Rabu, 17 Juni 2015

Sibasaon Minggu, 12 Juli 2015: Efesus 1:3-14



“Allah datang memulihkan
hidup manusia”
Efesus 1:3-14




               Minggu, 12 Juli 2015                              Minggu VI Dung Trinitatis


PENDAHULUAN
S
ebelum kita semua lebih jauh menapaki hari-hari yang Allah anugerahkan sepanjang tahun 2015 ini dan seterusnya, mari kita sadari bahwa: Kita telah dipilih-Nya. Dipilih sejak sebelum dunia dijadikan, dipilih untuk menjadi umat jemaatNya dan khususnya Allah memilih kita untuk menjalani tahun yang baru ini. Tidak semua orang dipersilakanNya masuk apalagi menjalani tahun 2015 bukan? Dan ketika kita semua sebagai warga jemaat GKPA baik di bonabulu maupun di perantauan, kita diantar oleh Allah memasuki Tahun Baru 2015, kita dipilih sehingga mampu mengucap syukur.             

Ucapan syukur karena telah dipilihNya itu menurut Rasul Paulus yang berkirim surat ke Jemaat Efesus, berwujud hidup yang kudus dan tidak bercacat di hadapanNya (ayat 4). Ini kehendak, rancangan sekaligus dan tujuan Allah memilih kita menjadi anak-anakNya. Mari jalani tahun yang baru sebagai manusia yang telah ditebus, dan setia berjuang menjadi puji-pujian bagi kemuliaan Allah di dalam keseharian kita masing-masing. Sehingga di dalam Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kita, dengan iman percaya menapaki tiap detik, tiap hari bahkan tiap minggu dan bulan-bulan baru ke depan dengan semangat yang baru pula. Optimis dan pembaruan dari hati juga pikiran berbentuk tingkah laku dan gaya hidup baru yang dimeteraikan dengan kasih dalam urapan Roh Kudus (baca kembali ayat 11-14).  



PENJELASAN ATAS TEKS :
Berbeda dengan surat-surat rasul Paulus yang lainnya, surat Efesus ini tidak dilatarbelakangi oleh munculnya masalah pengajaran dalam sebuah gereja atau wilayah (mis. Surat Roma, Surat 1 dan 2 Tesalonika, Surat Galatia), juga bukan karena adanya persoalan pastoral (mis. Surat Filipi, Surat 1 dan 2 Korintus, Surat 1 dan 2 Timotius), melainkan karena adanya kerinduan agar orang Kristen bertumbuh serta hidup di dalam iman dan pengenalannya akan Allah.

Pada dasarnya surat Efesus ini dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu pasal 1-3 yang berbicara tentang bagaimana kita ditebus oleh Allah, dan pasal 4-6 yang membahas tentang bagaimana seharusnya kita hidup sebagai umat yang telah ditebus itu. Dengan demikian bahan renungan kita berada pada bagian pertama.

Dalam surat Paulus kepada jemaat di Efesus, penulisnya menekankan rencana Allah agar “seluruh alam, baik yang di sorga maupun yang di bumi, menjadi satu dengan Kristus sebagai Kepala” (Ef. 1:10). Surat ini juga merupakan seruan kepada umat Allah supaya mereka menghayati makna rencana Agung dari Allah, untuk mempersatukan seluruh umat manusia melalui Yesus Kristus itu.

Di bagian pertama surat Efesus ini dikemukakan bagaimana penyatuan itu terjadi. Untuk menjelaskan hal ini, Rasul Paulus menceritakan bagaimana Allah Bapa telah memilih umatNya, bagaimana Allah melalui Yesus Kristus, Anak-Nya, mengampuni dan membebaskan umatNya dari dosa, dan bagaimana janji Allah itu dijamin oleh Roh Kudus.

Dalam ayat 3 menyatakan “berkat rohani di dalam sorga” artinya adalah bahwa di dalam Yesus Kristus, kita semua bisa mengenal Allah – dipilih untuk diselamatkan, diangkat sebagai anak-anakNya, mendapat pengampunan, pencerahan, karunia-karunia Roh, kekuatan untuk melakukan kehendak Allah, dan harapan hidup kekal bersama Kristus.

Ayat 4-5 bicara tentang Allah telah memilih kita. Pernyataan ini menekankan bahwa keselamatan itu bergantung penuh kepada Allah. Kita tidak diselamatkan karena kita layak, tetapi karena Allah bermurah hati dan menjamin keselamatan kita oleh AnugerahNya. Dengan kata lain, manusia tidak dapat mempengaruhi keputusan Allah untuk menyelamatkan. Tidak ada ruang bagi kesombongan manusia. Paulus menyatakan bahwa melalui Yesus Kristus, kita yang berdosa dibuat kudus dan tak bercacat di hadapan Allah.

Pada Ayat 7-8, Paulus menegaskan kembali bahwa tidak ada usaha religious/rohani, intelektual atau moral yang memungkinkan manusia mengalami pengampunan dosa. Hal itu diberikan Allah dalam Yesus Kristus lewat penebusan di kayu salib. Apa yang dilakukan Allah dalam Yesus Kristus tersebut dimaksudkan untuk mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus dengan Kristus sebagai Kepala (ayat 10). Jika kita membaca surat efesus selanjutnya kita dapat mengerti siapa yang dimaksud Paulus dengan “segala sesuatu”, yakni orang Yahudi dan Yunani (lih. 2:11-22).

Kepada kita sebagai orang-orang yang telah percaya, Allah memberikan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Roh Kudus dilambangkan seperti materai yang member jaminan kepada manusia akan keselamatan yang Allah karuniakan dalam hidup mereka. Selain itu, Roh Kudus juga akan menolong hidup sebagai milik Allah yang sejati (ayat 13-14).

Bapak/Ibu/Sdr/sdri jemaat yang dikasihi oleh Tuhan, akhirnya melalui teks ini kita diajak untuk memuji-muji Allah, sebab Ia sudah merencanakan, dan mewujud nyatakan, satu berkat rohani yang sorgawi, ketika Ia mengutus Kristus Yesus kepada kita. Selanjutnya dikatakan bahwa di dalam Yesus itu Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus tak bercacat di hadapanNya. Dari sini kita mengetahui bahwa sesungguhnya Allah sangat mengasihi kita, dan merencanakan untuk selalu bersekutu dengan Dia baik di dunia maupun di sorga. Amin.

Pdt. Harapan Nainggolan
Pendeta Non-Struktural di GKPA Pers. Bogor  Res. Jakarta I










widgeo.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar