Injil Yohanes memiliki cara
yang unik dalam menyampaikan dan memperkenalkan Yesus dan pengajaranNya kepada
pendengar dan pembacanya. Berbeda dengan Injil Matius,Markus, Lukas yang banyak
menuturkan cerita-cerita pendek atau perumpamaan-perumpamaan. Injil Yohanes
lebih banyak memakai gambaran dan kiasan yang penuh arti dan makna. Dan
gambaran ataupun kiasan yang dipergunakan Yesus tentunya merupakan gambaran dan
kiasan yang mudah dikenal dan dapat dimengerti oleh para murid ataupun
pendengar lainnya. Injil Yohanes memuat banyak pernyataan-pernyataan Yesus
dalam hal menyingkapkan siapa diriNya. Tidak seperti penuturan Matius, Markus
dan Lukas yang menceritakan berita kelahiranNya melalui keterlibatan Maria
sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan. Injil Yohanes sejak permulaan beritanya
menceritakan bahwa Yesus adalah Firman Allah yang menjadi Daging. Firman Allah
yang dari sejak semula bersama-sama dengan Allah kini menjadi Manusia ( 1:14).
Yohanes sendiri memperkenalkan Firman Yang Menjadi Manusia itu adalah Anak
Domba Allah yang dapat menyelamatkan dan menghapus dosa manusia . Sehingga
dengan penuturan yang indah ini, Yohanes memperkenalkan Yesus dan mengarahkan
perhatian para pembaca dan pendengarnya hanya tertuju kepada Yesus, terutama
ketika memuat kesaksian Yohanes tentang dirinya sendiri ( Yoh 1:19-28) dan
cerita yang menunjuk kepada Yesus ( Yoh 1:29-34), dimana, Yesuslah Anak Allah
yang harus didengar dan diikuti. Ajakan dan arahan Yohanes tersebut semakin
jelas terlihat ketika ia mengarahkan dan mengalihkan perhatian dua orang muridnya
( Murid Yohanes Pembaptis, yaitu Simon Petrus dan Andreas) untuk mengikut Yesus
sebab Dialah Anak Domba Allah yang dapat menghapus dosa manusia. Mereka sendiri
mengakui dan berkata bahwa Yesus adalah Mesias ( Yoh 1:41) dan berikutnya,
Filipus mengakui bertemu dan mengenal Yesus yang adalah kepenuhan Hukum
Taurat
Musa dan para nabi, demikian juga Natanael mengenal dan mengakui bahwa Yesus
adalah Anak Allah Raja orang Israel ( Yoh 1: 49).
Selain
penyingkapan dan pengenalan akan "Yesus" itu oleh para pengaku di
atas, Injil Yohanes juga menuturkan bahwa Yesus memberi gambaran dan kiasan
dalam pengajaranNyauntukmenyingkapkan dan menyatakan siapa Dirinya kepada para
murid dan orang banyak dan juga kepada para pembaca injil Yohanes itu sendiri.
Ada pernyataan-pernyataan langsung oleh Yesus dalam injil Yohanes tentang
diriNya. Yaitu la adalah Roti Hidup ( 6:35), Sumber air hidup ( 7:37-39),Pintu
(10:9),Gembala yang baik (10:14), Kebangkitan dan Hidup ( 11:25) Pokok Anggur
Yang Benar (15:1). Semua itu disampaikan Yesus untuk mengungkapkan siapa
diriNya dan apa missi yang sedang Dia kerjakan. Semua pernyataan Yesus itu
memperlihatkan bahwa la menguasai penyampaian maksud yang baik kepada para
pendengarNya sehingga dapat dipahami dan dimengerti. Salah satu dari pernyataan
Yesus tersebut menjadi khotbah kita hari ini, yaitu pernyataan Yesus yang
berkata " Akulah Pokok Anggur Yang Benar.
PENJELASAN
1.Yesus adalah
Pokok Anggur Yang Benar
Perkataan
ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk dimengerti dan dipahami oleh para murid
walaupun penyampaiannya dengan gambaran atau kiasan. Mengenai Anggur , pohon
ranting, dan buah dan cara pemeliharaan bahkan kegunaannyamereka semua tahu.
Sehingga perkataan itu sebenarnya bukanlah hal yang asing bagi mereka, apalagi
bukan kah ini saja mengenai gambaran pokok Anggur mereka dengar. Di dalam
Perjanjian Lama juga seperti dalam Jesaya 5:1-7 Tuhan telah berfirman melalui
Yesaya bahwa Israel sebagai kebun anggur milik Allah, demikian juga Yeremia
menekankan bahwa Allah telah memilih Israel sebagai Pokok Anggur pilihan ( Yer
2:21) dan dalam kitab Mazmur juga ditemukan bahwa pemazmur menyanyikan
perbuatan Allah yang besar yang mengambil pohon anggur dari Mesir ( Mazmur
80:9) yang menggambarkan pembebasan Israel dari Mesir.Israel yang begitu dekat
dan kenal betul dengan Anggur sampai-sampai anggur menjadi lambang Israel
sebagaimana yang dikatakan Yosefus seorang sejarawan Yahudi, bahwa di Bait
Allah terdapat ukiran yang berbentuk pokok anggur yang terbuat atau dilapisi
dengan emas. Ukiran itu begitu megah di atas pintu bait Allah dan sangat dibanggakan
Israel karena ukiran itu menggambarkan pokok anggur dimana Israel yang berakar
pada Abraham. Israel diingatkanbahwa mereka adalah umat yang terpilih
kesayangan Than yang selalu dilindungi walaupun sedang berada dalam kekuasaan
Roma ketika itu. Dengan pemahaman itu Israel percaya bahwa Tuhan senantiasa
menj agai dan memelihara hidup mereka hingga Mesias akan datang untuk
membebaskan mereka dari kekuasan Roma. Dengan pernyataan Yesus ini tentunya membuat
para pendengarNyakaget dan mencelikkan mata dan telinga mereka terutama karena
Yesus mengklaim diriNya Pokok Anggur Yang Benar. Kata " Yang benar"
dalam Pernyataan itu lebih lagi menggemparkan karena itu berarti bukan Israel,
bukan ukiran yang di dalam Bait Allah itu tetapi diriNya sendiri. Kata
"Yang benar" itu berarti yang sejati, yang sesungguhnya. Bangsa
Israel telah gagal sebagai kebun anggur Allah ( Yes 5) Allah sebagai pemilik
kebun anggur itu telah melaksanakan pemeliharaan yang sesungguhnya segala usaha
dan perlakuan yang benar telah la perbuat untuk kebun anggur tersebut ternyata
kebun itu member! hasil yang mengecewakan. Sebagai pokok Anggur yang benar
Yesus dapat menghasilkan dan memenuhi harapan Allah sebagaimana yang la
harapkan ( Yesaya 5:4)Israel yang gagal dan mengecewakan Allah sebagai pemilik
Israel semestinya mereka harus menghasilkan buah yang baik bukan yang asam,
mereka harus melakukan keadilan bukan kelaliman, artinyaharusmensukakanhati
Tuhan ternyata Israel mengecewakan. Namun berbeda dengan Yesus, sebagai Pokok
Anggur yang benar la menghasilkan dan memenuhi segala missi yang Tuhan Allah
embankan kepadaNya.
2.Allah
Bapa-lah sebagai PengusahaNya.
Sebagai pokok Anggur yang Benar
Yesus memperlihatkan hubunganNya dengan Bapa di sorga. Hidup dan kehidupan
Yesus seturut dengan yang dikehendaki Allah Bapa. Kesatuan Yesus sebagai Anak
Allah tidak dapat dipisahkan. Allah di dalam Dia dan Dia di dalam Allah (lih.
Yoh 17:21). Kesatuan itu semakin memperlihatkan bahwa apa yang Yesus perbuat
adalah sesuai dengan apa yang dikehendaki Bapa di Sorga. Berlaku adil, dan
penuh kasih serta hidup dalam kebenaran sebagaimana yang diinginkan Allah dari
Israel dalam Yesaya 5, di dalam dan oleh Yesus semuanya menjadi nyata. Hubungan
Pokok Anggur dengan Pemiliknya di pakai Yesus untuk menjelaskan kesatuanNya
dengan Bapa di sorga dengan menyebut Dia sebagai Pokok Anggur dan Allah Bapa
sebagai Pengusahanya. Kata itu juga hendak menekankan dan meyakinkan Israel
bahwa la lebih dari apa yang mereka pahami tentanghubungan sebagai umat Tuhan
melalui Abraham. Israel yang membanggakan hubungan keumatan, berkat dan
keselamatan yang berakar dari keturunan Abraham, Yesus lebih dari semuanya itu.
Ia adalah milik Allah, sebagai pokok Anggur, Bapa-Nya lah pengusahanya.
3.Jadilah
menjadi ranting-ranting yang benar
Yesus
melanjutkan pernyataanNya dengan mengatakan bahwa murid-muridNyalah
ranting-rantingNya. Yesus sebagai Pokok Anggur yang Benar, Allah Bapa sebagai
Pengusaha dan kemudian murid-muridNyalah ranting-rantingNya. Ia menegaskan
bahwa setiap ranting yang tidak berbuah padaNya akan di potong dan dibuang dan
yang berbuah itu akan di bersihkan. Yesus menginginkan bahwa para murid untuk
dapat menghasilkan buah dan ketika itu terjadi maka akan dibersihkan dan
dipelihara dengan harapan dapat lebih banyak lagi. Kerinduan Yesus dari setiap
orangpercaya pengikut Yesus supaya dapat menghasilkan buah yang banyak dalam
kehidupan ini. kata "setiap ranting padaku yang tidak berbuah"
dipotongNya. Kata itu menunjukkan; bahwa walaupun orang menjadi pengikut
Kristus, sudah mendapat banyak berkat, bahkan anugerah keselamatan dari Dia
tetapi bisa saja Dia tidak berbuah. karena buah itu berarti sesuatu yang dapat
dinikmati oleh pemilik ataupun orang lain. Dalam hal ini, kepada ranting yang
tidak berbuah Allah sebagai Pengusaha akan memotongnya dan memberikan
keleluasaan kepada ranting yang berbuah untuk lebih lagi menghasilkan buah
dengan meningkatkan perawatan dan pemeliharaan ( bnd, dengan kata "
dibersihkannya"). Kembali seperti dalam Yesaya 5 juga dikatakan bahwa
Allah sendiri datang berperkara dan menghukum Israel yang tidak memberikan buah
sebagaimana yang Tuhan kehendaki, Maka, demikian juga dalam perikope ini, Yesus
mengatakan bahwa Allah Bapa akan memotong dan membuang ranting yang tidak
berbuah. Allah juga memperlihatkan diri sebagai Pengusaha atau pemilik anggur
yang benar, dimana sebagai Pengusaha dan Pemilik yang benar Ia akan selalu
perduli dan melakukan tindakan, baik kepada yang tidak berbuah maupun kepada
yang berbuah. Sebagai Pengusaha dan Pemilik yang benar Ia akan melakukan yang
terbaik supaya memberikan hasil yang baik. Jadi, ranting yang benar adalah
ranting yang dapat menghasilkan buah sebagaimana yang dikehendaki oleh
Pengusahanya/Pemiliknya.
Karena itu jadilah menjadi ranting yang benar, yang berbuah lebat yang dapat
mensukakan dan memuaskan hati Tuhan sebagai pemilik hidup.
4.Orang yang
tinggal di dalam Kristus dan Kristus tinggal di dalam dirinya itulah yang dapat
menghasilkan buah yang banyak
Yesus
hanya menggolongkan dua jenis ranting dalam kiasan Pokok Anggur ini, yaitu
ranting yang tidak berbuah dan ranting yang berbuah. Yesus mengajarkan bahwa
seseorang dapat berbuah kalau tinggal dan melekat kepada Yesus sebagai pokok
anggur. Sebagai ranting seharusnya harus tinggal di dalam pokok sehingga bisa
berbuah karena segala nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan untuk buah
hanya dapat diperoleh dari pokok itu sendiri. Tinggal di dalam Aku dan Aku di
dalam kamu menunjukkan relasi dan hubungan yang harus ada senantiasa untuk
dapat berbuah. Yesus sangat tegas berkatabahwa beradadi luar diriNya seseorang
tidak dapat berbuah. Hubungan dan relasi secara total kepada Yesus itulah yang
menj amin kehidupan kekal dan Yesus dengan tegas berkata tidak ada kehidupan
yang kekal atau yang menghasilkan buah di luar YESUS KRISTUS. Dan dengan tegas
Yesus menj amin ketika kita tinggal di dalam diriNya dan firmanNya di dalam
kita maka apapun yang kita minta, apapun yang kita butuhkan untuk dapat berbuah
dalam hidup ini kita akan menerimanya. dan itu semuanya akan mempermuliakan
Allah Bapa. Tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal di dalam kita itu berarti
kita harus secara pasti tetap merasakan kehadiranNya di dalam hidup, mempunyai
hubungan yang mesra melalui dosa dan persekutuan ibadah senantiasa dan
firmanNya selalu didengar dan dilakukan dalam hidup. Untuk tinggal di dalam
Yesus Kristus dan supaya memiliki hidup yang lebih baik, harus selalu siap
dibersihkan oleh Allah, di bentuk dan dirawat. Dalam hal ini tindakan itu
mungkin bisa menyakitkan (bnd. Kata" di bersihkan, dipangkas") tetapi
ketahuilah semuanya adalah supaya lebih dapat menghasilkan buah yang lebih
lagi. Golongan ranting yang kedua adalah ranting yang tidak berbuah. Ranting
yang terpisah atau berada di luar Pokoknya, hidup yang berada di luar Yesus
Kristus dipastikan tidak akan mendapat hidup yang kekal dan tidak akan dapat
memberikan buah dan akhirnya hidup seperti itu akan berakhir dan dibuang
dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Gambaran Penghakiman juga dapat ditemukan
dengan perkataan Yesus ini. Hidup
yang
dijalankan di luar Yesus Kristus kelak akan dihakimi dan akan dibuang,
dicampakkan kedalam api untuk dibakar. Mereka yang menyangkal, menolak, dan
tidak mau perduli dengan panggilan Tuhan dan tidak menerima kasih dan
keselamatan yang Ia perbuat akan mendapat penghakiman yang membawa kepada
hukuman ke dalam api.
PENUTUP
DAN APLIKASI
1.Yesus dalam menyampaikan pengaj
aran dan kebenaran-kebenaranNya, banyak memakai perumpamaan-perumpamaan ataupun
gambaran dan kiasan-kiasan. Gambaran, perumpamaan atau kiasan maupun cerita
yang dipergunakan adalah sesuatu yang dapat dikenal, dipahami dan dimengerti
oleh para pendengarNya, sebagaimana dalam perikope khotbah ini, Ia menyampaikan
kebenaran tentang Siapa Dia Ia memakai kiasan dan gambaran dengan
berkata:" Akulah Pokok anggur yang Benar". Pokok anggur dan segala
yang berhubungan dengan pokok anggur itu sendiri bukanlah sesuatu yang baru
bagi mereka.Yesus dengan pernyataanNya itu memperkenalkan hubunganNya dengan
Bapa di sorga dengan mengatakan bahwa BapaNyalah Pengusahanya, sekaligus
menginginkan supaya kita juga punya hubungan dengan Dia karena kitalah yang
menjadi ran ting-ranting. Pohon atau Pokok Anggur adalah sebuah tanaman yang
menjalar dan pasti memperlihatkan pertumbuhan. Sebagai ranting-ranting yang
bertumbuh dan berbuah baik haruslah senantiasa menjalar terus dan bertumbuh dan
berkembang. Demikian juga kita orang percaya , pengikut Kristus kwalitas
kerohanian kita haruslah bertumbuh terus dan semakin dewasa hingga matang.
dengan kwalitas iman yang baik tentulah menghasilkan buah yang banyak dan
bermutu. Buah Anggur adalah hasil yang dicari, dinantikan, dan diharapkan oleh
Pemiliknya. Demikian juga Tuhan Sipemilik hidup kita menginginkan pekerjaan dan
perbuatan baik ( Titus 3:8,14)
2.Berefleksi dari Perikope "
Yesus sebagai Pokok Anggur Yang Benar dan kita adalah rantingnya" Ranting
yang terpisah dan lepas dari pokok atau batangngnya tentulah ranting itu akan
layu dan menjadi kering apalagi untuk berbuah adalah suatu yang mustahil. Yesus
menj amin hal itu pastilah kita tidak dapat berbuah apa-apa kalau terpisah dari
Dia. Ada begitu banyak penyebab yang berusaha membuat kita terpisah dari Yesus.
Iblispun tidak menginginkan kita boleh hidup tetap terpaut kepada Kristus.
Karena itu marilah kita senantiasa menjalin hubungan yang mesra dengan Tuhan
Yesus, dengan mendengar FirmanNya dan mau melakukan kehendakNya, membangun
terus persekutuan melalui ibadah, doa dan penyembahan, maka tidak ada kuasa
lain yang dapat mengambil kesempatan untuk memisahkan kita dari Dia. Layu,
kering bahkan mati itulah gambaran ranting yang terpisah dari pokok dan batang
karena ranting tersebut tidak lagi menerima zat atau nutrisi yang dia perlukan.
Demikian juga hidup orang yang terpisah dan jauh atau berada di luar Kristus
akan mengarah dan menuju kepada penghukuman dan kematian. Karena jaminan dan
kepastian hidup kekal hanya ada pada Dia.
3.Marilah kita menjadi
ranting-ranting yang berbuah banyak, lebat dan baik karena itulah yang
dirindukan Yesus dari kita. Percayalah hanya dengan kesatuan kita dengan Dia,
Dia di dalam kita dan kita tinggal di dalam Dia maka buah yang diinginkan itu
dapat kitahasilkan. Milikilah hidup yang berbuah, yang dapat mensukakan hati
Tuhan dan juga sesama manusia. Terkadang di dalam hidup muncul kesulitan,
persoalan dan kesusahan, bahkan penderitaan yang begitu menyakitkan, namun
demikian tetaplah berbuah karena Tuhan Allah si Pemilik hidup akan senantiasa
menjaga dan memelihara. Penderitaan dan kesusahan hidup akan menghasilkan
kemuliaannya kalau kita menghadapinya dengan kesetian dan ketaatan kepada
Tuhan. Karena bisa saja Allah sedang membersihkan dan sedang memangkas ranting
untuk dapat berbuah lebih banyak dan lebih baik demikian juga hidup kita Tuhan
sedang membentuk dan memurnikan kita lewat semua penderitaan tersebut sehingga
kita akan keluar dari persoalan tersebut dengan penuh kemenangan dan kemurnian
yang sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar