azmur ini merupakan undangan yang ditujukan kepada
segala bangsa untuk memuji Tuhan . nyanyian ini dibuka dengan suatu undangan
kepada segala bangsa untuk bertepuk tangan, bersorak-sorai memuji Tuhan.
Undangan semacam ini terdapat pula dalam beberapa mazmur lain (bnd. 66:1:98:4).
Undangan ini bersifat umum tidak ditujukan kepada pribadi atau kelompok
melainkan kepada seluruh umat yang diundang untuk memuji Tuhan bertepuk tangan
sebagai tanda suka cita. Seruan untuk bersorak-sorai didasari oleh perbuatan keselamatan
yang dilakukan oleh Allah bagi manusia. Dalam hal ini disampaikan bahwa Tuhan
yang Maha Tinggi itu dahsyat Dia adalah Raja besar (Bnd 48:3) atas seluruh
bumi. Tuhan itu dahsyat dan Raja besar atas seluruh bumi karena Ia telah
menaklukkan bangsa-bangsa di bawah kekuasaan Israel (4). Penaklukan yang
dimaksud ialah perebutan tanah Kanaan menjadi tanah pusaka bagi Israel. Tuhan
memilih tanah pusaka bagi Israel. Tanah Israel pada awalnya adalah milik
bangsa-bangsa akan tetapi Tuhan menyerahkannya kepada Israel. Dalam sesuatu
yang telah Tuhan kerjakan bagi bangsa Israel tetapi hendaknya juga disertai
dengan respon /tanggapan yang baik. Tuhan telah turun untuk memberikan
pertolongan dan menyatakan diriNya itulah sebabnya bangsa itu memeproleh
kemeneangan.
Pembahasan
1.Israel mengundang segala bangsa untuk memuji Tuhan
karena karya keselamatan yang telah dikerjakan baginya. Tuhan telah menaklukkan
bangsa-bangsa ke bawah kakinya dan memilih baginya tanah pusaka. Dengan itu
Tuhan menyatakan diri sebagai Raja segala bangsa. Dia telah turun dengan penuh
kekuasaan dan kemudian naik dengan sorak-sorai. Gereja dapat memuji Tuhan
dengan mengunakan mazmur ini sebagai madah nyayian kemenangan dan juga
nyanyian peperangan. Di satu pihak gereja bersukacita karena banyak orang
yang telah menerima Injil namun dilain pihak gereja harus sadar bahwa belum
semua umat di dunia ini sepenuhnya mengakui bahwa Tuhan adalah raja atas
bangsa-bangsa. Madah pujian gereja harus tetap mengarah kepada dua arah yakni
rasa syukur atas kemenangan jiwa dan keterbebanan untuk memenangkan jiwa lebih
banyak lagi.
2.Allah naik dalam iringan sorak-sorai mengingatkan kita
pada peristiwa kenaikan Tuhan Yesus Kristus. Kristus telah naik diiringi
sorak-sorai setelah Dia turun untuk menjalankan kehendak BapaNya dengan taat
sampai mati bakan sampai mati dikayu salib (Filp 2:9) dan memberikan Dia segala
kekuasaan, baik di surga mau pun di bumi (Mat 28:18) supaya dalam namaNya
segala sesuatu bertekuk lutut (Flp 2:10). Dia sendiri bersabda : dan Aku
apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu
(Yoh. 12:32). Dengan demikian mazmur 47 bagi gereja dapat menjadi madah yang
indah dalam kenaikan Tuhan Yesus. Akan tetapi yang menjadi beban bagi kita
adalah belum semua bangsa dan para pemimpin secara penuh bertekuk-lutut
kepadaNya, maka mazmur ini harus tetap sebagai undangan yang harus kita
sampaikan bagi seluruh umat manusia agar segala bangsa bertepuk tangan dan
mengeluk-elukan Allah kita dengan sorak - sorai.
RENUNGAN
Nyanyian adalah ungkapan yang mewakili perasaan kita kepada Tuhan, akan
tetapi sering kali nyanyian itu tidak benar-benar mewakili perasaan kita sebab
kita tidak sungguh-sungguh menghayatinya. Jika kita mau jujur pujian yang kita
sampaikan seringkali tidak sesuai dengan kenyataan hidup kita. Sebagai contoh
sebagai berikut kita bernyanyi dengan ungkapan “sebagai mana adanya” akan
tetapi kita datang bukan kita yang sebenarnya. Contoh lain kita ungkapkan “Aku
serahkan segalanya” tapi kenyataan kita hanya menyerahkan sebahagian, padahal
Yesus selalu mengingatkan kita agar kita menyembanhNya dalam kebenaran (Yoh
4:24). Bernyanyi dengan sepenuh hati dan penuh kesadaran merupakan suatu
tantangan serius bagi kita. Dalam hadiratNya yang kudus hendaklah kita nyatakan
kasih yang sungguh-sungguh kepada Tuhan dengan berserah sepenunhya kepada Dia.
Dengan demikian kita mampu untuk mengungkapkan kejujuran kita tentang kasihNya
kepada Kita. Marilah kita memuji Allah karena Dia layak dimuliakan dengan
puji-pujian kita. Kita harus memuliakan Dia oleh karena kebenaran dan
karya-karya Tuhan yang ajaib dan juga semua berkat jasmani dan rohani
yang telah diakruniakanNya bagi kita. Pujian yang baik harus dinaikkan
dengan disertai pemahaman jiwa, hati, ketulusan, sukacita, kegembiaraan, ucapan
syukur. Pujian ini juga harus dipersembahkan secara terus-menerus dan boleh
diungkapkan di dalam mazmur serta nyanyian pujian yang diiringi oleh alat-alat
musik. Jika penyembahan kita disampaikan didalam ketulusan pasti itu dapat
memuliakan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar