Kamis, 09 Desember 2010

Renungan Natal: Lukas 3:1-9

widgeo.net
KASIH DAN PEMBAHARUAN
Lukas 3:1-9



1.
PENDAHULUAN
Natal tidak hanya berbicara tentang perayaan dan pesta. Meskipun natal merupakan sebuah perayaan ucapan syukur dan pesta kemenangan karena Allah sendiri turun menjadi sama dengan manusia. Tetapi, natal artinya lahir. Berangkat dari arti ini membuat banyak orang berpikir, bahwa kalau Yesus lahir, berarti Allah melahirkan. Hal ini membuktikan bahwa bahasa manusia itu terbatas. Sehingga menurut mereka, perayaan natal adalah perayaan orang kafir karena Allahnya orang Kristen ”beranak”. Ingat, kita tidak menyembah Allah yang ”beranak” tetapi kita percaya bahwa Allah kita turun menjadi sama dengan manusia.
Mengapa perayaan natal dianggap sebagai perayaan orang kafir?
1.
Istilah Yesus sebagai Anak Allah adalah ungkapan yang sering dijadikan patokan bahwa Allahnya orang Kristen ”beranak”. Padahal, tidak semua istilah anak berarti ”beranak”. Contoh : anak Medan, bukan berarti Medan ”beranak”, atau anak Kapal, bukan berarti kapal beranak. Tetapi anak Medan artinya seorang yang berasal dari Medan, atau anak kapal artinya seorang yang sehari-harinya berada di atas kapal. Allah menjadi manusia itu sangat masuk akal (logic). Ada hukum logic, dimana yang lebih tinggi mudah sekali menjadi lebih rendah. Misalnya, seorang Presiden yang ingin mendengar suara rakyatnya, menyamar sebagai supir bus. Hal itu sangat mungkin untuk dilakukan. Tetapi seorang supir bus tidak bisa menyamar menjadi Presiden dan tinggal di istana. Bagi Allah tidak ada yang mustahil, sehingga untuk menjadi apa saja Allah bisa lakukan. Perayaan natal bukan hanya pesta, tetapi natal adalah juga saat untuk menikmati kasihNya dan perubahan dari Tuhan.
2.
Orang Kristen merayakan natal dengan hal-hal yang aneh misalnya mabuk-mabukan dan pesta pora. Ada juga yang pergi ke gereja pada hari natal, memakai pakaian yang ”aneh-aneh” atau pakaian yang tidak layak dipakai oleh orang kristen. Sehingga orang dunia berpikir bahwa Allahnya orang Kristen najis.

2.
URAIAN
Natal bukan hanya sekedar pesta dan perayaan, tetapi natal adalah saat dimana kita menerima kasih dan mengadakan pembaharuan. Tetapi, bagaimana supaya natal dapat mendatangkan kasih dan pembaharuan?
1. 
Natal harus dirayakan dengan pertobatan (ay. 3).
Di dalam ayat 3 dijelaskan, ”Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” Natal tanpa pertobatan hanyalah sebuah kepalsuan dan kemunafikan.  Jadi, natal harus dirayakan dengan pertobatan sehingga kita dapat merasakan apa artinya kasih. Natal harus mengingatkan kita untuk berubah. Allah bukan datang dengan cambuk dan cemeti tetapi Allah datang dengan kasih.
2.
Natal harus dirayakan dengan diluruskan dan diratakan (ay. 4)
Di dalam ayat 4 dijelaskan, ”seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan”. Di dalam hidup kita, banyak yang ”tidak rata”. Yang mengetahui hati kita hanyalah Tuhan dan kita sendiri. Kalau situasi menyenangkan, Tuhan menjadi nomor satu dalam hidup kita, tetapi kalau sedang terjepit, kita mulai mengambil jalan yang tidak lurus dan tidak rata. Natal berbicara tentang Yohanes yang berkata, ”yang berliku-liku diluruskan, yang berlekuk-lekuk diratakan”, disitulah baru kita menerima kasih dan pembaharuan. Kalau natal hanya tinggal tradisi, maka kita tidak akan mengalami kasih dan pembaharuan.
3.
Natal harus dirayakan dengan hati yang berbuah (ay. 8)
Dalam ayat 4, dijelaskan, ”Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!”. Buah-buah roh harus terpancar dalam kehidupan kita sehingga orang lain dapat melihat bahwa natal telah merubah kehidupan kita. 
4.
Natal harus dirayakan dengan kesadaran bahwa kapak sudah tersedia di akar pohon (ay. 9).
Dalam ayat 9 disebutkan, ”kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api". Kasih yang diberikan Kristus, bukan kasih yang lemah tetapi kasih yang tegas. Hari ini kita merayakan natal, Kristus datang 2000 tahun yang lalu, tetapi harinya akan tiba, kita akan melihat Dia datang untuk menjemput kita. Kita tidak bisa main-main dalam hidup ini.

3.
PENUTUP
Menerima Yesus dalam hidup kita adalah pertobatan 1 kali, tetapi untuk terus disempurnakan oleh Kristus adalah pertobatan setiap hari. Ketika kita bertobat setiap hari, maka kita akan merasakan kasih yang sempurna dan pembaharuan yang luar biasa, sehingga kita dapat berkata bahwa natal membawa kita kepada pengalaman kasih dan membawa kita untuk hidup dalam perubahan.
Refleksi :
Natal bukan hanya sekedar pesta dan perayaan tetapi natal adalah kepastian bahwa kita harus berubah dan bertobat. Karena dalam natal kita mengalami kasih Allah dimana Allah mau merubah dan memperbaharui kita sehingga hidup kita memperlihatkan buah-buah roh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar