Selasa, 09 November 2010

Bacaan Minggu, 21 Nopember 2010: Yehezkiel 39:1-7

widgeo.net
Minggu Akhir Tahun Gerejawi, 21 November  2010                                                                                                                                


KEDAULATAN TUHAN
 Yehezkiel 39:1-7



I.        PENDAHULUAN


Berdasarkan fasal 1:1,  Yehezkiel telah berada dalam pembuangan ketika ia  diangkat Tuhan menjadi nabi.  Hasil penelitian menyingkapkan bahwa Yehezkiel diangkut pada pembuangan pertama tahun 597 sM.   Dan hancur totalnya Yerusalem dan pembuangan massal umat Yehuda terjadi sepuluh tahun kemudian.  Legitimasi profetis atas dirinya itu di mulai
Tuhan dengan memberikan penglihatan atasnya.   Dari ayat pembuka kitab ini pula dinyatakan bahwa Yehezkiel dipanggil
menjadi nabi pada umur tiga puluh tahun.  Dan sekurang-kurangnya ia bernubuat selama 23 tahun. Kehancuran bangsa Yehuda tergema dalam setiap nubuatan Nabi Yehezkiel.  Entah musabab kehancuran itu,  atau  kekacauan bangsa-bangsa,  hari pembalasan bagi bangsa-bangsa penindas, serta pemulihan keselamatan Israel (Yehuda).    Pasal 39 kitab ini merupakan nubuatan dan apokalipse tentang perang besar di masa depan di mana kemenangan berada di tangan Israel. Tetapi nas ini juga sekaligus mengandung makna alegoris tertentu tentang pertikaian abadi antara pasukan kebaikan melawan gerombolan kefasikan.  Perang itu yang diakhiri dengan kemenangan bangsa Tuhan serta merupakan penghiburan penyeimbang atas kekalahan yang berlarut-larut selama ini. Karena nats ini merupakan penyingkapan masa depan, berarti essensinya adalah pemulihan kembali kekalahan perang selama ini dan pemenuhan yang menghiburkan  hati orang yang sedang tertindas.  Perwujudannya berada di masa depan yang bisa saja segera terjadi atau bisa juga akan terpenuhi jauh di jaman akhir.   Itulah pokok penting ulasan kita kali ini.



II.   Isi/ Keterangan Ayat


Bernubuatlah melawan Gog... (ayat 1).  G..R. Beasly dan Murray  mendeskripsikan secara rinci tentang Gog dan Magog ini (Tafsiran Masa kini-2: hal 538).  Gog adalah nama tempat orang bar-bar.  Magog sendiri adalah nama rajanya.  Gog dan Magog secara lambang mewakili bangsa-bangsa fasik di seluruh dunia.  Mesekh dan Tubal selalu digabungkan pula dengan Gog ini, baik dalam penyebutan dalam kitab suci maupun tulisan sekuler jaman itu (bnd. Kej. 10:2).  Mesekh dan tubal terletak di sebelah timur Asia kecil dan biasanya disamakan dengan Frigia dan Kapadokia.  Apapun nama kota yang disebut ini, intinya adalah bahwa mereka adalah bangsa fasik yang melawan kekudusan Tuhan. Perang bangsa fasik melawan bangsa Tuhan ini digambarkan secara besar-besaran (bnd. ayat 12).  Bahkan akhir dari kekalahan bangsa Gog ini dilukiskan demikian dahsyat hingga diperlukan waktu tujuh tahun  untuk membakar perlengkapan perang Magog dan diperlukan waktu tujuh bulan untuk  mengubur penyerbu-penyerbu itu (bnd. ayat 9, 12).
Pengepungan musuh yang gagal (ayat 2-4).  Ayat ini sebagai cerminan
akan balasan atas pengepungan yang menghancurkan Yerusalem saat
itu.   Bangsa Tuhan sama sekali tak berdaya kala itu, karena Tuhan memang menghendakinya demikian. Tapi kemudian, nubuat penghiburan ini membalikkan fakta di mana pengepungan yang lebih dahsyat dan tidak berimbang atas Israel di waktu  mendatang tidak akan berhasil karena Tuhan melumpuhkannya. Kegagahan bangsa fasik ini akan segera berakhir karena  tangan Tuhan sendiri telah terancung atasnya. Api Yang menghanguskan (ayat 6). Sebuah serangan super dahsyat untuk melumpuhkan musuh yang kuat.  Melambangkan bahwa semata-mata peperangan itu bukan dimainkan oleh manusia tetapi oleh Allah sendiri.  Memang jauh sebelumnya Tuhan telah berjanji akan berperang bagi umatnya kalau umat itu setia (Kel. 14 : 14).   
Di kemudian hari di Perjanjian Baru, secara lebih dramatisir Rasul Yohanes, Penulis kitab Wahyu menuliskannya demikian: Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis yang menyesatkan itu pun dibuang... (Why. 20 : 8-10). Kefasikan dan keganasan Gog dan Magog lumpuh oleh kuasa Tuhan.  Kemenangan Israel diraih secara sempurna dan gilang gemilang  dan masa pemerintahan Tuhan yang sungguh-sungguh berdaulat sedang di mulai.
Dari paparan di atas  terasa bahwa Nubuat itu dapat menjangkau tiga bentuk waktu.  Waktu di mana Yehezkiel bernubuat di mana mereka yang terbuang dihiburkan dalam penderitaan mereka. Waktu  sekarang ini di mana kita umat Tuhan sedang bergumul pula melawan kefasikan dan penganiayaan serta pengepungan oleh musuh-musuh iman kita. Akhirnya waktu di akhir jaman di mana perang itu berlangsung dahsyat yang dimenangkan mutlak oleh Tuhan Yesus sendiri.  Konteks dekat sendiri terpenuhi setelah Bangsa Yehuda kembali dari pembuangan tahun 538 sM. Nubuatan itu terjadi.
Konteks sekarang di mana kita masih berada dalam ketegangan melawan pengaruh Iblis dan pasukannya namun telah dijanjikan kemenangan bagi orang yang mengandalkan Kuasa Yesus. Dan Konteks  akhir jaman yang
masih kita nantikan sebagai kemenangan sempurna bersama Yesus Kristus.


III.    Kesimpulan


Bagaimanapun jenis dan alur dari kisah nubuatan ini, intinya adalah bahwa kekuatan  besar pasukan kefasikan dan keganasan fasukan Iblis sipenyesat akan berakhir di tangan  Penguasa Sorga yang akan meluluh lantakkan kefasikan dan para pengikut-pengikutnya. Dan Kedaulatan Tuhan secara sempurna akhirnya akan tewujud dan damai sejahtera menjadi bagian orang-orang yang setia
mengikut Dia
. Dan Semua kemenangan yang akan segera terjadi itu akan
menguatkan orang yang sedang tertindas,   meneguhkan orang-orang yang bimbang dan menghiburkan orang-orang yang
sedih.  Karena Tuhan Yesus sendiri akan menghibur dan menghapus air mata mereka dan menghapuskan segala peperangan, perkabungan dan isak tangis. Dan Ia akan menghapus segala air
mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi
perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama
itu telah berlalu."
(Why.  21:4).
Berangkat dari kemenangan itu pulalah umat Tuhan di harapkan bertahan dalam kesetiaan, membereritakan perbuatan-Nya yang ajaib dan  menolong orang mengenal kebaikan Allah, karena untuk itulah orang percaya dipanggil di dalam Tuhan Yesus Kristus.   Amen.




Pdt. Mangara Sinamo
,S.Th.
Pendeta GKPPD Resort Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar