Kamis, 12 Maret 2015

Khotbah Minggu, 17 Mei 2015: Mazmur 76 : 1 – 13



ALLAH LEBIH MULIA DARIPADA PEGUNUNGAN

( Mazmur 76 : 1 – 13 )
Minggu, 17 Mei 2015




PENDAHULUAN:
M
azmur ini adalah nyanyian Asaf yang menyatakan kemahakuasaan Allah yang tampil sebagai hakim yang adil atas segala bangsa. Keadaan yang melatar belakangi mazmur   ini merupakan  perayaan kemenangan dalam nama Yahwe yang telah menyatakan diriNya secara khusus.Mazmur ini mengungkapakan kemahakuasaan dan karya penyelamatan Allah  dalam kerajaan Ilahi.

Ay 2-4 : Penyataan diri sendiri : Kenyataan dan tempat
Allah terkenal di Yehuda, namaNya mshyur di Israel, di Salem sudah ada pondokNya dan kediamanNya di Sion. Tempat tidak membatasi kemahahadiran Allah, Ia dapat hadir di setiap tempat dan kemahakuaasaan Allah melintasi tempat dan budaya tiap bangsa. Di tengah-tengah umat ini khususnya Yehuda, Allah telah memperkenalkan diriNya sendiri sebagai Allah yang berkuasa dan mengasihi umatNy dengan perlindungan dan kemenangan atas musuh, sehingga umatNya menyaksikan dengan semangat baru, bahwa namaNya mashyur.

Kesempatan penyataan diri itu adalah kemenagan besar. Peristiwa historis bagi umat pilihan Allah dinyaatakan  ketika mereka diselamatkan, seperti dari sanherib (2 Raj 19 : 32 – 35) dan menyelamatkan kota kerajaan itu.  Maka raja yang diurapi Allah dan Raja Ilahi itu sendiri selalu memasukkan pemikiran tentang perlawanan dunia kejahatan, dan bahwa unsur ini secara dramatis dipentaskan dalam Bait Allah. Serangan para raja dan penggulingan mereka terjadi  sebagai bukti bahwa dunia memakai kekuatannya sendiri untuk memperoleh keinginan hatinya seperti kekuasaan sebagai raja. Bangsa bangsa berperang untuk memperoleh dan tampil sebagai penguasa. Namun Allah mematahkan panah yang berkilat , perisai dan alat perang sebab Allah adalah keadilan dan damai sejahtera.  Kelepasan historis membenarkan iman yang secara teratur diungkapkan dalam tata ibadah bahwa Tuhan adalah pembela umatNya.

Ay 5 – 10 Penyataan diri sendiri : isi dan tanggapan
Pemazmur menyaksikan kemurahan Allah sebgai pembebas umat dan memuji Allah yang mahakuasa. Ayat  ini merupakan penyataan pribadi kepada Allah. Cemerlang Engkau, lebih mulia dari pegungungan sejak purba. Kekuatan Allah tidak dapat dilampau manusia. Ketika Allah bertindak, tidak seorangpun bahkan dunia tidak dapt mengalahkanNya. Kuasa nyata, tidak dapat ditutupi oleh apa dan siapapun, bahakan melebihi pegunungan yang tampak dari segala penjuru. Gunung tidak dapat disembunyikan karena ia menjulang tinggi keatas, tetapi Allah lebih lagi daripada itu. KusaNya tidak terselubung, namun nyata dan dapat disaksikan dunia.  Tindakan Allah yang menyatakan diriNya sendiri telah menjadi dasar bagi pengetahuan dan iman pribadi. Ungkapan ungkapan berselang antara beberapa kebenaran tentang Alllah dan beberapa tentang keunggulanNya. Orang-orang berani telah dijarh, mereka terlelap dalam tidurnya dan semua orang yang gagah perkasa kehilangan kekuatannya.  Kemenangan Allah yang jaya dan keunggulanNya atas segala kekuatan manusia, apakah itu soal hati atau tangan, perkataan hardikNya yang penuh kuasa, keunggulanNya atas persenjataan manusia, kedahsyatanNya dan keunggulanNya atas setiap lawan dapat dibayangkan, kewibawaan sorgawiNya, keunggulanNya atas seluruh dunia demi kepentingan keadilan dan anugerah.

Ay 11 – 13 : Penyataan diri sendiri atas penyelamatan Allah.
Kemenangan telah menyatakan kemahakuasaan pemeliharaan Ilahi yang karenanya kemarahan manusia sekalipun akan terbalik melayani tujuan Allah. Satu-satunya jawaban yang wajar terhadap Allah demikian keadilan, bakti dan rasa hormat. Kemenangan yang lampau dilihat sebagai jaminan dan cicipan pendahulu dari kemenangan semestaNya yang terakhir. Sebagai respon manusia atas keselamatan yang diberikan Allah : bernazarlah dan bayarlah nazarmu kepada Tuhan Allahmu! Biarlah semua orang yang disekelilingNya menyampaikan persembahan kepada Dia yang ditakuti, Dia yang mematahkan semangat para pemimpin, Dia yang dahsyat bagi raja-raja di bumi. Penguasa bumi tidak akan berjaya bila hidupnya tidak berkenan di hadapan Allah, sebaliknya Allah akan mematahkannya, namun umat yang berkenan di hadapanNya akan beroleh keselamatan. Persembahan kita kepada Tuhan adalah hidup berkenan bagiNya dan saling melayani.

APLIKASI :
Kemahakuaasaan Allah dapat kita lihat dari karya penyelamatanNya terhadap dunia, kemenangan umat pilihanNya bahkan tiap pribadi. Dunia menguji kemahakuasaan Allah dengan pengetahuan, akal yang adalah pemberiaan Allah. Keangkuhan dunia akan pengetahuan yang tidak disadari yang adalah pemberian Allah dapat Ia ubahkan untuk kemuliaanNya. Bahkan pemberontakan dunia terhadap Allah yang berkuasa tidak mengubah keadilan Allah atas dunia. Lewat nats ini kiranya kita dapat bersyukur dan mampu melihat mahakarya Allah yang luar biasa dalam kehidupan setiap pribadi manusia.



Pdt. Suryani Siregar, STh
GKPA Kulim, Res. Pekanbaru
widgeo.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar