Jumat, 21 November 2008

Bahan PA Lansia

IMAN YANG MENGALAHKAN DUNIA (1Yohanes 5:1-5)

Orang-orang yang paling bahagia di planet ini bukanlah orang yang tidak punya masalah. Orang-orang yang paling bahagia di planet ini adalah mereka yang telah belajar untuk menghargai kemungkinan pertumbuhan yang bisa dibawa oleh masalah yang ada. 1 Yoh. 5:4 mengatakan, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita”.

Kata “mengalahkan” dalam bahasa aslinya nika (nika) berarti “pemecah masalah” (a problem solver). Jadi menurut ayat ini, setiap kita yang lahir dari Allah adalah seorang pemecah masalah! Apakah kita pemecah masalah? Ya! Dunia sedang menunggu kita! Agar kita bisa mengalahkan dunia ini maka kita harus beriman percaya dan mengasihi Allah.

Iman tidak dapat dianggap remeh, sebab iman adalah keyakinan, ketergantungan dan kerelaan untuk sungguh-sungguh percaya bahwa Allah yang kita sembah memiliki kuasa yang tiada batasnya dan kasih yang tidak terhingga dalamnya. Berarti iman adalah kunci untuk menghadirkan mujizat dan berkat-berkat Allah yang dahsyat dalam kehidupan kita. Dengan demikian Iman kita dapat mengalahkan setiap tantangan dan mengalahkan semua tawaran, bujuk rayu dan godaan-godaan dunia yang menyesatkan.

Kriteria iman yang mengalahkan dunia ini adalah:

1. Iman yang menyadari bahwa Allah yang bertanggung jawab dalam kehidupan kita. Abraham tidak mengetahui situasi, kondisi dan seluk-beluk tanah yang dijanjikan oleh Allah tetapi Abraham tetap taat kepada Allah karena Abraham menyadari bahwa Allah pasti bertanggung jawab atas kehidupannya dan seluruh keluarganya. Jikalau demikian, Allah pasti bertanggung jawab juga atas seluruh kehidupan kita sehingga kita harus terus beriman dan taat kepada Allah.

2. Iman yang menyadari akan kesetiaan Allah. Jikalau kita menemukan suami atau istri kita tidak setia atau siapapun yang kita kasihi atau seseorang yang selama ini dekat dengan kita dan ternyata tidak setia. Kita harus tetap ingat bahwa Allah tetap setia, Allah sangat setia dan Allah tidak pernah meninggalkan kita sampai kapanpun juga.

3. Iman bukanlah keragu-raguan. Firman Tuhan berkata, ”Jangan kuatir akan apapun juga, akan apa yang kamu makan, minum dan pakai” sebab burung di udara Tuhan pelihara dan bunga bakung Tuhan hiasi apalagi kita manusia yang berharga di mata Allah. Untuk itu kita beriman, kita percaya dan kita mengandalkan Tuhan diatas segala-galanya.

4. Iman dengan pemberian yang terbaik. Abraham mempersembahkan Ishak untuk dikurbankan (Ibr 11:17-19) meyakinkan kita bahwa ini adalah pemberian yang terbaik yang Abraham lakukan. Abraham tidak takut dan tidak segan-segan untuk mempersembahkan anaknya sekalipun Ishak adalah anak perjanjian dan Abraham dapatkan di masa tuanya. Artinya di masa tua kita ini marilah kita memberikan yang terbaik yang ada pada kita kepada Tuhan.

5. Iman yang disertai dengan perbuatan. Perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun lamanya melangkah mendekati Yesus dan berkata, ”asal kujamah saja jubah-Nya, aku pasti sembuh”. Perwira di Kapernaum berkata, ”…katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu pasti sembuh”. Iman kita harus disertai dengan perbuatan yakni terus melangkah, terus maju dan terus memuliakan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari.

6. Iman yang mengetahui janji Allah yang indah. Janji Allah bukanlah omong kosong dan janji Allah juga tidak pernah terlambat sehingga kita yang beriman puas dan selalu bersukacita. Janji-Nya adalah yang terbaik sehingga orang yang beriman selalu menanti-nantikan dengan ketekunan.

7. Iman yang berkaitan erat dengan kedewasaan rohani. Orang yang beriman adalah orang yang dewasa rohaninya sehingga tidak akan pernah menuntut, tidak pernah mengeluh dan tidak ragu sedikitpun kepada Allah.

Jika kita telah berpegang pada iman yang teguh kepada Yesus maka kita pasti bisa mengalahkan dunia ini. Oleh karena itu harus kita yakini bahwa iman bagaikan kunci untuk kemenangan kita mengatasi segala masalah kita di dunia ini. Persoalannya sekarang adalah iman manakah yang mampu mengalahkan dunia ini? Iman yang mampu mengalahkan dunia ini adalah iman yang menyelamatkan. Apa itu iman yang menyelamatkan?

Iman yang menyelamatkan bukanlah:

1. Hidup Lompatan Dalam Gelap, artinya kita percaya tanpa tahu apa dan siapa yang kita percaya

2. Iman berdasarkan akal saja: yaitu tahu dan setuju pada fakta sejarah tentang Yesus, tapi secara pribadi tidak pernah mengandalkan Yesus untuk memperoleh hidup kekal

3. Iman sementara, yaitu mengandalkan Yesus untuk hal-hal yang sementara seperti : keuangan, keluarga, kesehatan atau kebutuhan jasmani. Semuanya itu memang baik dan harus dipercayakan pada Yesus. Tapi ironisnya untuk memperoleh hidup kekal justru tidak mengandalkan Dia tapi mengandalkan usaha, kekuatan dan kebaikan kita sendiri

Semua Iman yang demikian TIDAK MENYELAMATKAN

Iman yang menyelamatkan adalah mengenal dan mengandalkan Yesus saja sebagai Juru Selamat untuk memperoleh hidup kekal. Mari kita dengarkan sebuah ilustrasi untuk memahami iman yang menyelamatkan ini. Ada seorang pria bernama Blondin yang bisa berjalan di atas kabel melintasi air terjun Niagara. Setelah beberapa lama, atraksi ini sudah tidak menarik lagi sehingga blondin menghidupkannya kembali dengan berjalan melintasi kabel sambil mendorong sebuah kereta dorong bermuatan pasir. ketika dia berhasil sampai di seberang, para penonton bersorak-sorai. Manajernya berseru kepada penonton," Apakah saudara sekalian percaya dia dapat melintasi kabel ini kembali ke seberang dengan mendorong seorang di dalam kereta?" Penonton serentak berkata "Ya percaya!" "Baiklah", kata sang manajer "Siapa yang bersedia naik ke dalam kereta itu?" Tidak Ada yang bersedia. Akhirnya seorang anak kecil naik ke atas kereta dorong dan membiarkan dirinya didorong oleh Blondin menyebrangi Niagara dengan Selamat. Semua orang percaya Blondin bisa mendorong seseorang dengan selamat sampai keseberang tetapi hanya satu seorang yang besedia mempercayakan diri sepenuhnya kepadanya.

Jadi iman yang menyelamatkan bukan hanya sekedar mempercayai KIRSTUS di mulut atau menyetujuinya secara akal saja, tetapi menyerahkan diri kita sepenuhnya dipegang oleh-Nya menuju hidup kekal atau Surga.

Iman kita mengalahkan dunia ini karena kita beriman kepada Yesus yang empunya langit bumi dan segala isinya. Iman kita tidak akan pernah gagal karena kita beriman kepada Yesus yang tidak pernah berubah, dahulu, sekarang dan selamanya.

Ramli SN Harahap fidei/gladys 14112008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar