Kamis, 12 Maret 2015

Khotbah Paskah 2, Senin, 6 April 2015: MASMUR 16:8-11



TUHAN ALLAH
SUMBER SUKACITA ABADI
MASMUR 16:8-11
PASKAH II
Minggu, 06 APRIL 2015





PENDAHULUAN
G
ereja para Rasul atau gereja abad permulaan melihat Mazmur 16:8-11 sebagai kesaksian tentang kebangkitan Kristus yang dibebaskan Allah dari sengsara maut (Kis 2:24-28). Mazmur ini menunjukkan kepercayaan yang begitu mendalam terhadap Allah dan hubungan yang akrab dengan Allah. Pemazmur mengutamakan Tuhan diatas segala sesuatu, bahkan tidak akan menggeser posisi Tuhan dengan hal-hal lain, bahkan dengan suatu yang nampak baik sekalipun, Tuhan tetaplah yang terbaik bagiNya. Keyakinan yang mendalam terhadap Tuhan membuat pemazmur tahu bagaimana menempatkan Tuhan dalam hidupnya, dan keyakinan ini bukanlah sekedar teori/dogma semata, melainkan keyakinan yang dihidupi oleh pemazmur. Berangkat dari keyakinan itu pemazmur (a) tidak mau mengikuti allah lain atau meninggalkan allah untuk kepentingannya sendiri, (b) mau mendengar nasihat/suara dari Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan bila Tuhan menasihatinya, (c) tidak goyah dalam menjalani hidup dengan segala tantangan yang ada karena ia yakin Tuhan selalu bersamanya, (d) bersukacita didalam Tuhan.

PENJELASAN

Mazmur ini adalah suatu doa permohonan dan pengakuan iman yang sangat menyentuh realitas kehidupan sehari-hari. Kita dapat melihat bagaimana kita diajari untuk mengaplikasikan iman dalam realita kehidupan nyata. Hanya ada satu sumber kebahagiaan, perlindungan, pengajaran, keselamatan dan kehidupan yaitu pada Tuhan Allah. Tidak ada sumber yang kekal di luar dari Tuhan Allah. Inilah yang ingin disampaikan oleh pemazmur kepada kita.
Di luar Tuhan bisa saja kita mencari kebahagiaan, kehidupan, keselamatan namun yang kekal hanya ada pada Tuhan Allah, karena mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di luar Tuhan justru sebaliknya akan memperbesar kesedihan (ay.4).

Harta dan kepemilikan kita yang paling besar adalah memiliki iman kepada Tuhan Allah, sebab bagaimana tidak, bahwa hanya karena Allah sajalah yang dapat membuat:
HATI bersukacita,
JIWA bersorak-sorak dan
TUBUH diam dengan tentram
---  Ayat 9 ---  
Tidak ada barang sesuatu apapun yang boleh membuat hidup kita seperti itu selain karena Tuhan. Inilah harta yang paling berharga yang akan dirasakan oleh setiap orang yang berlindung kepada Tuhan.  

Hal terbesar lagi yang boleh menguatkan kita bahwa keselamatan itu adalah untuk selama-lamanya, bahwa orang yang beriman dan berpengharapan kepada Tuhan akan diselamatkan dari dunia orang mati dan dari kebinasaan namun kehidupan kekal adalah bahagiaan dari orang yang setia beriman kepada Tuhan. Sebab sengat maut telah dipatahkan oleh Tuhan Yesus melalui kebangkitanNya dari kematian, sebab: “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Yoh. 3:36).

Apapun yang boleh kita miliki baik itu harta kekayaan emas perak uang jika kita tidak memiliki harta yang sesungguhya tidak akan menjamin sukacita kita. Namun kalaupun kita hanya cukup makan nasi campur garam jika kita bersama Tuhan tidak akan menghilangkan sukacita kita. Dalam kehidupan kita sehari-hari dapat kita melihat bahwa kepemilikan harta benda tidak menjamin seseorang boleh hidup dengan tenang, nyaman dan senang justru ada sebaliknya membuat dia tidak dapat lagi menikmati apa yang dimilikinya. Seperti yang difirmankan oleh Tuhan Yesus bahwa jika kita menuruti perintahNya dan tinggal di dalam kasihNya maka: “Sukacita-Ku ada di dalam kamu, dan sukacitamu menjadi penuh” (Yoh. 15: 11).

Semuanya itu boleh nyata kepada kita jika kita dapat meniru apa yang diperbuat oleh pemazmur ini dalam kehidupannya, yaitu penyerahan diri secara total kepada Tuhan, bahwa ia menyerahkan hidupnya dikuasai oleh Tuhan. Dapat kita perhatikan hidup yang dikuasai oleh Allah: Ia berdiri disebelah kananku: Maka Aku tidak goyah. Ia depan: Ada sukacita berlimpah-limpah Di tangan kananNya: Ada nikmat senantiasa

Tidak ada apapun yang boleh membatasi sukacita anak-anak Allah, apapun yang boleh terjadi dalam hidup kita tidak akan menggoyahkan kita sebab Allah bersama kita, biarpun saat ini kondisi kita “sepiring berdua” atau apapun yang boleh terjadi baiklah kita selalu mengingat janji Tuhan Yesus “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat.28:20).

PENUTUP
Berita PASKAH II ini mengingatkan kita bahwa iman yang kita miliki bukanlah iman yang hanya bersifat dogmatis, tetapi iman yang harus dihidupi. Sebab jika tidak demikian, kita tidak akan pernah merasakan kekuatan iman yang bekerja dalam hidup yang kita jalani sekarang, dengan semua tantangan dan ketidakpastian yang terkait di dalamnya. Iman kita kepada Tuhan adalah iman yang dapat diterjemahkan dalam kehidupan sesehari dan memberikan dampak tersendiri bagi kita. Jika anda belum merasakan peranan iman mengubahkan hidup anda, mungkin karena iman itu belum anda hidupi dan baru sekedar anda setujui.
“Apa yang anda imani buka sekedar untuk disetujui, tetapi untuk dihidupi”


Selamat Paskah!!!
Pdt. R. Sinaga, S.Th
Resort Pahae
widgeo.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar