”NYANYIAN KEMENANGAN”
( Wahyu 12 : 10 – 12 )
1. Sampai sekarang, masih banyak orang Kisten mempercayai bahwa kitab yang paling membingungkan dalam Alkitab adalah Kitab Wahyu. Mengapa? Karena
2.
3. Untuk memudahkan kita memahami pasal 12 ini, ada baiknya kita memahami “alur cerita”nya. Pada ay.1, dikatakan tentang: “Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya”. Kata berselubungkan menggambarkan kemuliaan, kebenaran orang yang percaya (bd.7:9; 19:8,13). Seorang perempuan berselubungkan matahari mengisyaratkan jemaat dan anggota jemaat yang memancarkan kemuliaan Yesus (bd.1:16). Pada ay.2 digambarkan keluhan dan penderitaan mau melahirkan yang bermaksud agar jemaat dan warga jemaat tabah dalam menghadapi segala penderitaan. Kata seekor naga merah padam yang besar, menggambarkan perbuatan yang kejam dan jahat dari Iblis yang hendak menerkam musuhnya (bd. Mzm.74:13,14; 89:9; Yes.27:1; Yoh.8:44). Naga besar ini hendak memakan anak perempuan itu dan bahkan perempuan itu sendiri. Hal ini menggambarkan bahwa Iblis hendak menghancurkan seluruh jemaat dan warga jemaatnya. Namun rencana itu semua digagalkan oleh malaikat Tuhan Mikhael.
4. Melalui teks Wahyu 12:10-12 ini, merupakan nasihat dan pelajaran yang cukup berharga bagi kehidupan jemaat dan warga jemaat masa kini asa tetap setia hidup dalam ketabahan yang tahan uji – menahan segala sesuatunya hingga akhirnya (Yak.1:12; 1Kor.15:58) dan di dalam iman yang murni yang berpengharapan yang hidup di dalam setiap perjalanan hidup jemaat dan warga jemaatnya. Kemenangan Kristus telah nyata. Itulah sebabnya pesan ayat 10 sungguh berarti bagi kita, "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,…” Setelah Kristus dimuliakan dan diurapi maka Iblispun dijatuhkan ke bumi. Mengapa Iblis dijatuhkan? karena Iblis selalu mendakwa orang-orang percaya, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Iblis mendakwa orang percaya di hadapan Allah hanya untuk keuuntungan pribadi (bd.Ayb 1:6-11; Za.3:1). Kendati pun Iblis begitu gencar mencari-cari kesalahan-kesalahan orang percaya itu agar kena hukuman Allah, tetapi orang percaya itu tetap dipihak yang menang. Karena mereka mengalahkan Iblis dengan darah Anak Domba (ay.11). Orang yang percaya yang setia di bumi mengalahkan Iblis dengan jalan dibebaskan dari kuasanya oleh darah Anak Domba, dengan membulatkan tekad untuk membela Kristus dan dengan menunjukkan kerelaan untuk melayani Kristus tanpa pamrih. Dalam perjuangan seperti itulah yang mengakibatkan banyak orang yang percaya mengalami penderitaan hingga akhir hidupnya. Mereka terus berperang melawan kegeraman Iblis yang siap siaga menerkam orang percaya ketika mereka lengah. Iblis menyadari bahwa ia akan dibinasakan dalam waktu sangat singkat. Waktu yang sangat singkat menunjuk kepada masa kesengsaraan. Geramnya yang dahsyat, mengakibatkan penderitaan bagi orang kudus di mana-mana (ay.12).
5. Teks ini sangat relevan ketika kita menghadapi masa-masa sulit dalam hidup kita. Karena dengan memahami dan menyadari keberadaan musuh-musuh kita maka kita akan benar-benar siap di setiap waktu untuk bertarung dan berperang dengannya. Hanya orang yang yang setia kepada iman yang benar kepada Yesuslah yang memperoleh kemenangan dalam pertarungan hidup di dunia ini. Setiap hari kita akan berjumpa dengan banyak pendakwa-pendakwa di bumi ini. Sifat pendakwa-pendakwa ini bisa saja menyusupi kehidupan kita secara pribadi ataupun kelompok dan bahkan gereja. Pendakwa-pendakwa ini selalu berusaha mencari kesalahan-kesalahan orang lain agar mereka dijatuhkan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.
1. BEAM No. 19:1-2
2. BEAM No. 233:1-2
Ramli SN Harahap
Fidei’07
· Harus kita bedakan apokaliptisme dengan eskatologi. Untuk memahami hal ini perlu harus diketahui lebih dulu apa itu eskatologi dan apokaliptisisme? Eskatologi berasal dari kata eskhaton yang artinya ‘akhir’ (end). Dalam pengertian umum eskatologi dipahami sebagai akhir dunia ini. Bagi orang Kristen dan Yahudi eskatologi dipahami sebagai puncak bukan penghentian: akhir dari ceritanya adalah pemenuhan rencana Allah bagi manusia. Apokaliptisme adalah satu jenis dari eskatologi. Sehingga seluruh apokaliptisme adalah eskatologi, tetapi setiap eskatologi bukanlah apokaliptik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar