I.
Pendahuluan
Orang-tua yang baik bukan yang tidak pernah
marah kepada anak-anaknya yang nakal, bukan juga yang hanya memarahi anaknya
yang nakal, sehingga menimbulkan luka yang membekas, dan tidak tersembuhkan.
Orang-tua yang baik mampu memberi penghiburan, supaya luka-luka yang timbul
dapat sembuh. Allah, sebagai orang tua yang sejati, juga marah bila kita
melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada-Nya. Namun bila kita menyesal dan
bertobat, Dia tidak hanya mengampuni, tetapi juga menghibur kita. Allah sabar
dan sumber penghiburan. Tidak ada dosa sebesar apa pun yang tidak diampuni-Nya,
bila kita sungguh menyesal dan mohon ampun. Bersyukur kepada Allah. Ungkapan
syukur kepada Allah tidak hanya diucapkan dalam doa, tetapi patut disaksikan
kepada semua orang. Berita sukacita yang kita terima karena anugerah-Nya itu
tidak mungkin kita simpan dalam hati dan dinikmati sendiri. Itu akan menjadi
luapan syukur tak terbendung.
II.
Penjelasan
Teks
Pasal ini melantunkan puji-pujian kemuliaan
(doksologi) bagi Allah atas semua rencana dan tindakan-Nya. Doksologi ini dapat
kita bagi dengan dua bagian. Bagian pertama adalah sebuah
pujian yang lebih bersifat eksklusif, terbatas dalam kalangan umat Allah (ayat
1-3). Puji-pujian dinaikkan karena meskipun Allah telah menumpahkan murka-Nya,
Allah juga adalah Allah yang menyelamatkan dan menghibur umat-Nya. Puji- pujian
dinaikkan meskipun hukuman tetap diberikan. Ini adalah sebuah sikap yang indah
ketika seseorang menyadari bahwa Allah tetap adalah Allah yang baik meskipun Ia
memberikan hukuman. Bukankah hukuman itu seharusnya diberikan sebagai akibat
dosa manusia? Allah kini dilihat sebagai satu-satunya kekuatan, pengharapan dan
keselamatan. Allah yang begitu baik telah mengundang umat-Nya untuk meminum air
dari sumur keselamatan, Allah memberikan anugerah-Nya secara cuma-cuma (bdk.
Yes 55:1). Bagian kedua adalah pujian yang lebih inklusif, mengajak
bangsa- bangsa lain untuk mengenal Tuhan yang begitu baik (ayat 4-6). Ini
adalah respons yang sangat wajar. Ketika seseorang memiliki Allah yang begitu
baik, adil dan mahakuasa, tidak ada hal lain yang lebih alamiah daripada mengajak
semua orang untuk mengenal Dia!
III. Penutup
Di
sini kita menemukan satu nyanyian syukur indah yang menyatakan sukacita dari
umat yang sepenuhnya menyerah pada kehendak dan hajaran Allah serta yang
benar-benar puas dengan anugerah-Nya. Nyanyian orang beriman zaman Kerajaan
Seribu Tahun ini memberikan kepastian bahwa meskipun berbagai gangguan datang
dari orang-orang yang tidak taat dan murtad antara bangsa pilihan ini, tetapi
rencana Allah yang sempurna di bangsa itu pasti terwujud pada akhir sejarah manusia.
Medio Pebruari 2015
Pdt. Sofian Mangaraja Pane, S.Th
Melayani di GKPA Resort Padangbolak
kabid_aspel06@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar