Kamis, 11 November 2010

MEMIMPIN SEPERTI YESUS (Suatu Refleksi Tentang Kepemimpinan)

widgeo.net
MEMIMPIN SEPERTI YESUS
(Suatu Refleksi Tentang Kepemimpinan)
Pdt.P.H.Harahap,S.Th*



Memimpin Seperti Yesus? Apakah mungkin? Tentu saja mungkin! Bukankah ketika kita berpikir dan berbicara tentang “Kepemimpinan” dan “Memimpin” dalam perspektif Kristen, seharusnya kita berbicara dan berpikir tentang tokoh anutan kita – figur dan model utama kita dalam melaksanakan aktifitas hidup dan pelayanan memimpin?  Berangkat dari konteks percakapan kali ini yaitu “Memimpin Seperti Yesus”, maka nats kunci utama sebagai landasan percakapan kita diangkat dari Injil yang ditulis oleh rasul Yohanes, yang berbunyi sebagai berikut:
Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu,  supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”  (Yohanes 13:13 – 15)

•         Latar Peristiwa nyata yang ditulis oleh rasul Yohanes ini, terjadi sebelum hari raya Paskah orang Yahudi dilaksanakan di kota Yerusalem.
Tuhan Yesus sebagai Pemimpin agung, sekaligus adalah Guru atau Rabbi bagi murid-muridNya dan Tuhan, sebelum perpisahanNya dengan para pengikutNya.Belakang Peristiwa
Yesus ingin mengajarkan tentang:
–        bagaimana seorang pemimpin menjalankan kepemimpinannya dengan baik dan benar;
–        bagaimana seharusnya pemimpin melaksanakan kepemimpinannya sehingga ia layak disebut pemimpin yang efektif, dan dikagumi oleh pengikutnya;
–        bagaimana sikap yang benar dalam membangun hubungan dengan orang lain;
bagaimana bertindak benar dalam menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya sebagai “Pemimpin yang Melayani”.

FALSAFAH DASAR

Kehidupan Pemimpin yang “Melayani Seperti Yesus”
•         Perhatikan ungkapan-ungkapan yang dipakai dalam ayat 1b – 12 berikut, yang menggambarkan tentang ”kehidupan Pemimpin yang melayani seperti Yesus” dalam arti yang sebenarnya, seperti yang diajarkan Tuhan Yesus secara langsung kepada murid-muridNya sebagai berikut,

Pertama,Bahwa FONDASI HIDUP Pemimpin  yang “Melayani Seperti Yesus” ialah KASIH
•         Perhatikan ayat 1-b berikut ini: ”...sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-muridNya demikianlah sekarang Yesus mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.”

Yesus sungguh-sungguh ”mengasihi” murid-muridNya. Walaupun Ia tahu bahwa Yudas Iskariot segera mengkhianatinya (ayat 2).  Yesus tidak pernah mengurangi kasihNya kepada semua muridNya, termasuk Yudas Iskariot.   Mengasihi murid-muridNya tidak untuk “sesaat”, tetapi diwujud-nyatakan dengan cara “senantiasa”, “sekarang atau setiap waktu”, dan “selamanya atau sampai pada kesudahannya”.
•         Pemimpin yang Melayani seperti Yesus, selalu berpikir dan bertindak ”mengasihi”, dan hendaknya membangun komitmen serta statemen KASIH seperti Yesus, bagi dan terhadap semua pengikutnya.

Hanya oleh kasih dan dengan cara mengasihi seperti yang Tuhan Yesus berikan kepada murid-muridNya, seorang Pemimpin dapat memulai pekerjaan pelayanannya sebagai pemimpin dengan benar, penuh dinamika dan membawa dampak yang besar bagi pertumbuhan iman dan perubahan yang pasti dalam karakter para pengikutnya.

Kedua, Bahwa PRINSIP HIDUP Pemimpin yang “Melayani Seperti Yesus” ialah MELAYANI.
•         Perhatikan ayat 4,5 berikut ini: ”... Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya.  Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-muridNya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggangNya itu.”

Perhatikan dengan saksama ungkapan-ungkapan yang bermakna ”melayani” dalam ayat 4 dan 5 di atas, yang menggambarkan aktifitas dalam ”kepemimpinan yang melayani” yang sangat nyata dalam hidup Tuhan Yesus yaitu:
•          Lalu bangunlah Yesusmenanggalkan jubahNya– gambaran dari kesediaan tanpa pamrih, inisiatif sendiri untuk melakukan sesuatu dan rela menanggalkan kemuliaan, kebesaran dan nilai diri (gengsi diri), demi pelayanan kepada orang lain.
•         Ia mengambil sehelai kain lenan– gambaran dari sikap cekatan dan kreatif.
•         Ia ”mengikatkannya pada pinggangNya” – gambaran dari kesediaan bekerja, atau tanda ’siap bekerja’ dan ’siap melayani’.
•         Ia ”menuangkan air ke dalam sebuah basi” – gambaran dari rasa tanggung jawab yang tinggi.
•         Ia ”mulai membasuh kaki murid-muridNya” – lalu ”menyekanya dengan kain” yang terikat pada pinggangNya– gambaran dari pengabdian dan pengorbanan yang tinggi terhadap pekerjaan yang dilakukanNya.


PERBANDINGAN
Perspektif Pemimpin yang Melayani Seperti Yesus dengan Ilmu Manajemen dan Kepemimpinan
Dalam Organisasi

Seorang Pemimpin yang efektif, wajib memiliki keterampilan-keterampilan khusus yang membedakannya dari para pengikutnya.  Keterampilan khusus dimaksud harus mencakup tiga bidang besar yaitu:

Keterampilan Teknis (Technical Skill )
keterampilan menggunakan pengetahuan, metode, teknis dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tertentu yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan dan latihan-latihan

Keterampilan Sosial (Social or Human Skill )
•         keterampilan bekerja dengan dan melalui orang lain, yang mencakup pemahaman tentang motivasi dan penerapan kepemimpinan yang efektif;

Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill )
•         keterampilan untuk memahami kompleksitas organisasi dan penyesuaian bidang gerak unit kerja masing-masing ke dalam bidang operasi organisasi secara menyeluruh.
•         Ketiga bidang keterampilan tersebut sangat penting bagi seorang pemimpin.  Tetapi keterampilan yang sangat diperlukan dari ketiganya ialah ”Social or Human Skill” – bagaimana membangun hubungan yang benar, penuh kasih dengan orang-orang lain.   Bagaimana membangun ”jembatan sosial” dengan sesama, dan dengan orang-orang kita pimpin.

Membangun hubungan ”kasih” dan prinsip ”melayani”, memainkan peran yang paling utama dalam Kepemimpinan seorang Pemimpin yang Melayani Seperti Yesus, betapapun hebatnya keterampilan teknis dan konseptual yang dimiliki oleh seseorang.


MAKNA GURU dan TUHAN dengan Pemimpin yang Melayani Seperti Yesus
•         Bandingkan dengan pengajaran Tuhan Yesus tentang Pemimpin yang Melayani, yang secara mutlak ada dalam diriNya, yang tergambar dalam ungkapan ”Guru” dan ”Tuhan”.  Tetapi tidak diperhitungkanNya sebagai alasan menolak atau enggan untuk melayani orang lain, yaitu:
•         Sebagai Guru atau Rabbi – Yesus adalah seorang Pendidik Agung, Pengayom, Pengajar, Pembimbing Ulung, dan sekaligus Pemimpin Kompeten;
•         Sebagai Tuhan – Yesus adalah Penguasa alam semesta, Pencipta langit dan bumi, Pemilik tunggal hidup umat manusia, dan sekaligus Pemimpin Kompeten;
•         Sebagai Guru, Yesus adalah Pemimpin dan sebagai Tuhan, Yesus juga Pemimpin.
•         Artinya Tuhan Yesus adalah Pemimpin yang tidak ada tandingannya – (bandingkan: ayat 13 – 15).   Kebenarannya adalah: Kini sang Guru dan Tuhan yang adalah Pemimpin Tertinggi, Pemimpin Besar, Figur Utama kita itu telah memberi contoh bagaimana ”melayani”, dan telah ”bekerja tanpa pamrih”, dengan cara: ”menanggalkan kemuliaan-Nya, harga diri-Nya, kebesaran-Nya, jabatan penuh keagungan dan status sosial-Nya” semata-mata bersedia MELAYANI kepentingan ORANG-ORANG yang dipimpinNya, MELAYANI orang-orang yang sedang memerlukan kehadiranNya.


BAGAIMANAKAH DENGAN ANDA?

Memimpin Seperti Yesus – Suatu “Perjalanan Transformasi”
•         Memimpin Seperti Yesus, sebagai suatu “Perjalanan Transformasi” -- Mutlak dimulai dengan memimpin ”Diri Sendiri”; kemudian secara konsisten membangun kekuatan kepemimpinan dalam hubungan ”Satu-Satu”: yaitu antara sang pemimpin dengan anggota-anggota keluarganya dan atau pengikut-pengikutnya secara kreatif.   Selanjutnya menerapkan kepemimpinan secara konkret – dinamis – sinergis di tengah Kelompok atau Komunitas Tim, atau Komunitas Kaum dan atau Lingkungan Budayanya, kemudian terus mengalir dalam kehidupan dan pelayanan kepada Masyarakat Luas: –Gereja, -pendidikan, -politik, -medis, -bisnis, -media dan -dunia pada umumnya - secara organisatoris.


RANGKUMAN AKHIR

Pemimpin yang Melayani seperti Yesus adalah PEMIMPIN- PELAYAN - yang ”hidup dalam kasih, menghidupi kasih setiap hari dan mempraktekkan kasih tanpa pamrih” kepada semua orang di sekitarnya, dan yang dipimpinnya – tanpa memilah-milah – tanpa membedakan status sosial, latar belakang bahasa, suku, kebudayaan orang-orang yang telah dipercayakan oleh Tuhan di bawah pengawasan kepemimpinannya.
•         Pemimpin yang Melayani seperti Yesus selalu ”siap melayani orang lain terlebih dahulu” – tidak memperhatikan kepentingan dirinya sendiri melebihi kepentingan orang-orang yang dipimpinnya.   Memberi kepuasan bagi orang lain, adalah cita-citanya yang paling utama.
Pemimpin yang Melayani seperti Yesus adalah PEMIMPIN-PELAYAN  -  ”rela mengorbankan harga diri atau gengsi dirinya” demi kesejahteraan orang lain dan tidak pernah menyesal apabila ia mengalami kerugian besar karena memberi seluruh hidupnya, tenaganya, waktunya dan bahkan nyawanya sendiri bagi masa depan orang-orang yang dipimpinnya.
•         TUJUAN tertinggi dalam hidup seorang PEMIMPIN – PELAYAN hanya satu: – MENGASIHI dan MELAYANI – TERUS BEKERJA selagi hari siang.
Baginya, TIDAK ADA yang lebih baik, tidak ada yang lebih mulia dari MENGASIHI dan MELAYANI.  Tiada hari tanpa MENGASIHI dan MELAYANI.
Jadi, Baginya:  HIDUP = MENGASIHI = MELAYANI.
•         Jadi, SELAMAT MEMIMPIN SEPERTI YESUS dan MELAYANI SEPERTI YESUS.
•         Hadirkan sukacita, harapkan kesejahteraan bagi mereka yang kita pimpin dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantah.
•         Selesaikan tugas besar yang telah Yesus percayakan kepada kita dalam Injil Matius berikut, sebagai bagian tak terpisahkan dengan tanggung jawab kepemimpinan kita;
Karena itu pergilah dan jadikanlah segala bangsa murid-Ku, baptislah mereka dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.  Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20).
•         Kerjakan saja bagian anda dengan baik, sebab Yesus Kristus, Raja atas segala raja, menjanjikan penyertaanNya.


* Penulis adalah Sekjend GKPA yang melayani di Kantor Pusat GKPA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar