Sabtu, 22 Oktober 2011

Jamita Minggu, 25 Desember 2011: 1 Johannes 3 : 1 - 6

widgeo.net
NATAL MEMBAWA KEDAMAIAN

 
Tanggal 25 Desember 2011

Jamita : 1 Johannes 3 : 1 -  6
Sibasaon: Mika 5 : 1 – 5

1.Pendahuluan :

Yohanes menuliskan suratnya ini ke jemaat di Efesus, dan saat itu umat Tuhan dianiaya bukan oleh pihak lain tetapi justru dianiaya dari dalam dirinya sendiri. Sebenarnya hal ini jauh sebelumnya sudah diramalkan oleh Tuhan Yesus (lih. mis. Mat 24:11) dan oleh Paulus (Kis 20:29-30), sedangkan Yohanes sendiri menyebutkan hal tsb dalam suratnya (1 Yoh 2:19,26; 4:1). Aniaya yang dimaksud dalam bentuk lain adalah masalah ‘Kemesiasan’ dan ‘inkarnasi’ Yesus diperdebatkan, khususnya datang dari ajaran Gnostik.

2. Penjelasan :

Ada beberapa hal yang mau disampaikan oleh Yohannes :
A.    Ingatlah akan hak istimewamu (ay. 1)
     



Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus memiliki status dan hak yang istimewa di hadapan Allah; mereka adalah anak-anak Allah. Dan sebagai anak-anak Allah, mereka mempunyai hak yang berbeda dari orang lain dan diperlakukan secara istimewa dibandingkan dengan orang lain yang bukan anak-anak Allah. Status sebagai anak-anak Allah bukan mereka memperoleh bukan karena usaha, kerjakeras atau kebaikan mereka, tetapi status itu merupakan anugerah/kasih karunia Allah semata (bd. Rm 8:14-17; 1 Kor 1:9; Gal 3:26-27; 4:6-7). Oleh karena kasih karunia Allah di dalam Tuhan Yesus : mereka masuk ke dalam persekutuan dan kekeluargaan dengan Allah; memiliki hubungan yang mesra dengan Allah; yang dikasihi Allah secara berbeda dari yang lainnya. Hal ini harus tetap diingat dan dilihat oleh anak-anak Allah di dalam hidupnya di dunia ini. Karena statusnya sebagai anak-anak Allah, dunia tidak mengenal mereka, dunia tidak dapat merasakan kehidupan anak-anak Allah, dunia tidak memiliki pengenalan tentang anak-anak Allah sebab mereka tidak mengenal Kristus.

B.    Hidup di dunia ini hanyalah permulaan (ay. 2) :
Anak-anak Allah yang hidup di dunia ini, hidupnya merupakan hidup permulaan. Hidup mereka akan berlanjut kemudian. Saat Yesus datang di dalam kemuliaanNya maka anak-anak Allah menjadi sama seperti Dia (bd. Kej 1:26 menjadi sama seperti Dia’) dan ini merupakan refleksi kemuliaan Allah yang sesungguhnya bagi orang-orang yang percaya; saat Kristus datang, anak-anak Allah akan melihat Dia dan mereka sama dengan Dia sebab menurut Yohanes :

1.     Yesus sudah ada sejak permulaan (1 Yoh 1:1; 2:14). Apabila sesorang diperhadap-mukakan dengan Yesus, maka ia diperhadapkan dengan kekekalan.
2.     Yesus adalah Anak Allah (1 Yoh 4:15; 5:5). Hubungan Yesus dengan Allah adalah unik dan di dalam Dia kita dapat melihat hati Allah yang senantiasa mencari dan mengampuni.

3.     Yesus adalah Kristus, Mesias (1 Yoh 2:22; 5:1). Hal ini memiliki makna sejarah bahwa kedatanganNya sebagai suatu peristiwa yang sedang berjalan ke rencana Allah, yang sedang bekerja di dalam umatNya yang terpilih, yang sedang bergarak.

4.     Yesus adalah sungguh-sungguh manusia sejati dan penuh. Menyangkal bahwa Yesus datang di dalam daging maka itu berarti bahwa kita digerakkan oleh roh anti Kristus (4:2-3).

5.     Kedatangan Yesus, inkarnasiNya, kehidupaNya, kematian dan kebangkitanNya, kenaikanNya ke surga, semuanya itu dilaksanakan untuk menanggulangi dosa manusia. Yesus adalah tanpa dosa (3:5), dan manusia di dalam esensinya berdosa, manusia dapat menyatakan bahwa Yesus tidak berdosa (1:8-10), namun Ia datang untuk menghapus dosa dari manusia berdosa (3:5). Dalam hubungan dengan dosa manusia, Yesus mempunyai 2 peran :
Ia pengantara kita di hadapan Bapa (2:1).
Ia adalah korban pendamaian untuk dosa-dosa kita (2:2; 4:10).

6.     Akibat semuanya ini, melalui Yesus Kristus, manusia yang percaya mempunyai kehidupan (4:9; 5:11-12).

7.     Ia adalah Juruselamat dunia (4:14). 
Oleh karena itu anak-anak Allah yang hidup di dalam dunia ini sedang dalam proses menuju kepada ‘gambar’ Allah.

C. Hiduplah selalu di dalam kesucian
    (ay. 3-6) :

Sebagai anak-anak Allah yang hidup di dunia ini, mereka sedang berada dalam proses untuk melihat Allah dan menjadi sama seperti Dia. Untuk itu mereka diminta untuk hidup di dalam kesucian/kekudusan dan menjauhkan diri dari dosa sebab Yesus tidak berdosa dan dosa adalah pelanggaran terhadap kehendak Bapa. Jika dosa menguasai hidup seseorang, ia tidak akan diselamatkan (bd. Rm 6). Menurut Yohanes, inilah standard hidup orang-orang yang percaya (bd. 1 Yoh 2:6). Jika orang-orang percaya jatuh ke dalam dosa, maka akuilah itu di hadapan Tuhan (1 Yoh 1:9) dan mohonlah pengampunan dari Allah (3:3).

III. Pengenaannya :

     Status orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, membuat mereka : membawa dampak yang luar biasa bagi dunia ini, khususnya dalam kaitan membuat manusia menjadi penurut/ pelaku Firman Tuhan; menjadikan dunia meneladani hidup Yesus; mengajak dunia untuk menjadikan Allah sebagai Bapa mereka; meyakinkan manusia untuk menaruh pengharapan akan kehidupan yang kekal. Dengan Perayaan Natal kali ini kita diingatkan akan kelahiran kedamaian, pengampunan dan kasih Allah yang mengutus Anak-Nya yang Tunggal sebagai Juruselamat dunia.

Penulis :
Pdt.T.S.Simatupang, M.Th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar