Jumat, 23 Januari 2015

Jamita Minggu 22 Maret 2015: Mazmur 119 : 9 - 16

widgeo.net


PENDAHULUAN
Untuk mencapai tujuan, seseorang yang melakukan perjalanan memerlukan petunjuk arah jalan yang harus ia lalui. Tanpa petunjuk, kemungkinan ia akan kehilangan arah dan tersesat serta tidak akan sampai kepada tujuannya itu. Demikian Firman Tuhan berperan penting dalam perjalanan hidup orang percaya kepada Tuhan Yesus dalam perjalanan hidupNya. Tanpa Firman Tuhan, mereka akan tersesat dalam dunia yang membawa mereka kepada kefanaan serta tidak akan sampai kepada kekekalan hidup di dunia ini, apalagi di Rumah Bapa di Surga. (Bdk. Mzm 119:105).

Kebenaran di atas menyadarkan kita bahwa betapa sering orang yang mengaku percaya/ Kristen gagal menjadikan Firman Tuhan menjadi petunjuk hidupnya. Mungkin karena tantangan kehidupan duniawi dan arus dunia yang membawa kesesatan ini menjadikan mereka apatis, ateis bahkan hedonis. Karena itu, kita butuh tuntutan Allah untuk mengenai dan hidup dalam kebenaranNya itu dalam Firman Tuhan.

Lalu, apa yang harus kita lakukan/ kita miliki untuk boleh mengenai dan dituntun oleh Firman Tuhan kepada seluruh kebenaran yang menjadikan kita tetap kuat dan tidak mudah disesatkan oleh tantangan dunia ini? Mari kita bahas Firman Tuhan di bawah ini.

Penulis kitab Ibrani menegaskan eksistensi Kristus Yesus sebagai Imam Besar yang dipanggil/ dimuliakan oleh Allah sendiri untuk menjadi penghubung antara Allah dengan manusia, untuk memperbaiki hubungan dan menyingkirkan penghalang diantara Allah dan manusia. Beberapa persyaratan penting dikenakan kepada Yesus untuk jabatan Imam Besar ditunjukkan dalam teks ini: Pertama, Yesus tidak memilih PekerjaanNya, melainkan Allahlah yang memilih Dia bagi tugas itu. Saat Yesus dibabtis terdengar suara yang datang kepadaNya : "Anakku, Engkau telah kuperanakkan hari ini" (Bd Mzm 2:7). Kedua, Yesus telah melalui pengalaman manusia yang paling pahit sehingga dapat mengerti manusia dalam semua aspeknya, baik kekuatannya maupun kelemahannya. Tentang ini, ada beberapa gagasan besar dalam benak penulis :
*        (Ay.7) Ia ingat Yesus di Taman Getsemani dengan doa dan permohonanNya, air mata dan jeritanNya (yun. Krauge) yang ia serukan bukan oleh kehendakNya melainkan karena dipaksakan keluar dari mulutNya oleh ketegangan atau rasa sakit yang sangat nyeri. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kesengsaraan dan ketakutan manusia yang belum pernah di alamiNya.
*        (ay.8) Yesus belajar dari semua pengalamanNya karena Ia melakukannya dengan penuh rasa hormat (emathen=belajar - aph' hon aphaten=menderita).
*        (ay.9) Lewat pengalamanNya itu Yesus mencapai kesempurnaan (teleioun), artinya pengalaman derita yang dilewati Yesus sungguh tepat untuk menjadikan Dia Juruselamat Manusia.

(Ay.10) Penyelamatan yang dibawa Yesus adalah penyelamatan abadi yang membuat manusia tetap selamat. Oleh Kristus manusia selamat untuk selama-lamanya. Tak seorang pun dapat merenggut manusia dari tangan Kristus.


Keterangan
Ay.8-11 : Taurat Tuhan dipuji sebagai karunia yang memenuhi hidup orang yang memeliharanya. Penelitian Otsborn, Torn in the Old Testament,1945 dan H.J.Kraus, Freude an Gesetz,1951, menolong kita untuk mengerti makna taurat yang asli. Istilah ini datang dari suatu kata kerja yang berarti "menunjuk dengan jari" dan mula-mula berarti "petunjuk". Bila seseorang tiba pada persimpangan jalan pada jalan hidupnya dan ragu-ragu tentang keputusan manakah yang harus ia ambil, ia meminta 'thora' dari Allah melalui imam atau nabinya, dan kepadanya diberitahukan apa yang harus ia lakukan. Demikian Israel seluruhnya diangkat menjadi umat Tuhan dan diberikan petunjuk hidup yaitu thora yang juga berakar dalam perjanjian yang diikrarkan Tuhan dengan umatNya. (Bdk.ump. U1.5:l-5). Artinya, "Hukum Allah" berdasarkan "Injil Kasih Allah" yang menggariskan jalan hidup untuk beroleh kebahagiaan (bdk. U1.30:ll-14). Demikian Firman Allah itu sempurna, menyegarkan jiwa, memberikan hikmat dan menyukakan hati dalam arti lengkap, sehingga membangkitkan kembali orang-orang yang kehilangan semangat hidup (bdk.Yes 50:4); memungkinkan mereka menyambung hidupnya (Rat.l:ll,16).

Ia juga memberikan kebijaksanaan kepada orang-orang yang belum berpengalaman, yang mudah terpengaruh dan diper'kuda' orang. Dengan demikian hati mereka menjadi pusat kemauan untuk mengambil sikap yang tepat dengan penuh kesukaan, dengan mata yang bercahaya (Bdk. Mzm 13:4). Itulah juga sebabnya Allah berkata melalui nabi Yeremia : "Aku akan menaruh tauratku dalam batin mereka, dan melukiskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu" (Yer.31:31-34). Demikian Firman Allah itu adalah harta yang paling berharga, lebih mahal dari emas, lebih manis dari madu, yang harus dipelihara oleh orang percaya.


Ay.12-15 : Dalam doa permohonan ini, kita dapat menduga isi hati Pemazmur dimana ia memilih Tuhan dan beribadah kepadaNya atas kesadarannya sendiri, taurat menjadi pegangan hidup yang senantiasa mengingatkannya pada apa yang Tuhan kehendaki. Baginya, taurat itu menjadi petunjuk hidup yang aktuil. Dengan memelihara Firman itu, Ia mengalami berkat Tuhan yang dinamakannya "upah yang besar" dimana dengan tinggal bersama Tuhan, mengharapkan supaya tindakannya jangan dihukum melainkan dihargai oleh Tuhan. Pemazmur juga memohon supaya ia dilindungi dari sikap yang congkak yang dilihatnya sebagai kesalahan besar atau orang 'kurang ajar' yang dapat mempengaruhinya untuk meninggalkan Tuhan. Dan ditutup dengan permohonan yang diucapkan di atas suatu korban akan perkenanan Tuhan (bdk.Mzm 104:34; 119:108). Seperti F.Delietzsch katakan : "Doa merupakan korban batin orang percaya". Tuhan juga dipanggil 'gunung batu' dan 'penebus' yang menurut adat Yahudi, seorang kepala keluarga wajib menebus anggota keluarga atau tanah pusaka yang terpaksa dijual atau diambil orang. Demikian Allah diakui sebagai kepala keluarga. (Bdk dalam 'Doa Bapa Kami').

REFLEKSI
1.        Di tengah perubahan Tingkungan kehidupan' yang menuntut perubahan sikap, pandangan dan pola pikir manusia dalam menghadapi tantangan perubahan zaman ini, setiap kita butuh tuntunan yang memberi kekuatan dan hikmat mengatasi tantangan perubahan zaman ini. Puji Tuhan, Passion IV (Judika) bagi kita yang percaya pada Yesus, diberitakan 'keadilan Tuhan' (Judika) melalui Firman Tuhan yang senantiasa menuntun kita kepada keselamatan yang abadi itu. Percayalah akan kebenaran Firman Allah yang sempurna, menyegarkan jiwa, memberikan hikmat, menyukakan hati dan membuat mata bercahaya itu\ (Bdk. Mzm 119:105).
2.        Kekuatan Keyakinan akan Firman Tuhan yang menyelamatkan itu menjadi Modal utama dalam mengatasi tantangan kehidupan ini. Saat kita 'bingung' akan apa yang harus kita lakukan dalam situasi hidup yang sulit, dilematis, dst... Dengan merenungkan Firman Tuhan kita akan beroleh hikmat tentang apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan sehingga kita beroleh keselamatan kekal, demikian Firman Tuhan harus dipelihara sebagai harta yang paling berharga dalam hidup ini. Dengan melakukan Firman Tuhan, orang percaya akan mengalami berkat yang istimewa dimana "keadilan Tuhan" yang memberkati hidupnya sekalipun ditengah arus tantangan hidup yang besar. "Seperti Pohon yang ditanam ditepi aliran air, menghasilkan buahnya pada musimnya dan tidak layu daunnya, apa yang ia perbuat berhasil. Tapi bagi orang fasik, mereka seperti sekam yang ditiupkan angin... Sebab Tuhan mengenai jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan" (Bdk Mzm 1:1-6)
3.        Dengan mengenai, percaya dan mempercayakan diri kepada tuntunan Firman Tuhan dalam mengarungi kehidupan ini, kita akan senantiasa bersukacita menantikan Firman Tuhan. (Thema). Terlebih kepada tuntunan Firman Tuhan yang Hidup, yaitu Tuhan Yesus sang Imam Besar kita itu. (bdk. Ibrani 5:5- 10).
4.        Karena itu, sebagaimana Pemazmur mohonkan kepada Tuhan dalam doanya, setiap kita juga wajib memohon dengan kerendahan hati agar Tuhan membebaskan kita dari kesalahan yang tidak disadari/ sengaja dan melindungi kita dari orang yang kurang ajar yang membawa kita jauh dari Firman Tuhan. Amin

PENUTUP
Pastikan hidupmu dituntun oleh Firman Tuhan untuk memuliakan Kristus dalam segala jalan hidupmu. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar