Sabtu, 22 Oktober 2011

Jamita Minggu, 26 Desember 2011: I Johanes 2 : 21- 28

widgeo.net
Natal adalah bersaksi Untuk  Kristus


Natal II
Tgl.26 Desember 2011
I Johanes 2 : 21- 28

Pengantar
Menemukan sesuatu yang benar dan asli bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Sebab memerlukan pengamatan dan penelitian yang cermat agar tidak tertipu akan sesuatu yang sepertinya asli dan benar namun ternyata hanya menyerupai. Secara kasat  mata memang sukar untuk menentukan sesuatu itu asli  atau sekedar imitasi. Sebab sesuatu yang tidak asli/palsu tampilannya sering  lebih lebih menarik perhatian dan terlihat  lebih menyakinkan sehingga seseorang itu mudah terpengaruh sebab sangat sulit untuk dibedakan. Demikian juga pengajaran yang berkembang pada saat surat Johanes yang pertama ini ditulis kepada Jemaat di Efesus  yang diyakini ditulis oleh Johanes murid Tuhan Yesus. Berkembang suatu ajaran yang menyesatkan orang percaya tentang Hakekat Kristus sebagai Anak Allah yang banyak diragukan dan mempengaruhi kehidupan iman orang percaya yang ada disana. Banyaknya pengajar pengajar-pengajar palsu dengan berbagai pengertian dan hikmat mereka yang tidak mengakui Tuhan Yesus sebagai Mesias/Yang diurapi  dan Juruslamat yang datang dalam rupa manusia. Tentu saja paham ini sangat mudah dipahami dan diterima  karena memang secara akal dan logika  manusia sangat tidak rasional dan berlawanan dengan hukum alam dan keadaan yang ada sehingga membuat pangajaran ini cepat berkembang.

Keterangan Nats
i.  Pemahaman yang benar  tentang hakekat dan pribadi Yesus hanya dapat dipahami dengan pengurapan oleh Roh Kudus. Roh Kudus akan menuntun orang yang percaya uintuk dapat memahami tentang karakter yang ada dalam pribadi Yesus sebagai manusia sekaligus sebagai anak Allah. Tanpa pengurapan dari Roh Allah manusia tidak akan mampu melihat dan menerima kebenaran bahwa Yesus adalah Anak Allah yaitu Firman yang telah menjadi daging namun yang tidak hidup di dalam daging. Hal ini adalah kebenaran mutlak yang telah diketahui orang percaya namun kebenaran itu dapat menjadi sebuah penyangkalan  jika Roh Allah itu tidak tetap diam dan menetap dalam hati orang percaya. ( ay 21-22 )
ii.Allah Bapa dan Anaknya adalah satu “paket” yang tidak terpisahkan dan tidak mungkin dapat dipisahkan dalam keberadaanNya. Yesus Kristus sebagai Anak Allah membawa Missi Bapanya ke tengah tengah dunia. Sehingga siapa yang menerima Kristus berarti juga memiliki Bapa dan siapa yang menyangkal  Kristus maka ia juga tidak memiliki Bapa. Kristus sebagai Anak Allah adalah gelar yang diterimaNya dari BapaNya yang di Sorga bukan dari dunia ataupun dari manusia dan gelar itu sudah ada sejak pada mulanya bahkan sebelum dunia ini diciptakan  (Band Fil 2: 9). Oleh sebab itu apa yang kita terima dari Yesus Kristus merupakan anugerah yang luar biasa yang tidak dapat diukur dengan apapun juga. Jika keselamatan itu kita terima dan diam di dalam diri serta menguasai hidup kita maka kita akan mendapat bagian dalam kerajaanNya. Kita akan diam didalam Anak dan di dalam Bapa di dalam Kerajaan yang kekal (Ngolu na manongtong) sungguh  suatu suka cita yang besar yang tidak dapat dilukiskan dan digambarkan dengan kata kata manusia.(Ay 23-25)

iii.                  Orang2 yang telah menerima dan mengakui  Kristus sebagai juruslamatnya sesungguhnya adalah orang orang yang telah menerima pengurapan/pamiahion dan dikuduskan. Ketika kita dibabtis dengan air sebagai lambang pennyucian dan pengudusan serta dengan firman untuk memateraikan kita sebagai milik Allah. Maka pengurapan dan pengudusan itu telah kita terima sebagai anak anak Allah. Namun pengurapan dan pengudusan tidak akan bermakna apa apa jika tidak dilanjutkan kehidupan yang kudus didalam praktek hidup sebagai bukti bahwa kita adalah anak anak  Allah . Merupakan suatu dusta yang  besar jika kita mengaku sebagai orang2 yang diurapi namun hidup didalam kekotoran dan kecemaran. (ay 26-27)   
iv.                  Akhirnya tinggal bersama Kristus dan menjadi sama dengan Dia menjadi tujuan dan sasaran akhir dari setiap pengharapan orang yang percaya. Tinggal bersama dengan Kristus berarti meneladaniNya di dalam setiap perkataan, pemikiran dan perbuatan kita. Tinggal bersama dengan Kristus berarti kita mempunyai kenyakinan dan keberanian untuk menyaksikanNya ke tengah tengah dunia ini sebagai satu satunya jalan keselamatan . Tinggal bersama dengan Kristus berarti kita mau diubahkannya menjadi serupa dengan Dia dan kita terbeban untuk menjadikan orang lain sama seperti Dia. Tinggal bersama dengan Kristus berarti kita dengan sungguh-sungguh menanti kedatanganNya untuk menyempurnakan keselamatan itu (ay 28)

Aplikasi
1.                   Natal merupakan suatu sukacita besar bagi dunia ini keselamatan telah datang didalam diri Yesus Kristus Anak Alllah yang telah menjadi manusia. Sudah lebih dari ribuan tahun manusia telah merayakannya dengan cara dan seleranya masing-masing. Oleh karena lama dan seringnya sehingga hampir  dapat dikatakan Natal hanya tinggal sebagai tradisi dan rutinitas belaka. Sebenarnya sejarah keselamatan itu tidak hanya  berhenti pada masa Natal saja sebab kelahiran Kristus hanya  merupakan satu episode dari  beberapa opisode lainnya yaitu Kematian, Kebangkitan dan KenaikanNya ke sorga. Natal tidak akan bermakna apa apa tanpa kematianNya di kayu salib sebagai puncak dari keselamatan itu sendiri. Oleh karenanya mari kita maknai Natal bukan dengan perayaan secara lahiriah, dengan pernak pernik dan hiasan-hiasan  Natal  yang indah. Mari kita rayakan Natal dengan satu pertanyaan “ apakah saya sudah mengenal Dia,menerima Dia dan  bersaksi untuk Dia “. Di tengah-tengah dunia yang semakin maju dan persaingan-persaingan kehidupan yang semakin berat apakah saya masih tetap bersaksi untuk Kristus. Atau ikut sibuk dan larut  didalam mengejar segala ambisi dan keinginan yang tiada kunjung habisnya ?

2.                   Sebagai orang-orang yang telah menerima pengurapan gereja (baca org Kristen) terpanggil untuk menyaksikan keselamatan itu di tengah tengah dunia ini. Semakin maju dan canggihnya perkembangan jaman saat ini sekaligus juga membawa ajaran dan doktrin yang baru yang pasti akan mepengaruhi kehidupan spiritual orang percaya. ”Aspek intelektual dan keinginan untuk memahami kehidupan ini dari pandangan logika manusia menjadi bahaya yang mengancam.   Semakin banyak orang yang pintar dan terobosan-terobosan baru dalam teknologi akan mempengaruhi tatanan hidup dan budaya masyarakat.Pola hidup yang konsumtiv – konsumerisme (tidak dapat menahan diri atas segala keinginan),Hedonisme (mencari kenikmatan hidup) dan mengangungkan pengetahuan-hikmat (Gnostisisme) akan membudaya dalam kehidupan. Yang tanpa kita sadari jika kita terlibat dan berada dalam lingkaran paham ini maka kita juga termasuk “antikristus pasif”.  Yang jika berlanjut secara terus menerus di dalam pola hidup kita bukan tidak mungkin kita akan menjadi “antikristus aktif ”. Banyak orang yang dahulu pengikut-pengikut Kristus oleh karena sesuatu hal berubah kiblat menjadi antikristus yang sangat fanatic dan militan thp kenyakinannya yang baru. Atau mungkin ada diantara kita yang mengaku masih penyebut dirinya pengikut Kristus namun dalam kesehariaannya “apatis” terhadap pengajaran Kristus dan tidak mau diubahkanNya? Mudah mudahan tidak ya…

3.                   Mari kita rayakan Natal ke II ini dengan semakin mengasihi Kristus dan bersaksi untuk Kristus agar pada saatNya kita disambut dengan senyum dalam kerajaanNya. Karena Yesus yang kita nantikan bukan lagi Yesus dalam rupa bayi mungil,kecil dan tidak dapat melakukan apa apa selain menangis. Yesus yang kita nantikan sekarang adalah Yesus yang sudah dewasa yang memegang kapak di tanganNya dan sambil tersenyum Dia berkata kepada kita “ Apakah Engkau sudah bersaksi bagiKU wahai AnakKu?”  Amin. Selamat Hari Natal
Medan Akhir Sept 2011
Pdt Darwin Butarbutar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar