BLOG INI BERSIFAT TERBUKA UNTUK DIKOMENTARI DAN DIKRITISI DEMI KEMAJUAN WAWASAN BERPIKIR, DAN BERTEOLOGI MASA KINI
Sabtu, 14 Mei 2011
Sibasaon Senin, 13 Juni 2011: Mazmur 118 : 15-18
PUJILAH TUHAN ATAS KEPERKASAANNYA
HATORANGAN NI SIBASAON
MINGGU TRINITATIS
SENIN, 13 JUNI 2011
Jamita : Pamungkaan 11 : 1-9
Sibasaon : Mazmur 118 : 15-18.
S
ecara umum kitab Mazmur merupakan pujian dan ucapan syukur bagi Tuhan dari kehidupan pemazmur. Pujian dan ucapan syukur dimaksud termotivasi karena banyak hal kebaikan Tuhan yang dialami pemazmur dalam hidupnya. Pemazmur mengimani, jikalau sampai saat itu dia masih mampu berdiri tegak mengalahkan musuh-musuhnya, dan mampu lepas dari segala tantangan, penderitaan dan kemelut hidup, itu bukan karena hasil usaha dia sendiri, bukan karena kepintaran, kehebatan, kekuatan atau kecanggihan peralatan yang dia miliki. Semua itu semata-mata karena perbuatan dan keperkasaan Tuhan. Dialah menjadi penolong dan sumber kemenangan bagi hidupnya. Jika kita lihat keadaan kita sekarang , tidak jarang pengikut Tuhan yang kalah bahkan menyerah dalam tantangan hidup yang dia hadapi. Hal itu diakibatkan karena mereka dalam menghadapi persoalan dan kemelut yang membebaninya hanya mengandalkan kekuatannya, mengandalkan pikirannya, dengan kata lain mereka cenderung mengandalkan kemampuannya sendiri. Di sisi lain tidak jarang juga mereka mengandalkan kekuatan dunia.
Pemazmur dalam hidupnya benar-benar mengandalkan kekuatan Tuhan. Hidupnya dia jalani dengan satu pengharapan bahwa Tuhan tidak akan membiarkan dia kalah dengan belenggu tetapi dia akan berkemenangan, bukan karena kekuatannya sendiri tetapi dengan mengandalkan Tuhan. Dia menyadari sesungguhnya Tuhan pemeran utama dibalik kemenangan dan keberhasilannya. Pengalaman hidup pemazmur merupakan gambaran bagi kita, bahwa segala kemelut hidup yang membebani diri kita, harus kita menangkan dengan mengandalkan kekuatan Tuhan. Dia sumber kekuatan bagi setiap persoalan yang tengah kita hadapi sehingga kita mampu menghadapinya, bahkan beroleh kemenangan.
Secara khusus dalam nas ini, pemazmur memuji Tuhan dan bersyukur kepada-Nya karena Tuhan melindungi Hidupnya dan membebaskannya dari mara-bahaya. Dia memuji Tuhan karena hidupnya luput dari belenggu maut Pemazmur percaya bahwa Tuhan bekerja melalui caranya yang ajaib memberi kemenangan bagi dia. Dengan keperkasaan-Nya Dia memberikan kemenangan bagi pemazmur. Oleh Sebab itu sudah sepatutnya dia memuji Tuhan dan bersyukur bagi Dia sepanjang hari. Pujian terindah yang dia lakukan tidak hanya terbatas di dalam hidupnya tetapi dia harus mengabarkan seluruh perbuatan Tuhan dan menceritakan perbuatan-perbuatan-Nya agar semua umat mengenal dan mengimani Dia (Mzm. 118:17). Pujian dan ucapan syukur dimaksud hendaknya memotivasi kita untuk memuji Tuhan atas perbuatan dan keperkasaan-Nya dalam hidup kita.
1. Pujilah Tuhan Karena Dia pembela kita
Kehidupan di dunia ini sesungguhnya sangat menakutkan. Terlebih lagi jika dikaitkan dengan keadaan sekarang ini, peristiwa demi peristiwa kita hadapi; perampokan, pembunuhan terjadi di mana-mana, ketidakadilan merajalela, pemerasan semakin nyata-nyata, bahkan kekuatan hukum seolah-olah tidak ada. Kekuatan hukum dunia ibarat sarang laba-laba yang hanya mampu menjerat yang lemah, dengan kata lain penguasa yang kuat semakin lama semakin merajalela, bahkan semakin banyak orang mengarah kepada sikap brutal. Mereka melakukan segala sesuatu dengan bebas dan tanpa aturan lagi, mereka semakin garang dan tidak takut lagi akan pencipta-Nya. Semuanya yang terjadi memungkinkan sekali bagi kita sangat menakutkan. Melihat kenyataan hidup yang menakutkan ini, yang begitu banyak tantangan dan ancaman, tidak jarang orang yang menghadapinya bertanya, bagaimanakah aku dapat melalui hari-hari tersulit yang membentang dihadapanku ? Bagaimana caranya aku menghadapi penindasan-penindasan yang terjadi ? Dari manakah datang pertolonganku dan bagaimana aku dapat meluputkan diri dari bahaya-bahaya penindasan yang mengancam hidupku? Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti ini sedang bermain di benak kita hari ini, karena kita menghadapi perkara-perkara yang menyulitkan diri kita yaitu penindasan-penindasan dan ketidakadilan di tengah-tengah pekerjaan dan aktivitas kita.
Sebagaimana pemazmur dalam firman ini mengaku pembelaan dan keperkasaan Allah: Tangan Kanan Tuhan Melakukan keperkasaan-Nya (ay. 15), demikianlah hendaknya orang orang percaya mengimani pertolongan dan pembelaan Tuhan dalam menghadapi pergumulannya. Atas pertolongan dan pembelaan Tuhan dalam keperkasaan-Nya kita memenangkan belenggu maut. Atas pertolongan dan pembelaan Tuhan kita akan mengalahkan musuh yaitu iblis dan siasatnya. Atas pertolongan dan pembelaan Tuhan soraksorai akan terjadi dimana setiap orang benar hidup sebagai pertanda kemenangan yang kita terima.
Dengan mengimani pertolongan dan Pembelaan Tuhan tentu dalam menghadapi perkara dan persoalan hidup, tidak perlu ngotot untuk melakukan pembalasan. Tuhan tahu menjaga orang-orang yang dikasihi-Nya. Tuhan tahu membela orang-orang yang bersandar kepada-Nya. Biarkan Tuhan kita yang berurusan dengan orang yang mengusik diri kita sedangkan kita tetap bertekun dalam melakukan pekerjaan kita. Dia akan bertindak membela kita, bahkan melindungi hidup kita. Dia akan menghukum segala perbuatan jahat yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Dia akan membuat pemberontak-pemberontak tinggal di tanah gundul yaitu kesedihan dan kemelaratan. Bila kita coba-coba dengan kekuatan kita untuk membela diri, maka hasilnya bisa jadi tambah panjang dan tidak selesai-selesai. Iblis akan tertawa gembira karena ia berhasil menyeret kita ke medan pertempuran yang sia-sia karena pertempurannya bukan dengan dia tetapi dengan sesama kita. Yang harus kita lakukan adalah lebih berserah kepada Tuhan. Lebih setia kepada Tuhan. Lebih mengabdi kepada Dia, berlindung di bawah naungan sayap-Nya yang kokoh agar panah si iblis tidak dapat mengenai kita. Tuhan adalah pembela kita yang agung. Dia sumber pertolongan dan perlindungan yang kekal untuk selama-lamanya. Karenanya, hampirilah Dia setiap saat, Dia akan membela dan menolong kita dalam setiap persoalan yang kita hadapi, jika kita menyerahkan persoalan kita, niscaya kebahagiaan dan sukacita yang besar menjadi milik kita untuk selama-lamanya.
2. Pujilah Tuhan karena Dia melindungi dan meninggikan kita
Setiap orang pasti mendambakan kemenangan dalam hidupnya untuk menghadapi ancaman dan persoalan hidup. Berbagai cara dilakukan bagaimana dia supaya mampu bertahan bahkan meraih kemenangan itu sendiri, tetapi tidak semua yang memenangkannya. Firman ini mengajak kita untuk benar- benar mengimani perbuatan Tuhan. Tangan Kanan Tuhan berkuasa meninggikan kata pemazmur dalam ayat 16, ini mengingatkan kita agar dalam semua tantangan yang mengancam hidup, kita berharap kepada Tuhan dan berlindung dibawah genggaman tangan-Nya, Sehingga Dengan kekuatan tangan-Nya kita akan ditinggikan dan diberi kemenangan. Dari pengakuan pemazmur diatas kita dapat menemukan suatu hal bahwa Allah mau menjadikan diri-Nya sebagai tempat perlindungan yang menginginkan kemenangan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Melalui perlindungan tangan kanan-Nya, Dia melindungi kita sehingga kita nyaman dari ancaman dan rencana rencana si iblis. Dalam genggaman tangannya kita akan terlindung. Dia akan menaungi kita dengan tangannya dan kita ada didalam-Nya. sehingga Allah-lah yang terlihat, karena Dia ada di luar dan kita ada di dalam Dia. Namun yang seringkali terjadi adalah kita membuat diri kita merasa lebih kuat dan hebat daripada Allah sehingga setengah bagian badan kita yang seharusnya berada di dalam mencoba untuk muncul keluar atau selalu berada di luar perlindungan Allah. Kita harus belajar seperti Raja Daud, dia memiliki kerendahan hati untuk mengakui bahwa Allah adalah tempat perlindungan yang tepat. Daud juga menyadari bahwa keselamatan dirinya dari bahaya perang, sakit, musuh, malapetaka dan tulah adalah karena Allah yang melindunginya.
Ada hak yang harus kita serahkan dengan penuh kesadaran bila kita mau mengakui dan menjadikan Allah sebagai tempat perlindungan kita sehingga kita bisa “duduk” dalam lindungan-Nya, bermalam dalam naungan-Nya dan berkata “ Tuhanlah perlindungan yang kupercayai” Sikap hati yang mau tunduk kepada-Nya, percaya kepada-Nya harus dijalankan secara sadar, rela hati dan penuh penyerahan diri. Kita lihat dalam sejarah hidup Daud, bagaimana Allah melindungi nyawanya, hidupnya bahkan tahta kerajaannya karena hati Daud memang mengagumi, mempercayai dan menaruh seluruh kehidupannya ke dalam Tangan Allah sebagai perlindungannya. Bila saat ini anda merasa bingung, tidak ada pegangan dan perlindungan, datanglah kepada Allah bapa kita, Ia mau menjadi pelindung kita. Hidup di dalam Tuhan, itulah yang akan membuat hati kita tetap tenang ditengah badai dan tidak hanya ketenangan tetapi melalui tangan kanan-Nya, kita akan ditinggikan, pada saat yang tidak kita pikirkan kita diberi kemenangan . Tuhan Yesus berkata jika kita hidup di dalam Tuhan, maka Dia akan memenuhi kebutuhan kebutuhan kita yang salah satunya adalah ketenangan “ Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya ( Yoh 15 : 7). Isilah harihari kita dengan doa, merenungkan dan melakukan firman-Nya, maka hati kita akan tenang.
3. Pujilah Tuhan karena Dia yang bertindak
Tidak jarang orang dalam menanggapi persoalan hidup, Mereka hanya dapat menangisi keadaan ketika mereka menghadapi peristiwa-peristiwa dalam hidupnya, mereka menjadi prustasi dan bahkan menjadi pesimis dalam mengatasi persoalan bahkan menjalani hidup.
Mereka berpikir tidak ada gunanya karena suratan tangan. Dalam firman Tuhan ini, pemazmur mengimani bahwa Tuhan akan bertindak dalam semua pergumulan orang percaya yang selalu dalam kepasrahan dan rendah hati kepada-Nya. Dalam ayat 18 pemazmur mengaku, ”Tuhan telah Menghajar aku dengan keras tetapi tidak menyerahkan aku kepada maut”. Bagi pemazmur pengalaman pahit yang tidak dapat ditanggulangi atas dasar kekuatan sendiri merupakan hajaran Tuhan (bd. Yer. 10:24). Kepahitan dan hajaran yang dia alami, tujuannya bukan kepada maut tatapi Allah bertindak sesuai rancangan dan kehendak-Nya untuk menguatkan iman dan berharap kepada-Nya. Dia tidak akan membiarkan hidup orang yang percaya kepada-Nya dibelenggu oleh maut tetapi Dia akan bertindak dan memberikan kekuatan bahkan kehidupan bagi kita.
Semua yang di dunia ini atas kuasa Tuhan bahkan maut telah dikalahkan-Nya untuk memberikan hidup bagi orang yang percaya kepada-Nya. Kekuatan maut yang menjadi senjata iblis telah dipatahkan Tuhan. Dialah yang memperdulikan dan memahami kehidupan kita. Di dunia ini tidak semua orang yang dapat mengerti dan memahami keberadan kita. Kita tidak selalu mendapat dukungan dan pembelaan dari orang-orang yang kita harapkan dapat mendukung dan membela kita. Kita bahkan tidak selalu mendapat pertolongan dari saudara-saudara kita sendiri. Kita jangan terlalu banyak berharap bahwa kebenaran kita akan ditegakkan, karena hukum di dunia ini selalu diplintir dan diselewengkan. Pertolongan dari dunia sifatnya sementara tetapi dari Tuhan kekal sampai selamalamanya. Tuhanlah yang memunculkan kebenaran kita dan bertindak untuk memelihara hidup kita. Jika pada saat ini hidup kita diterpa berbagai persoalan hidup janganlah kita berharap kepada kekuatan dunia ini tetapi berharaplah kepada Tuhan yang mempunyai kuasa atas dunia dan maut. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar