BLOG INI BERSIFAT TERBUKA UNTUK DIKOMENTARI DAN DIKRITISI DEMI KEMAJUAN WAWASAN BERPIKIR, DAN BERTEOLOGI MASA KINI
Senin, 04 April 2011
IBADAH PERINGATAN 150 TAHUN KEKRISTENAN DAN PENANAMAN POHON DI PARAUSORAT
IBADAH PERINGATAN 150 TAHUN KEKRISTENAN DAN PENANAMAN POHON DI PARAUSORAT
Pada 15 Maret 2011 usia kekristenan di Luat Angkola genap 150 tahun. Pada 15 Maret 1861 yang silam di Desa Parausorat, dua orang Batak menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka secara pribadi. Pembaptisan mereka dilaksanakan oleh Pdt.Gerrit van Asselt dari Badan Zending Ermelo Belanda. Kedua orang Batak itu adalah Simon Siregar dan Yakobus Tampubolon. Peristiwa bersejarah inilah yang diperingati oleh seluruh orang Kristen Batak saat ini. Tanpa peristiwa ini tidak akan ada orang Kristen Batak lainnya baik di belahan Utara Tapanuli hingga ke Simalungun.
Peristiwa ini menyemangati Panitia Perayaan 150 tahun kekristenan di Luat Angkola untuk mengadakan kegiatan pada 15 Maret 2011 yang lalu di Parausorat. Puncak kegiatan Perayaan 150 tahun ini sebenarnya pada 8-10 Juli 2011 di Parausorat. Namun rangkaian acaranya telah dimulai sejak Januari 2011. Mengapa tidak persis pada saat 15 Maret 2011 puncak acara ini? Karena ada dua kegiatan akbar yang akan dilaksanakan GKPA secara bersamaan,yakni: Perayaan 150 tahun dan Pelaksanaan Sinode AM Periode XVII GKPA. Dengan adanya kedua kegiatan ini maka Pucuk Pimpinan GKPA mengarahkan agar pelaksanaan kedua kegiatan ini dilaksanakan berdekatan waktunya agar tidak merugikan peserta sinode dan warga jemaat yang akan menghadiri kedua kegiatan ini.
Pada 15 Maret 2011, Panitia mengadakan Ibadah Peringatan 150 tahun kekristenan di Luat Agkola persis di tempat pembaptisan pertama itu dilaskanan Pdt.van Asselt dulu. Warga jemaat yang berada di GKPA Resort Hutaraja dan Sipirok berduyun-duyun menghadiri ibadah ini. Pdt.Parhimpunan Batubara,STh bertidak sebagai liturgis pada acara ibadah dan Pdt.Laorensius Pasaribu,STh (Praeses GKPA Distrik I) sebagai pengkhotbah. Dalam uraian khotbah yang dikutip dari Matius 28:19-20 ini, Praeses menegaskan bahwa tugas pemberitaan Injil yang telah dikerjakan para missionaris Belanda dan Jerman harus menjadi tanggungjawab kita bersama saat ini untuk meneruskannya kepada segala mahkluk yang ada di bumi ini. Kehadirian Injil di Bumi Angkola membawa banyak perubahan seperti dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pertukangan. Hal ini juga akan dibangkitkan kembagli dalam rangka mengenang peristiwan masuknya Injil ke tanah Batak ini. Tugas kita bukan hanya mengenang peristiwa itu tetapi juga merefleksikan peristiwa itu bagi masa depan kekristenan itu sendiri.
Usai ibadah, panitia juga melaksanakan Penanaman Sejuta Pohon di sekitar lokasi pembaptisan pertama dan di seluruh lingkungan Parausoat. Untuk kegiatan ini, panitia mengundang Bupati Tapanuli Selatan H.Syahrul Martua Pasaribu dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan Ir.H.Aldinz Rapolo Siregar untuk menanam pohon ini di Parausorat. Tujuan utama penanaman pohon ini adalah memotivasi masyarakat Tapanuli Selatan agar menjadikan daerah Tapanuli Selatan menjadi hijau demi mengatasi Global Warming (Pemanasan Global) saat ini.
Dalam kata sambutannya, Bupati Tapsel mengharapkan dengan peristiwa peringatan 150 tahun kekristenan ini, warga masyarakat Parausorat sekitarnya tetap menjunjung tinggi kerukunan umat beragama, karena daerah ini telah menjadi ikon kota kerukunan sejak dulu hingga sekarang. Masyarakat Parausorat tetap mempertahankan kerukunan umat beragama ini agar terhindar dari permasalahan antar dan inter agama di Tapsel. Bupati juga sangat menyambut baik pelaksanaan penanaman sejuta pohon di Parausorat ini. Karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang mulia demi menyelamatkan dunia dari kerusakan global. Pohon yang ditanam ini juga berfungsi ganda sebab disamping menghijaukan bumi juga pohon ini akan memberikan kontribusi langsung bagi warga masyarakat sendiri. Bupati juga berpesan agar pohon yang akan diberikan panitia jangan berbuah di samping rumah artinya, pohon itu harus segera ditanam ke ladang dan lahan pertanian masyarakat agar dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat demi meningkatkan perekonomian daerah Tapsel.
Sejalah dengan itu, Wakil Bupati Tapsel juga memberikan kata sambutannya yang mengatakan bahwa program penanaman pohon ini juga merupakan program pemerintah Tapanuli Selatan dalam rangka meningkatkan mutu pertanian di daerah Tapanuli Selatan. Wabup menjelaskan bahwa pemerintah Tapsel telah membuat pemetaan daerah tanaman unggulan seperti di daerah Parausorat dan Sipirok, tanaman unggulannya adalah pohon aren, di daerah Arse pohon kopi, dll. Karena itu, wabup memberikan sumbangan bibit pohon aren yang ditanan di daerah Parausorat ini. Sumbangan lainnya akan disalurkan pemerintah daerah jika di setiap daerah dibentuk kelompok-kelompok tani. Karena menurut beliau kebijakan pemerintah adalah memberikan sumbangan bibit hanya melalui kelompok tani yang ada di setiap daerah.
Kegiatan pelaksanaan pohon ini juga direspons dengan baik oleh masyarakat Parausorat. Hal ini terbukti dari kata sambutan yang disampaikan hatobangon ni huta dan kepling Parauosat Hamdan Harahap. Hamdan Harahap berharap dengan kegiatan ini masyarakat Parausorta semakin solit dai dalam menjalin hubungan keberagamaan. Mereka mengatakan bahwa umat Kristen di Parausorat tinggal sedikit saja, namun mereka tidak menganggap remeh kepada mereka dan bahkan mereka saling bantu membantu di kala duka dan suka.
Ketua umum Panitia Pdt.Togar Simatupang,MTh memberikan sambutannya dengan mengucapkan rasa syukur dan terimakasaih kepada seluruh panitia dan warga masyarakat Parausoat yang antusias dan tanggap akan rencana panitia mengadakan ibadah dan penanaman ponon ini. Secara khusus ketua umum mengucapkan rasa terimakasih atas kehadiran pemerintah daerah yakni Bupati dan wakil bupati Tapsel yang memberikan hati dan tenaga untuk bisa menghadiri kegiatan rangkaian perayaan 150 tahun kekristenan di luat Angkola ini. Ketum juga menjelaskan rangkaian kegiatan perayaan 150 tahun ini hingga perayaan puncak nanti pada 8-10 Juli 2011 di Parausorat. Panitia juga mengharapkan kehadiran Pemkap Tapsel untuk kegiatan puncak nantinya.
Usai rangkain ini, panitia membagikan bibit pohon kepada masyarakat Parausorat melalui kepling Parausarat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar