemah dari Allah - dianggap lemah karena kematian Kristus di kayu salib - ternyata jauh lebih kuat dan sekali lagi tidak dapat dibandingkan dengan kekuatan dunia ini.
Kesadaran yang seperti inilah yang diharapkan menjadi perhatian dari setiap orang percaya sehingga kehidupan berimannya tidak dapat digoyahkan oleh banyaknya ajaran yang berkembang di tengah-tengah dunia ini. Kesadaran seperti ini juga akan membantu setiap orang percaya untuk bisa hidup bersama-sama dengan orang lain karena memang tidak ada orang yang paling berhikmat di hadapan Tuhan. Karena saling menerima bahwa semua umat adalah sama-sama diselamatkan oleh Allah melalui Kristus, akan membuat manusia tidak merasa lebih berhikmat dari orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar