"Percaya
dan Yakin akan
Kuasa
TUHAN"
Yohanes
6:1-21
Minggu, 26 Juli 2015
I.
Pendahuluan
lkitab
menggunakan beberapa kata Ibrani, Aram dan Yunani untuk mengartikan pekerjaan
Allah yg hidup dalam alam dan sejarah. Semuanya diterjemahkan 'tanda' atau
'mujizat’. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa pekerjaan Allah itu adalah:
1.
Ganjil, ajaib;
diungkapkan dengan mengasalkannya dari kata Ibrani berakar pl', 'berbeda',
khususnya partisipium nifla'ot (ump. Keluaran 15:11*; Yosua 3:5); berasalkan
kata Aram temah (ump. Daniel 4:2-3; 6:26), dan berasalkan kata Yunani teras
(ump. Kisah Para Rasul 4:30; Roma 15:19).
2.
Berkuasa,
berkekuatan; diungkapkan dengan kata Ibrani gevura (ump. Mazmur 106:2; 145:4)
dan kata Yunani dunamis (ump. Matius 11:20; 1 Korintus 12:10; Galatia 3:5).
3.
Penuh arti,
bermakna; diungkapkan dengan kata Ibrani 'ot (ump. Bilangan 14:11*; Nehemia
9:10), dengan kata Aram 'at (ump. Daniel 4:2-3; 6:26*), dan dengan kata Yunani
semeion (ump Yohanes 2:11; 3:2; Kisah Para Rasul 8:6).
Mujizat
adalah media Allah untuk berbicara secara dramatis kepada orang-orang yang
mempunyai telinga untuk mendengar. Peristiwa mujizat berkaitan langsung dengan
iman para pengamat atau orang-orang yg terlibat langsung dan dengan iman orang-orang
yang akan mendengar atau membacanya kemudian. Mukjizat yang ada di hadapan kita
saat ini merupakan satu-satunya "tanda" yang dicatat semua Injil.
Markus dan Lukas menyebutkan bahwa Yesus mengajar kepada orang banyak sebelum
terjadi mukjizat ini, tetapi Yohanes sendiri yang mencatat khotbah Yesus pada
keesokan harinya.
II.
Penjelasan Teks
a. Ayat 1-4
Yang
dimaksudkan dengan seberang Danau Galilea ialah pantai timur. Nama lain untuk
perairan ini ialah Danau Genezaret (bnd Lukas 5:1). Karena tertarik oleh
mukjizat-mukjizat yang dibuat oleh Yesus, banyak orang mengerumuni Dia di
sepanjang pantai utara. Ini menunjukkan adanya pelayanan untuk jangka waktu
tertentu, mungkin beberapa bulan, di wilayah Galilea, sesudah rangkaian
peristiwa dalam pasal 5 di Yerusalem. Gunung merupakan sebuah tanah yang
tinggi. Penyebutan Paskah sebagai sudah dekat merupakan hal yang penting,
karena Yohanes tidak mencatat upacara Perjamuan Kudus sebagai bagian dari
rangkaian peristiwa pada minggu Sengsara, dia mungkin menarik perhatian pembaca
kepada tujuan dari mukjizat ini dan khotbah tentang sakramen inti dari iman
Kristen.
b. Ayat5-9
Kota
yang terdekat adalah Betsaida. Pastilah sulit bagi orang-orang untuk memperoleh
makanan karena jauhnya tempat itu dan waktu yang sudah senja. Yesus beranggapan
bahwa Dia dan kelompok-Nyalah yang harus menyediakan makanan yang diperlukan
(ayat 5). Dia menasihati Filipus tentang cara dan sarana untuk memperolehnya,
sekalipun Ia mengetahui apa yang akan dilakukan-Nya. tetapi Dia ingin mencobai
(menguji) iman para murid-Nya. Filipus adalah penduduk Betsaida (bnd. Yohanes
1:44). Uang sebanyak dua ratus dinar, menurut perhitungan sang rasul, nyaris
tidak cukup. Satu dinar harganya kurang lebih sama dengan dua puluh sen dolar
dan merupakan upah kerja seorang buruh untuk satu hari.
Seorang
buruh dengan keluarga yang rata-rata berjumlah lima jiwa orang mungkin
menghabiskan setengah upahnya untuk membeli makanan. Dengan beranggapan bahwa
keluarga itu makan tiga kali satu hari, dapat disimpulkan bahwa setengah dinar
akan dapat membeli makanan sebanyak lima belas porsi. Satu dinar dengan
demikian dapat dipakai untuk makan selama dua hari atau tiga puluh porsi. Dua
ratus dinar akan cukup untuk menyediakan makan satu kali bagi sekitar 6.000
orang. Kelompok orang yang berkumpul ketika itu laki-lakinya saja sudah
berjumlah 5.000 orang (Yohanes 6:10). Ternyata tidak perlu menghabiskan
perbendaharaan yang ada dan bersusah payah membeli makanan di kota. Andreas
maju untuk melaporkan tentang seorang anak. Kata Yunaninya dipakai untuk
jangkauan usia yang cukup luas. Juga bisa dipakai untuk seorang budak, tetapi
hal itu tidak mungkin di sini. Roti jelai merupakan makanan murah rakyat
jelata. Roti tersebut tidak lebih besar daripada sebuah roti kismis. Bahan yang
tersedia tampaknya teramat kecil untuk mencukupi kebutuhan saat itu.
c. Ayat 10-13
Untuk
usaha besar yang
akan dilaksanakan diperlukan keteraturan.
Atas perintah Yesus yang disampaikan melalui para murid, orang-orang disuruh
duduk menurut kelompok. Disebutnya rumput menunjukkan bahwa ketika itu musim
semi (bnd. Ayat 4). Adanya rumput membantu orang-orang itu duduk dengan nyaman.
Yesus kemudian mengucap syukur atas makanan itu, lalu membagi-bagikan roti itu
kepada murid-murid-Nya, dan melalui mereka kepada orang banyak itu. Di dalam
proses pembagian itulah terjadi mukjizat. Orang-orang itu memperoleh sebanyak
yang mereka kehendaki, baik roti maupun ikan, berbeda dengan perhitungan
Filipus "sepotong kecil". Kelimpahan pemberian itu cocok dengan
besarnya ukuran wadah untuk menyimpan sisanya. Berkat-berkat Allah tidak boleh
disia-siakan. Dua belas bakul diperlukan untuk menampung potongan-potongan yang
lebih, sehingga semua murid menjadi sibuk.
d.
Ayat 14-15
Tidak
diragukan lagi bawa sebuah mujizat telah terjadi. Orang-orang melihatnya dan
menjadi terkesan oleh peristiwa tersebut. Semua pihak memperoleh keuntungannya
sendiri. Mereka melihat bahwa orang yang memberikan pertolongan itu bukan orang
biasa, dan berkesimpulan bahwa dia pastilah nabi yang akan datang itu (bnd
Ulangan 18:18). Seperti halnya dalam Yohannes 4, disini sang nabi tampaknya diidentifikasi sebagai
Mesias. Sedangkan didalam Yohannes 1:20-21 keduanya dibedakan. Didalam
pandangan umum mungkin tidak ada perbedaan yang ketat diantara keduanya. Bagamanapun
juga nabi itu akan dijadikan raja
seandainya kehendak orang-orang tersebut dituruti. Tindakan itu sekaligus akan
mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas mukjizat tersebut, dan juga
memastikan pemanfaatan kuasa Yesus untuk mengadakan mukjizat bagi pemenuhan
kebutuhan bangsa itu, baik secara ekonomi maupun militer. Pengharapan umum
terhadap Mesias akan dengan cara dramatis. Tetapi Dia yang kerajaan-Nya tidak
berasal dari dunia ini (Yohanes 18:36), yang memahami adanya usaha tersebut,
mengelaknya dengan menyingkir.
e.
Ayat 16-20
Tuhan
telah memenuhi kebutuhan orang banyak sekarang memenuhi kebutuhan para
murid-Nya, yang dilanda badai di danau pada malam hari. Tanpa Yesus, tetapi
tampaknya menunggu Dia untuk datang bergabung dengan mereka (ay. 17), para
murid menuju ke Kapernaum. Keadaan hari yang sudah gelap kini ditambah lagi
dengan kekhawatiran akan angin kencang dan danau yang bergelora. Waktu itu
mereka sudah mendayung selama sekitar dua tiga mil jauhnya dari pantai. Ketika
situasi mulai menjadi gawat, Yesus datang menghampiri. Ketakutan terhadap badai
kini ditambah dengan ketakutan melihat sesuatu yang muncul tiba-tiba. Tetapi
suara Yesus yang mengatakan, "Aku ini, jangan takut," melenyapkan
semua ketakutan mereka. Mereka menyambut Dia di perahu dan tidak lama kemudian
mereka sudah sampai di pantai. Kitab-kitab Injil Sinoptik mengatakan bahwa pada
peristiwa ini Yesus berjalan di atas air.
KuasaNya
untuk mengadakan mukjizat juga tampak dalam
kemampuan untuk menghilangkan hambatan jarak. Daya tarik bumi dan ruang berada
dibawah kekuasaanNya. Yohannes tidak memberikan penafsiran pada kisahnya.
Bagian ini bermanfaat untuk mengajarkan bahwa sekalipun menghadapi
kekuatan-kekuatan yang menentang, Yesus akan memberikan kemampuan kepada
UmatNya untuk tetap mencapai tujuan yang telah ditetapkanNya bagi mereka,
termasuk surga.
III.
Penutup
Mukjizat
pemberian makanan untuk 5.000 orang merupakan tanda yang seharusnya membawa
orang pada pemahaman tentang keilahian Yesus Kristus. Namun bukan demikian yang
terjadi pada orang banyak. Mereka mengira bahwa harapan mereka akan kedatangan
Mesias telah terwujud. Sebab itu mereka ingin menjadikan Dia raja (ayat 15),
dengan impian dapat menikmati roti gratis setiap hari. Artinya kebutuhan pangan
terpenuhi tanpa perlu kerja keras. Itulah sebabnya mereka kemudian mencari-cari
Yesus (bnd. ayat 24). Berpaling pada Tuhan atau mencari Tuhan untuk kepentingan
diri sendiri masih dilakukan orang hingga saat ini. Misalnya, agar memiliki
kehidupan yang makmur dan penuh damai sejahtera. Atau karena ingin kebutuhan
mereka terpenuhi. Kebutuhan yang dimaksud tentu saja kebutuhan material dan
bukan kebutuhan rohani. Begitu pulakah kita? Apakah ini menjadi isi doa kita
sehari-hari?
Orang
yang dekat dengan kita dalam kehidupan sehari-hari tidak serta-merta mengenai
isi hati dan pikiran kita. Kendati dekat secara jasmani terkadang tetap terjadi
pemahaman yang tak tepat. Itu mungkin yang
terjadi pada para murid, yang mcnyaksikan-dari- dekat kuasa Ilahi
Tuhan Yesus. Mereka menyaksikan perbuatan
baik Tuhan Yesus yang mengubah air menjadi anggur, sehingga menghindarkan pesta
perkawinan di Kana dari suatu keaiban (Yohanes 2:1- 12); mereka melihat Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit dan
mengenyangkan orang banyak. Hal-hal ajaib itu mungkin membuat para murid
berpikiran yang sama dengan orang banyak yang hendak menjadikan Dia raja. Itu
sebabnya, Tuhan Yesus sengaja mengutus terlebih dahulu para murid ke seberang
danau (bnd. Matius 14:22) supaya Ia dapat berdoa (Matius 14:23). Mungkin sekali
Tuhan Yesus mendoakan para murid agar mengerti misi-Nya dengan benar dan tidak
dikacaukan dengan pengharapan orang banyak tersebut.
Dilepaskan
sendirian dalam perahu di tengah-tengah danau yang sedang bergelora, para murid
menjadi ketakutan melihat sosok Yesus yang belum mereka kenali (Yohanes 6:19).
Ini adalah suatu proses pembelajaran para murid agar mereka tidak terjebak
melihat Dia semata-mata sebagai jaminan semua kebutuhan hidup mereka. Sapaan
Tuhan Yesus, "Aku ini ..." (Ego eimi) adalah pernyataan janji Ilahi
akan kehadiran-Nya senantiasa dalam hidup para murid-Nya. Oleh karena itu,
dalam situasi apa pun para murid tidak perlu takut karena kehadiran Tuhan Yesus
adalah kehadiran Allah pemilik hidup dan alam semesta ini. Di mana pun mereka
berada di dunia ini, Tuhan Yesus selalu menyertai mereka. Janji penyertaan-Nya
ini seharusnya membuat kita berani menghadapi tantangan apa pun dengan tetap
setia. Hayati kehadiran-Nya dengan hidup kudus dan bersaksi. Kiranya kita
mencari Tuhan karena kerinduan untuk mempertuhankan Dia di dalam hidup kita
sehari-hari.
Pdt. Sofian M.
Pane, S.Th
Melayani di
GKPA Resort Padangbolak
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar