Kamis, 31 Oktober 2013

JAMITA MINGGU, 17 NOPEMBER 2013: Yohannes 15:1-8

widgeo.net

PENDAHULUAN

Injil Yohanes memiliki cara yang unik dalam menyampaikan dan memperkenalkan Yesus dan pengajaranNya kepada pendengar dan pembacanya. Berbeda dengan Injil Matius,Markus, Lukas yang banyak menuturkan cerita-cerita pendek atau perumpamaan-perumpamaan. Injil Yohanes lebih banyak memakai gambaran dan kiasan yang penuh arti dan makna. Dan gambaran ataupun kiasan yang dipergunakan Yesus tentunya merupakan gambaran dan kiasan yang mudah dikenal dan dapat dimengerti oleh para murid ataupun pendengar lainnya. Injil Yohanes memuat banyak pernyataan-pernyataan Yesus dalam hal menyingkapkan siapa diriNya. Tidak seperti penuturan Matius, Markus dan Lukas yang menceritakan berita kelahiranNya melalui keterlibatan Maria sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan. Injil Yohanes sejak permulaan beritanya menceritakan bahwa Yesus adalah Firman Allah yang menjadi Daging. Firman Allah yang dari sejak semula bersama-sama dengan Allah kini menjadi Manusia ( 1:14). Yohanes sendiri memperkenalkan Firman Yang Menjadi Manusia itu adalah Anak Domba Allah yang dapat menyelamatkan dan menghapus dosa manusia . Sehingga dengan penuturan yang indah ini, Yohanes memperkenalkan Yesus dan mengarahkan perhatian para pembaca dan pendengarnya hanya tertuju kepada Yesus, terutama ketika memuat kesaksian Yohanes tentang dirinya sendiri ( Yoh 1:19-28) dan cerita yang menunjuk kepada Yesus ( Yoh 1:29-34), dimana, Yesuslah Anak Allah yang harus didengar dan diikuti. Ajakan dan arahan Yohanes tersebut semakin jelas terlihat ketika ia mengarahkan dan mengalihkan perhatian dua orang muridnya ( Murid Yohanes Pembaptis, yaitu Simon Petrus dan Andreas) untuk mengikut Yesus sebab Dialah Anak Domba Allah yang dapat menghapus dosa manusia. Mereka sendiri mengakui dan berkata bahwa Yesus adalah Mesias ( Yoh 1:41) dan berikutnya, Filipus mengakui bertemu dan mengenal Yesus yang adalah kepenuhan Hukum

Taurat Musa dan para nabi, demikian juga Natanael mengenal dan mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah Raja orang Israel ( Yoh 1: 49).

Selain penyingkapan dan pengenalan akan "Yesus" itu oleh para pengaku di atas, Injil Yohanes juga menuturkan bahwa Yesus memberi gambaran dan kiasan dalam pengajaranNyauntukmenyingkapkan dan menyatakan siapa Dirinya kepada para murid dan orang banyak dan juga kepada para pembaca injil Yohanes itu sendiri. Ada pernyataan-pernyataan langsung oleh Yesus dalam injil Yohanes tentang diriNya. Yaitu la adalah Roti Hidup ( 6:35), Sumber air hidup ( 7:37-39),Pintu (10:9),Gembala yang baik (10:14), Kebangkitan dan Hidup ( 11:25) Pokok Anggur Yang Benar (15:1). Semua itu disampaikan Yesus untuk mengungkapkan siapa diriNya dan apa missi yang sedang Dia kerjakan. Semua pernyataan Yesus itu memperlihatkan bahwa la menguasai penyampaian maksud yang baik kepada para pendengarNya sehingga dapat dipahami dan dimengerti. Salah satu dari pernyataan Yesus tersebut menjadi khotbah kita hari ini, yaitu pernyataan Yesus yang berkata " Akulah Pokok Anggur Yang Benar.

PENJELASAN
1.       Yesus adalah Pokok Anggur Yang Benar
Perkataan ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk dimengerti dan dipahami oleh para murid walaupun penyampaiannya dengan gambaran atau kiasan. Mengenai Anggur , pohon ranting, dan buah dan cara pemeliharaan bahkan kegunaannyamereka semua tahu. Sehingga perkataan itu sebenarnya bukanlah hal yang asing bagi mereka, apalagi bukan kah ini saja mengenai gambaran pokok Anggur mereka dengar. Di dalam Perjanjian Lama juga seperti dalam Jesaya 5:1-7 Tuhan telah berfirman melalui Yesaya bahwa Israel sebagai kebun anggur milik Allah, demikian juga Yeremia menekankan bahwa Allah telah memilih Israel sebagai Pokok Anggur pilihan ( Yer 2:21) dan dalam kitab Mazmur juga ditemukan bahwa pemazmur menyanyikan perbuatan Allah yang besar yang mengambil pohon anggur dari Mesir ( Mazmur 80:9) yang menggambarkan pembebasan Israel dari Mesir.Israel yang begitu dekat dan kenal betul dengan Anggur sampai-sampai anggur menjadi lambang Israel sebagaimana yang dikatakan Yosefus seorang sejarawan Yahudi, bahwa di Bait Allah terdapat ukiran yang berbentuk pokok anggur yang terbuat atau dilapisi dengan emas. Ukiran itu begitu megah di atas pintu bait Allah dan sangat dibanggakan Israel karena ukiran itu menggambarkan pokok anggur dimana Israel yang berakar pada Abraham. Israel diingatkanbahwa mereka adalah umat yang terpilih kesayangan Than yang selalu dilindungi walaupun sedang berada dalam kekuasaan Roma ketika itu. Dengan pemahaman itu Israel percaya bahwa Tuhan senantiasa menj agai dan memelihara hidup mereka hingga Mesias akan datang untuk membebaskan mereka dari kekuasan Roma. Dengan pernyataan Yesus ini tentunya membuat para pendengarNyakaget dan mencelikkan mata dan telinga mereka terutama karena Yesus mengklaim diriNya Pokok Anggur Yang Benar. Kata " Yang benar" dalam Pernyataan itu lebih lagi menggemparkan karena itu berarti bukan Israel, bukan ukiran yang di dalam Bait Allah itu tetapi diriNya sendiri. Kata "Yang benar" itu berarti yang sejati, yang sesungguhnya. Bangsa Israel telah gagal sebagai kebun anggur Allah ( Yes 5) Allah sebagai pemilik kebun anggur itu telah melaksanakan pemeliharaan yang sesungguhnya segala usaha dan perlakuan yang benar telah la perbuat untuk kebun anggur tersebut ternyata kebun itu member! hasil yang mengecewakan. Sebagai pokok Anggur yang benar Yesus dapat menghasilkan dan memenuhi harapan Allah sebagaimana yang la harapkan ( Yesaya 5:4)Israel yang gagal dan mengecewakan Allah sebagai pemilik Israel semestinya mereka harus menghasilkan buah yang baik bukan yang asam, mereka harus melakukan keadilan bukan kelaliman, artinyaharusmensukakanhati Tuhan ternyata Israel mengecewakan. Namun berbeda dengan Yesus, sebagai Pokok Anggur yang benar la menghasilkan dan memenuhi segala missi yang Tuhan Allah embankan kepadaNya.

2.       Allah Bapa-lah sebagai PengusahaNya.
Sebagai pokok Anggur yang Benar Yesus memperlihatkan hubunganNya dengan Bapa di sorga. Hidup dan kehidupan Yesus seturut dengan yang dikehendaki Allah Bapa. Kesatuan Yesus sebagai Anak Allah tidak dapat dipisahkan. Allah di dalam Dia dan Dia di dalam Allah (lih. Yoh 17:21). Kesatuan itu semakin memperlihatkan bahwa apa yang Yesus perbuat adalah sesuai dengan apa yang dikehendaki Bapa di Sorga. Berlaku adil, dan penuh kasih serta hidup dalam kebenaran sebagaimana yang diinginkan Allah dari Israel dalam Yesaya 5, di dalam dan oleh Yesus semuanya menjadi nyata. Hubungan Pokok Anggur dengan Pemiliknya di pakai Yesus untuk menjelaskan kesatuanNya dengan Bapa di sorga dengan menyebut Dia sebagai Pokok Anggur dan Allah Bapa sebagai Pengusahanya. Kata itu juga hendak menekankan dan meyakinkan Israel bahwa la lebih dari apa yang mereka pahami tentanghubungan sebagai umat Tuhan melalui Abraham. Israel yang membanggakan hubungan keumatan, berkat dan keselamatan yang berakar dari keturunan Abraham, Yesus lebih dari semuanya itu. Ia adalah milik Allah, sebagai pokok Anggur, Bapa-Nya lah pengusahanya.

3.       Jadilah menjadi ranting-ranting yang benar
Yesus melanjutkan pernyataanNya dengan mengatakan bahwa murid-muridNyalah ranting-rantingNya. Yesus sebagai Pokok Anggur yang Benar, Allah Bapa sebagai Pengusaha dan kemudian murid-muridNyalah ranting-rantingNya. Ia menegaskan bahwa setiap ranting yang tidak berbuah padaNya akan di potong dan dibuang dan yang berbuah itu akan di bersihkan. Yesus menginginkan bahwa para murid untuk dapat menghasilkan buah dan ketika itu terjadi maka akan dibersihkan dan dipelihara dengan harapan dapat lebih banyak lagi. Kerinduan Yesus dari setiap orangpercaya pengikut Yesus supaya dapat menghasilkan buah yang banyak dalam kehidupan ini. kata "setiap ranting padaku yang tidak berbuah" dipotongNya. Kata itu menunjukkan; bahwa walaupun orang menjadi pengikut Kristus, sudah mendapat banyak berkat, bahkan anugerah keselamatan dari Dia tetapi bisa saja Dia tidak berbuah. karena buah itu berarti sesuatu yang dapat dinikmati oleh pemilik ataupun orang lain. Dalam hal ini, kepada ranting yang tidak berbuah Allah sebagai Pengusaha akan memotongnya dan memberikan keleluasaan kepada ranting yang berbuah untuk lebih lagi menghasilkan buah dengan meningkatkan perawatan dan pemeliharaan ( bnd, dengan kata " dibersihkannya"). Kembali seperti dalam Yesaya 5 juga dikatakan bahwa Allah sendiri datang berperkara dan menghukum Israel yang tidak memberikan buah sebagaimana yang Tuhan kehendaki, Maka, demikian juga dalam perikope ini, Yesus mengatakan bahwa Allah Bapa akan memotong dan membuang ranting yang tidak berbuah. Allah juga memperlihatkan diri sebagai Pengusaha atau pemilik anggur yang benar, dimana sebagai Pengusaha dan Pemilik yang benar Ia akan selalu perduli dan melakukan tindakan, baik kepada yang tidak berbuah maupun kepada yang berbuah. Sebagai Pengusaha dan Pemilik yang benar Ia akan melakukan yang terbaik supaya memberikan hasil yang baik. Jadi, ranting yang benar adalah ranting yang dapat menghasilkan buah sebagaimana yang dikehendaki oleh

Pengusahanya/Pemiliknya. Karena itu jadilah menjadi ranting yang benar, yang berbuah lebat yang dapat mensukakan dan memuaskan hati Tuhan sebagai pemilik hidup.

4.       Orang yang tinggal di dalam Kristus dan Kristus tinggal di dalam dirinya itulah yang dapat menghasilkan buah yang banyak
Yesus hanya menggolongkan dua jenis ranting dalam kiasan Pokok Anggur ini, yaitu ranting yang tidak berbuah dan ranting yang berbuah. Yesus mengajarkan bahwa seseorang dapat berbuah kalau tinggal dan melekat kepada Yesus sebagai pokok anggur. Sebagai ranting seharusnya harus tinggal di dalam pokok sehingga bisa berbuah karena segala nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan untuk buah hanya dapat diperoleh dari pokok itu sendiri. Tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam kamu menunjukkan relasi dan hubungan yang harus ada senantiasa untuk dapat berbuah. Yesus sangat tegas berkatabahwa beradadi luar diriNya seseorang tidak dapat berbuah. Hubungan dan relasi secara total kepada Yesus itulah yang menj amin kehidupan kekal dan Yesus dengan tegas berkata tidak ada kehidupan yang kekal atau yang menghasilkan buah di luar YESUS KRISTUS. Dan dengan tegas Yesus menj amin ketika kita tinggal di dalam diriNya dan firmanNya di dalam kita maka apapun yang kita minta, apapun yang kita butuhkan untuk dapat berbuah dalam hidup ini kita akan menerimanya. dan itu semuanya akan mempermuliakan Allah Bapa. Tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal di dalam kita itu berarti kita harus secara pasti tetap merasakan kehadiranNya di dalam hidup, mempunyai hubungan yang mesra melalui dosa dan persekutuan ibadah senantiasa dan firmanNya selalu didengar dan dilakukan dalam hidup. Untuk tinggal di dalam Yesus Kristus dan supaya memiliki hidup yang lebih baik, harus selalu siap dibersihkan oleh Allah, di bentuk dan dirawat. Dalam hal ini tindakan itu mungkin bisa menyakitkan (bnd. Kata" di bersihkan, dipangkas") tetapi ketahuilah semuanya adalah supaya lebih dapat menghasilkan buah yang lebih lagi. Golongan ranting yang kedua adalah ranting yang tidak berbuah. Ranting yang terpisah atau berada di luar Pokoknya, hidup yang berada di luar Yesus Kristus dipastikan tidak akan mendapat hidup yang kekal dan tidak akan dapat memberikan buah dan akhirnya hidup seperti itu akan berakhir dan dibuang dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Gambaran Penghakiman juga dapat ditemukan dengan perkataan Yesus ini. Hidup

yang dijalankan di luar Yesus Kristus kelak akan dihakimi dan akan dibuang, dicampakkan kedalam api untuk dibakar. Mereka yang menyangkal, menolak, dan tidak mau perduli dengan panggilan Tuhan dan tidak menerima kasih dan keselamatan yang Ia perbuat akan mendapat penghakiman yang membawa kepada hukuman ke dalam api.

PENUTUP DAN APLIKASI
1.     Yesus dalam menyampaikan pengaj aran dan kebenaran-kebenaranNya, banyak memakai perumpamaan-perumpamaan ataupun gambaran dan kiasan-kiasan. Gambaran, perumpamaan atau kiasan maupun cerita yang dipergunakan adalah sesuatu yang dapat dikenal, dipahami dan dimengerti oleh para pendengarNya, sebagaimana dalam perikope khotbah ini, Ia menyampaikan kebenaran tentang Siapa Dia Ia memakai kiasan dan gambaran dengan berkata:" Akulah Pokok anggur yang Benar". Pokok anggur dan segala yang berhubungan dengan pokok anggur itu sendiri bukanlah sesuatu yang baru bagi mereka.Yesus dengan pernyataanNya itu memperkenalkan hubunganNya dengan Bapa di sorga dengan mengatakan bahwa BapaNyalah Pengusahanya, sekaligus menginginkan supaya kita juga punya hubungan dengan Dia karena kitalah yang menjadi ran ting-ranting. Pohon atau Pokok Anggur adalah sebuah tanaman yang menjalar dan pasti memperlihatkan pertumbuhan. Sebagai ranting-ranting yang bertumbuh dan berbuah baik haruslah senantiasa menjalar terus dan bertumbuh dan berkembang. Demikian juga kita orang percaya , pengikut Kristus kwalitas kerohanian kita haruslah bertumbuh terus dan semakin dewasa hingga matang. dengan kwalitas iman yang baik tentulah menghasilkan buah yang banyak dan bermutu. Buah Anggur adalah hasil yang dicari, dinantikan, dan diharapkan oleh Pemiliknya. Demikian juga Tuhan Sipemilik hidup kita menginginkan pekerjaan dan perbuatan baik ( Titus 3:8,14)
2.     Berefleksi dari Perikope " Yesus sebagai Pokok Anggur Yang Benar dan kita adalah rantingnya" Ranting yang terpisah dan lepas dari pokok atau batangngnya tentulah ranting itu akan layu dan menjadi kering apalagi untuk berbuah adalah suatu yang mustahil. Yesus menj amin hal itu pastilah kita tidak dapat berbuah apa-apa kalau terpisah dari Dia. Ada begitu banyak penyebab yang berusaha membuat kita terpisah dari Yesus. Iblispun tidak menginginkan kita boleh hidup tetap terpaut kepada Kristus. Karena itu marilah kita senantiasa menjalin hubungan yang mesra dengan Tuhan Yesus, dengan mendengar FirmanNya dan mau melakukan kehendakNya, membangun terus persekutuan melalui ibadah, doa dan penyembahan, maka tidak ada kuasa lain yang dapat mengambil kesempatan untuk memisahkan kita dari Dia. Layu, kering bahkan mati itulah gambaran ranting yang terpisah dari pokok dan batang karena ranting tersebut tidak lagi menerima zat atau nutrisi yang dia perlukan. Demikian juga hidup orang yang terpisah dan jauh atau berada di luar Kristus akan mengarah dan menuju kepada penghukuman dan kematian. Karena jaminan dan kepastian hidup kekal hanya ada pada Dia.
3.      Marilah kita menjadi ranting-ranting yang berbuah banyak, lebat dan baik karena itulah yang dirindukan Yesus dari kita. Percayalah hanya dengan kesatuan kita dengan Dia, Dia di dalam kita dan kita tinggal di dalam Dia maka buah yang diinginkan itu dapat kitahasilkan. Milikilah hidup yang berbuah, yang dapat mensukakan hati Tuhan dan juga sesama manusia. Terkadang di dalam hidup muncul kesulitan, persoalan dan kesusahan, bahkan penderitaan yang begitu menyakitkan, namun demikian tetaplah berbuah karena Tuhan Allah si Pemilik hidup akan senantiasa menjaga dan memelihara. Penderitaan dan kesusahan hidup akan menghasilkan kemuliaannya kalau kita menghadapinya dengan kesetian dan ketaatan kepada Tuhan. Karena bisa saja Allah sedang membersihkan dan sedang memangkas ranting untuk dapat berbuah lebih banyak dan lebih baik demikian juga hidup kita Tuhan sedang membentuk dan memurnikan kita lewat semua penderitaan tersebut sehingga kita akan keluar dari persoalan tersebut dengan penuh kemenangan dan kemurnian yang sejati.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar