Hatorangan ni Jamita
Minggu 1 Dung Trinitatis
Minggu, 14 Juni 2009
Jamita: Harurar 7 : 14 - 25
Sibasaon: Job 38 : 25 - 33
“ TULAH PERTAMA: AIR MENJADI DARAH”
1. Tulah Mesir (bahasa Ibrani: מכות מצרים atau Makot Mitzrayim), atau Sepuluh Tulah (bahasa Ibrani: עשר המכותatau Eser Ha-Makot) adalah sepuluh bencana yang didatangkan oleh Tuhan atas bangsa Mesir sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Keluaran, pasal 7-12, untuk meyakinkan Firaun agar membebaskan bangsa Israel dari perbudakan dan pergi ke tanah Kanaan.
2. Israel (Yakub) sebenarnya dahulu sudah hidup di tanah Kanaan. Namun oleh karena bencana kelaparan yang terjadi selama tujuh tahun, seperti yang sudah diramalkan oleh Yusuf dari mimpi Firaun, Israel dan anak-anaknya pindah ke Mesir. Di sana mereka berkembang menjadi suatu bangsa yang besar jumlahnya, sehingga membuat Firaun yang baru yang tidak mengenal Yusuf, takut kalau-kalau bangsa Israel nantinya akan membelot dan berbalik menyerang Mesir. Sehingga berbagai cara diterapkan oleh Firaun agar bangsa Israel tidak semakin banyak dan tidak memberontak, salah satunya dengan kerja rodi.
3. Kerja rodi untuk membangun Mesir ini dibuat oleh Firaun sedemikian beratnya sehingga membuat seluruh bangsa Israel mengeluh. Dikisahkan dalam Alkitab, keluhan bangsa Israel ini terdengar sampai ke telinga Tuhan siang dan malam, sehingga Tuhan akhirnya mengutus seseorang bernama Musa untuk membebaskan bangsa Israel.
4. Pada awalnya, Musa datang kepada Firaun dengan baik-baik untuk meminta Firaun membiarkan bangsa Israel pergi, namun Firaun mengeraskan hatinya. Bahkan paska kedatangan Musa yang kali pertama itu membuat Firaun memperberat perbudakan dan kerja paksa yang diberlakukan kepada seluruh bangsa Israel itu. Hal itu membuat Tuhan bertindak dengan mulai menurunkan tulah ke atas tanah negeri Mesir lewat Musa. Kendatipun seluruh negeri Mesir mengalami 10 bencana tersebut, bangsa Israel yang diam di tanah Gosyen di dalam wilayah Mesir tidak mengalami sedikitpun bencana yang dialami oleh bangsa Mesir itu.
5. Peringatan kepada Firaun. Sebelum kesepuluh tulah dijatuhkan, Tuhan telah memberi peringatan kepada Firaun dengan menyuruh Musa datang ke hadapan Firaun. Saat itu, Firaun menyuruh Musa dan Harun, kakaknya, untuk melakukan mujizat di hadapannya. Harun melemparkan tongkatnya, seperti yang diperintahkan Tuhan, dan tongkat itu menjadi ular. Melihat hal tersebut, para ahli-ahli sihir Firaun tidak mau dikalahkan. Mereka juga membuat mujizat yang sama dengan membuat tongkat-tongkat mereka menjadi ular. Namun tongkat Harun menelan tongkat-tongkat para ahli sihir itu.
6. Dengan demikian, Firaun mengeraskan hatinya untuk tidak membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir. Maka Tuhan menyuruh Musa bersiap-siap dengan tulah yang pertama.
7. Sepuluh tulah dijatuhkan. Menurut Alkitab, Tuhan menyuruh Musa untuk meminta Firaun mengeluarkan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Namun Tuhan juga menyatakan bahwa Tuhan sendiri yang akan membuat hati Firaun mengeras, dengan maksud untuk memperbanyak tanda-tanda mujizat (tulah) itu kepada bangsa Mesir, sebagai hukuman karena telah memperbudak bangsa Israel sedemikian lama, sekaligus juga agar bangsa Israel dapat menceritakan kepada keturunan-keturunannya yang kemudian, bagaimana Tuhan telah melakukan mujizat-mujizat di hadapan mata mereka, agar mereka selalu ingat bahwa Tuhanlah Allah. Kesepuluh tulah tersebut, sesuai urutannya di dalam Alkitab, adalah: (1) air berubah menjadi darah (Dam) hingga menewaskan ikan-ikan dan semua kehidupam air lainnya (Keluaran 7:14-25); (2) katak [Tsfardeia] (Keluaran 7:26-8:11); (3) lalat [Kinim] (Keluaran 8:12-15); (4) nyamuk [Arov] (Keluaran 8:16-28); (5) penyakit pada ternak [Dever] (Keluaran 9:1-7); (6) barah yang tidak dapat disembuhkan [Shkhin] (Keluaran 9:8-12); (7) hujan es bercampur api [Barad] (Keluaran 9:13-35); (8) belalang [Arbeh] (Keluaran 10:1-20); (9) kegelapan [Choshech] (Keluaran 10:21-29); dan (10) kematian anak-anak sulung dari semua keluarga Mesir [Makat Bechorot] (Keluaran 11:1-12:36).
8. Tulah pertama: air menjadi darah. Tulah yang pertama adalah air sungai Nil menjadi darah. Musa melakukannya dengan memukulkan tongkat yang ada di tangannya ke atas air sungai Nil. Maka seluruh sungai Nil menjadi darah dan ikan-ikan di dalamnya mati. Seluruh tanah negeri Mesir menjadi penuh dengan darah oleh karena rembesan sungai Nil tersebut.
9. Tulah ini dimaksudkan untuk memperingatkan orang Mesir bahwa bahkan sumber kehidupan mereka yang terutama sekalipun dapat dibuat Tuhan menjadi musuh mereka. Tanpa air dari sungai Nil, seluruh pekerjaan di Mesir terhenti. Seluruh rakyat Mesir lebih mementingkan berusaha mencari air bersih, daripada meneruskan pekerjaan memperbudak orang Israel. Ahli-ahli sihir Firaun juga dapat membuat hal yang sama. Tulah ini berhenti setelah tujuh hari berlalu. Namun Firaun bersikeras tidak mau melepaskan bangsa Israel dari tanah Mesir.
10. Apa yang mau kita renungkan dari perikop ini? Mengapa para ahli-ahli sihir Mesir mempertunjukkan kuasa untuk membuat mijizat-mujizat seperti yang dilakukan Musan dan Harun? Alkitab menunjukkan bahwa Iblis pun mempunyai kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat palsu (2 Tes. 2:9) melalui para kaki-tangannya yang jahat untuk maksudnya yang jelas yaitu menyesatkan manusia. Kristus memperingatkan bahwa “mesias-mesias palsu“ dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan (Mat. 24:24). Dari Kel. 7 dan 8 kita mengetahui bahwa iblis mempertunjukkan kuasa ini dan menggunakan tipu daya ini bahkan pada zaman Musa. Iblis akan terus melakukan itu bahkan pada akhir-akhir ini yaitu pada masa kesengsaraan besar (Why. 13:13), ketika kaki tangannya, nabi palsu akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
11. Jadi mujizat-mujizat palsu merupakan keahlian si Iblis. Namun, perlu diperhatikan secara cermat bahwa mujizat-mujizat yang kekuatannya berasal dari Iblis sebagian besar didasarkan pada tipu muslihat serta khayalan dan umumnya melibatkan semacam penipuan yang cerdik. Karena itu jangan heran zaman sekarang makin banyak orang seperti Firaun yang terus mengeraskan hatinya untuk bertobat dan mau menyembah Allah Ishak, Abraham dan Yakub. Manusia sekarang sudah merasa matang memuja “allah-allah“ dunia dan “sihir-sihir dunia“ yang seolah-olah menyelamatkan tetapi sebenarnya menyesatkan. Banyak ajaran dan dogma gereja yang seolah-olah lebih rohani tetapi tenyata ajaran tersebut telah jauh lari dari kebenaran firman Tuhan. Karenanya sebagai umat pilihan Tuhan, jangan keraskan hatimu untuk memberi pembebasan bagi orang yang tertindas, bagi orang yang ingin menyembah Tuhan Yesus. Seharusnya kita harus mendukung pelayanan kerajaan Tuhan di dunia ini. Jangan menjadi penghambat akan pengembangan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Selagi bisa dipermudah dalam melayani Tuhan mengapa dipersulit orang datang memuji Tuhan. Jangan gereja menjadi penghambat umat percaya masuk ke dalam surga. Seharusnya gereja harus mempermudah orang masuk ke surga.
Jakarta, Awal April 2009
Ramli SN Harahap Email: ramlyharahap@yahoo.com; www.ramlyharahap.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar