Jumat, 21 November 2008

Bahan Sermon Parhobas

”KEMULIAAN TUHAN DIBERITAKAN TAK HENTINYA” (Mazmur 19 :1 -7)

1. Mazmur ini merupakan mazmur pujian. Pemazmur memuji Allah karena keindahan ciptaan Tuhan. Pemazmur merasa kagum melihat bahwa siang dan malamberganti terus: ia mengetahui bahwa alam yang teratur itu menceritakan kemuliaan Khalik (ay.2-5a). Meskipun pemazmur menyanyikan keperkasaan matahari sebagai kuasa ilahi, namun matahari baginya hanyalah sebuah benda langit yang menerangi dan memanasi bumi sesuai dengan ketetapan PenciptaNya, sehingga ia pun memuliakan Tuhan (ay.5b-7). Di antara segala syair yang memuji Allah karena alam ciptaanNya, mazmur ini boleh dikatakan paling baik, padat dan kuat. Bahkan mazmur ini menjadi sumber bagi banyak penyair Kristen menimba inspirasinya, misalnya Fransiskus dari Asisi (bd. Syair KJ No.60).

2. LANGIT MENCERITAKAN KEMULIAAN ALLAH. Pandangan Yahudi-Kristen ialah bahwa alam fisik ini memberitakan kemuliaan Allah dan kuasaNya yang mencipta (bd. 148:3-5; Rm.1:18-20). Sebaliknya banyak orang tidak percaya menganggap bahwa ciptaan itu sendiri menjadi suatu wujud ilahi (lih.Ul.4:19 …supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya…; 2Raja 23:5), dengan kekuatan yang menguasai nasib manusia (lih.Yes.47:13); yang lain percaya bahwa alam ini terjadi secara kebetulan. Orang percaya sejati menolak semua pandangan tersebut, dan harus menerima penyataan alkitabiah mengenai semesta alam bahwa Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, sehingga terdorong untuk memuji PenciptaNya (89:6-9).

3. KEMULIAAN TUHAN DIBERITAKAN TAK HENTINYA. Hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam (ay.3). Pemazmur mau mengatakan bahwa kemuliaan Tuhan itu terus diberitakan sepanjang hari dan malam tiada hentinya. Memang harus kita sadari bahwa jika kita mau jujur, pertolongan Tuhan yang telah kita terima setiap hari tidak bisa kita tuturkan satu persatu baik melalui kata-kata kita maupun tindakan kita. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa seluruh alam ciptaan Tuhan ini tak pernah sedetikpun berhenti memuji Dia. Jika hari ini kita memuji Dia maka hari esok juga kita harus memuji Dia. Mengapa setiap hari kita harus memujia Dia? Karena pertolongan Tuhan yang kita terima setiap hari juga selalu baru.

4. MEMUJI TUHAN DENGAN GEMA. Pertanyaan kita muncul bagaimanakah caranya hari dan malam meneruskan kemuliaan Tuhan itu? Jawabnya adalah dengan gema, tidak ada berita dan tidak ada kata (ay.4). Memberitakan kemuliaan Tuhan dengan gema memiliki kekuatan sungguh luar biasa. Melalui gema kemuliaan Allah terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi (ay.5). Apa maksudnya ini? Maksudnya adalah bahwa pemberitaan kemuliaan Tuhan itu diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya. Kebaikan Allah itu kita gemakan kepada anak-cucu kita. Kebenaran Allah itu kita sampaikan kepada pemimpin-pemimpin muda. Kesalehan kita bisa bergema kepada orang lain. Artinya dengan kesalehan yang kita perbuat dan lakukan menjadikan sekeliling kita menjadi saleh. Ada imbasnya (gemanya) bagi orang yang berada dengan kita. Karenanya harus ada yang menggema agar ada gemanya. Tuhan bergema dengan ciptaanNya maka hari dan malam meneruskannya ke ujung bumi. Kita bergema (melalui kasih, perbuatan, perkataan, dll) maka orang lain yang menggemakannya kepada dunia sekitar kita. Karena itu gemakanlah kebaikan Tuhan agar keluar gema kebaikan Tuhan bagi sekitar kita, sehingga mereka mau memuji Tuhan. Memuji Tuhan dengan gema berarti yang diandalkan bukanlah kata-kata melainkan perbuatan nyata. Sejalan dengan itu maka kita harus menunjukkan kepada dunia nyata kita perbuatan dan kasih Allah tanpa kata. Menyatakan kemuliaan Tuhan tanpa kata berarti kita dituntun menjadi pelaku Firman Tuhan, melalui karya-karya nyata kita dalam keluarga, gereja dan masyarakat. Semoga!!!

Ramli SN Harahap fidei’07 14/06/07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar