“Allah
datang memulihkan
hidup
manusia”
Efesus
1:3-14
Minggu, 12 Juli 2015 Minggu VI Dung
Trinitatis
PENDAHULUAN
ebelum
kita semua lebih jauh menapaki hari-hari yang Allah anugerahkan sepanjang tahun
2015 ini dan seterusnya, mari kita sadari bahwa: Kita telah dipilih-Nya.
Dipilih sejak sebelum dunia dijadikan, dipilih untuk menjadi umat jemaatNya dan
khususnya Allah memilih kita untuk menjalani tahun yang baru ini. Tidak semua
orang dipersilakanNya masuk apalagi menjalani tahun 2015 bukan? Dan ketika kita
semua sebagai warga jemaat GKPA baik di bonabulu maupun di perantauan, kita
diantar oleh Allah memasuki Tahun Baru 2015, kita dipilih sehingga mampu
mengucap syukur.
Ucapan
syukur karena telah dipilihNya itu menurut Rasul Paulus yang berkirim surat ke
Jemaat Efesus, berwujud hidup yang kudus dan tidak bercacat di hadapanNya (ayat
4). Ini kehendak, rancangan sekaligus dan tujuan Allah memilih kita menjadi
anak-anakNya. Mari jalani tahun yang baru sebagai manusia yang telah ditebus,
dan setia berjuang menjadi puji-pujian bagi kemuliaan Allah di dalam keseharian
kita masing-masing. Sehingga di dalam Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kita,
dengan iman percaya menapaki tiap detik, tiap hari bahkan tiap minggu dan
bulan-bulan baru ke depan dengan semangat yang baru pula. Optimis dan pembaruan
dari hati juga pikiran berbentuk tingkah laku dan gaya hidup baru yang
dimeteraikan dengan kasih dalam urapan Roh Kudus (baca kembali ayat 11-14).
PENJELASAN ATAS TEKS
:
Berbeda
dengan surat-surat rasul Paulus yang lainnya, surat Efesus ini tidak
dilatarbelakangi oleh munculnya masalah pengajaran dalam sebuah gereja atau
wilayah (mis. Surat Roma, Surat 1 dan 2 Tesalonika, Surat Galatia), juga bukan
karena adanya persoalan pastoral (mis. Surat Filipi, Surat 1 dan 2 Korintus,
Surat 1 dan 2 Timotius), melainkan karena adanya kerinduan agar orang Kristen
bertumbuh serta hidup di dalam iman dan pengenalannya akan Allah.
Pada
dasarnya surat Efesus ini dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu pasal
1-3 yang berbicara tentang bagaimana kita ditebus oleh Allah, dan pasal 4-6
yang membahas tentang bagaimana seharusnya kita hidup sebagai umat yang telah
ditebus itu. Dengan demikian bahan renungan kita berada pada bagian pertama.
Dalam surat Paulus kepada jemaat di Efesus, penulisnya menekankan rencana
Allah agar “seluruh alam, baik yang di sorga maupun yang di bumi, menjadi satu
dengan Kristus sebagai Kepala” (Ef. 1:10). Surat ini juga merupakan seruan
kepada umat Allah supaya mereka menghayati makna rencana Agung dari Allah,
untuk mempersatukan seluruh umat manusia melalui Yesus Kristus itu.
Di bagian pertama surat Efesus ini dikemukakan bagaimana penyatuan itu
terjadi. Untuk menjelaskan hal ini, Rasul Paulus menceritakan bagaimana Allah
Bapa telah memilih umatNya, bagaimana Allah melalui Yesus Kristus, Anak-Nya,
mengampuni dan membebaskan umatNya dari dosa, dan bagaimana janji Allah itu
dijamin oleh Roh Kudus.
Dalam ayat 3 menyatakan “berkat rohani di dalam sorga” artinya adalah
bahwa di dalam Yesus Kristus, kita semua bisa mengenal Allah – dipilih untuk
diselamatkan, diangkat sebagai anak-anakNya, mendapat pengampunan, pencerahan,
karunia-karunia Roh, kekuatan untuk melakukan kehendak Allah, dan harapan hidup
kekal bersama Kristus.
Ayat 4-5 bicara tentang Allah telah memilih kita. Pernyataan ini
menekankan bahwa keselamatan itu bergantung penuh kepada Allah. Kita tidak
diselamatkan karena kita layak, tetapi karena Allah bermurah hati dan menjamin
keselamatan kita oleh AnugerahNya. Dengan kata lain, manusia tidak dapat
mempengaruhi keputusan Allah untuk menyelamatkan. Tidak ada ruang bagi
kesombongan manusia. Paulus menyatakan bahwa melalui Yesus Kristus, kita yang
berdosa dibuat kudus dan tak bercacat di hadapan Allah.
Pada Ayat 7-8, Paulus menegaskan kembali bahwa tidak ada usaha
religious/rohani, intelektual atau moral yang memungkinkan manusia mengalami
pengampunan dosa. Hal itu diberikan Allah dalam Yesus Kristus lewat penebusan
di kayu salib. Apa yang dilakukan Allah dalam Yesus Kristus tersebut
dimaksudkan untuk mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus dengan Kristus
sebagai Kepala (ayat 10). Jika kita membaca surat efesus selanjutnya kita dapat
mengerti siapa yang dimaksud Paulus dengan “segala sesuatu”, yakni orang Yahudi
dan Yunani (lih. 2:11-22).
Kepada kita sebagai orang-orang yang telah percaya, Allah memberikan Roh
Kudus dalam kehidupan kita. Roh Kudus dilambangkan seperti materai yang member
jaminan kepada manusia akan keselamatan yang Allah karuniakan dalam hidup
mereka. Selain itu, Roh Kudus juga akan menolong hidup sebagai milik Allah yang
sejati (ayat 13-14).
Bapak/Ibu/Sdr/sdri
jemaat yang dikasihi oleh Tuhan, akhirnya melalui teks ini kita diajak
untuk memuji-muji Allah, sebab Ia sudah merencanakan, dan mewujud nyatakan,
satu berkat rohani yang sorgawi, ketika Ia mengutus Kristus Yesus kepada kita.
Selanjutnya dikatakan bahwa di dalam Yesus itu Allah telah memilih kita
sebelum dunia dijadikan supaya kita kudus tak bercacat di hadapanNya. Dari sini
kita mengetahui bahwa sesungguhnya Allah sangat mengasihi kita, dan
merencanakan untuk selalu bersekutu dengan Dia baik di dunia maupun di sorga.
Amin.
Pdt.
Harapan Nainggolan
Pendeta
Non-Struktural di GKPA Pers. Bogor Res.
Jakarta I
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar