“HIDUP
DI DALAM TERANG.”
Minggu Quasimodogeniti
Minggu,
12 April 2015
I Johannes 1:1-10
PENDAHULUAN (I Yohanes 1 : 1
- 10)
Dalam Kabar Baik yang disampaikan
oleh Yohanes ini, Yesus dikemukakan
sebagai Sabda Allah yang abadi yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara
kita. Seperti yang dikatakan dalam buku ini, Kabar Baik ini ditulis dengan
maksud supaya para pembacanya dapat percaya bahwa Yesuslah Raja Penyelamat yang
dijanjikan -- Ia Anak Allah sendiri. Juga supaya melalui percaya kepada-Nya
mereka memperoleh hidup (20:31).
Setelah pendahuluan yang
mengemukakan bahwa Sabda Allah yang abadi itu adalah Yesus, bagian pertama buku
ini mengisahkan berbagai keajaiban yang dibuat oleh-Nya. Keajaiban-keajaiban
itu menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan, Ia Anak
Allah. Masing-masing kisah mengenai keajaiban disertai oleh
percakapan-percakapan antara Tuhan Yesus dengan orang-orang. Dari
percakapan-percakapan itu jelaslah apa yang diungkapkan oleh keajaiban-keajaiban
itu. Di dalam bagian ini dikemukakan bahwa ada orang yang percaya kepada Yesus
dan menjadi pengikut-Nya, tetapi ada pula yang menentang Dia dan tidak mau
percaya kepada-Nya. Pasal 13--17 mencatat secara panjang lebar bagaimana
akrabnya Yesus dengan pengikut-pengikut-Nya pada malam ketika Ia hendak
ditangkap, dan bagaimana Ia mempersiapkan serta menguatkan hati mereka pada
malam itu. Pasal-pasal terakhir menguraikan tentang bagaimana Yesus ditangkap
dan diadili, bagaimana Ia disalibkan, mati dan bangkit kembali, dan bagaimana
Ia memperlihatkan diri-Nya kepada para pengikut-Nya setelah Ia hidup kembali.
Cerita tentang wanita yang tertangkap basah sedang berbuat zinah (8:1-11),
dimasukkan antara tanda kurung besar karena banyak naskah dan terjemahan-terjemahan
zaman dahulu tidak memuat cerita itu, sedangkan yang lain-lainnya memuatnya di
berbagai tempat.
Dalam bukunya ini Yohanes
menitikberatkan pemberian, yaitu hidup sejati dan kekal, yang diberikan Allah
melalui Kristus. Pemberian itu sudah mulai di dunia, dan dapat dialami oleh
orang-orang yang menerima Yesus sebagai jalan kepada Allah, sebagai yang
menyatakan Allah, dan sebagai pemberi hidup. Ciri khas Yohanes ialah
kiasan-kiasan yang diambilnya dari hal-hal sehari-hari untuk menunjukkan
kebenaran-kebenaran rohani, misalnya: air, roti, terang, gembala dan dombanya,
pohon anggur dan buahnya.
Nats khotbah ini merupakan bagian
pendahuluan yang menjelaskan Isi dan maksud penulisan kitab I Yohanes (1:1 -
18). Dalam mana Yohanes menekankan beritanya yang bersumber dari Allah dalam
Kristus yang disaksikan dengan maksud agar beroleh persekutuan-penyatuan dengan
Allah dan memiliki hidup kekal; supaya jangan lagi dengan ajaran yang
menyimpang/ menyesatkan.
KETERANGAN INTI/ TAFSIRAN
INTI NATS: I Yohanes 1 : 1 - 10
Ada dua hal penting yang mendapat tekanan dalam nats firman TUHAN ini,
yang menjadi pokok renungan kita dalam kaitan dengan thema di atas.
I. MENYAMPAIKAN KESAKSIAN BERITA PASTI DENGAN TERANG
(ay.1-3)
1.
Isi berita: Hal yang ada
sejak semula, telah didengar, dilihat, diraba dan dituliskan. Artinya Rasul Yohanes dan Rasul lainnya
adalah saksi hidup terhadap berita khabar baik yang disampaikan (=khabar yang
baik bersumber dari TUHAN dan menjadi bagian pengalaman hidup/ay.1).
2.
Disebut sebagai
Hidup yang dinyatakan: Hidup yang dimaksud adalah Anak Allah-Yesus Kristus
yang menjadi Manusia/ay.2 (Allah yang Re-Inkarnasi=Menjelma menjadi manusia),
juga disebuat sebagai Firman Hidup yang menjadi Manusia (Logos); seperti telah
disampaikan dalam Injil Yohanes 1:1-14.
3.
Pengalaman
kebersamaan dengan Allah dalam Kristus yang diberitakan (ay.3) Ketika pengalaman
kebersamaan dengan Allah dalam Kristus diberitakan sangat diharapkan terjadi
kesinambungan, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan
kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus
(ay.3). Hal seperti inilah yang disebut sebagai marturia=kesaksian orang
percaya dalam memperkenalkan Tuhan Yesus Sang Juruselamat dunia.
II. RESPON BAIK PADA BERITA; HASILKAN HIDUP DALAM TERANG
(ay.4-10)
1.
Hasil pada pembawa berita disebut sukacita menjadi
sempurna (ay.4). Hal ini disebabkan sukacita yang dimiliki setelah ambil bagian
dalam karya keselamatan Kristus dan sukacita semakin dilengkapi/ disempurnakan
pada saat orang lain merespons berita dan ambil bagian dalam keselamatan oleh
pengorbanan Tuhan Yesus.
2.
Beritanya disebut bahwa: Allah adalah terang dan di
dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. (ay.5). Suatu penegasan
keberadaan Allah yang adalah terang dan sekaligus menjadi sumber terang
sesungguhnya yang mampu menerangi hidup di dunia ini hingga kekalan (bukan
hanya sekedar perangkat yang hanya mampu menerangi pada durasi waktu tertentu/
terbatas).
3.
Respons terhadap Allah menentukan hasil perolehan
manusia (ay.6-10)
3.1. Jangan hanya penerimaan
melalui permainan kata: mengatakan beroleh persekutuan dengan Allah, namun
hidup dalam kegelapan (ay.6; band.penggalan syair lagu: ‘lain di bibir, lain di
hati’ atau beda pengakuan/ ungkapan dengan kehidupan nyata). Hal seperti ini
disebut sebagai dusta; ketidakbenaran.
3.2. Tetapi yang benar
adalah kita hidup di dalam terang sama seperti Dia (Allah) ada di dalam terang
dan beroleh persekutuan dengan-Nya, dengan sesama oleh penyucian darah Kristus
(ay.7)
3.3. Pengakuan dosa kita
merupakan langkah awal penerimaan pengampunan dan penyucian dari segala
kejahatan oleh karya Kristus (ay.8-9).
3.4. Pernyataan keberadaan tidak ada berbuat dosa
atau berdosa disejajarkan dengan sikap yang memposisikan TUHAN menjadi pendusta
dan tidak memiliki firman-Nya di dalam hidup-nya.
Semua ini menegaskan perlunya respons baik dan benar terhadap berita
kebenaran Firman yang membawa sukacita dan keselamatan oleh karya agung Tuhan
Yesus Kristus yang menghasilkan hidup dalam terang menuju keselamatan sejati
pada masa kekekalan.
APLIKASI PRAKTIS
01.
Sebagai orang percaya yang memiliki pengakuan Iman
yang jelas kepada Allah Tritunggal melalui nats ini dipertanyakan kepada kita:
‘apakah kita sudah hidup di dalam terang ? Sebagai Hamba TUHAN sudahkan kita
sampaikan berita kebenaran Firman dengan terang ? dan dapatkah para Jemaat
mendengar dengan terang yang kita beritakan ? Marilah kita masing-masing
mengoreksi diri apa masih ada kebenaran yang kabur atau ditutupi oleh kegelapan
dalam hidup Kekkristenan kita ?’
02.
Walaupun adalah fakta di era kemajuan teknologi
sekarng manusia telah mampu menciptakan sinar X atau cahaya yang terang
benderang. Namun harus tetap kita akui dan imani bahwa Allah adalah terang yang
sesungguh-Nya (ay.5). Siapapun yang mau hidup dalam terang hendaknya tetap
beriman dan tunduk pada tuntunan kasih-Nya hingga mampu mengalahkan segala
bentuk kegelapan yang ada di dunia ini.
03.
Bentuk lain dari kegelapan adalah perbuatan dosa dan
kejahatan. Adakah perlakuan, kehidupan dalam dosa dan kejahatan ? Jika yah kita
perlu mengakuinya pada TUHAN sembari mohon ampun dan jangan mengulanginya lagi,
agar penyucian dan pemulihan dianugrahkanNya kepada kita dalam Kristus yang
setia menyelamatkan kita. Setelah mendengar Firman ini, kita perlu aktif
berenspons: Hamba Tuhan mengingatkan peringatan TUHAN kepada umat supaya
bertobat dan umat yang beroleh peringatan, segera bertobat dari kesalahan dan
dosa; supaya keselamatan terjadi dan kehidupan diperbarui kembali.
04.
Khusus buat hamba yang beroleh ketetapan/ tahbisan
dari TUHAN: Jangan pernah menyelubungi atau menggelapkan kebenaran fieman TUHAN
untuk kepentingan tertentu. Beritakanlah atau saksikanlah berita firman dengan
terang sesuai tugas yang TUHAN percayakan untuk dilakukan sebelum terlambat,
sehingga TUHAN menuntut pertanggungjawaban.
Selanjutnya, Setiap umat yang mendengar peringatan hamba TUHAN tentang
kejahatan dan dosa perlu segera bertobat
(jangan tunda) sebelum waktu terlambat, dan kematian datang menjemput.
05.
Sebagai orang percaya marilah kita bersama berjuang
mengisi dan memelihara anugerah keselamatan dari TUHAN untuk hidup dalam
terang, melakukan yang baik dan benar sesuai rencana dan kehendak-Nya bagi
kehidupan setiap umat tebusan-Nya.
Amin.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar